Unduh Aplikasi
7.52% Benvolio / Chapter 27: PERTENGKARAN

Bab 27: PERTENGKARAN

Sementara di sisi lain, Biserka dan Callista telah sampai di depan markas utama CNY Company milik Mataya. Biserka dan Callista segera turun dari mobil yang mereka kendarai.

Betapa terkejutnya Biserka saat baru turun dari mobil dan sudah disambut dengan banyak darah yang berceceran di depan pintu masuk. Dia mendapati banyak sekali jejak kaki yang tercetak jelas pada genangan darah tersebut.

"Apa yang terjadi disini?" tanya batinnya.

Berbeda dengan Callista, Callista tidak begitu terkejut saat melihat banyak darah di hadapannya. Hanya satu ungkapan yang keluar dari benaknya, "Ya, mungkin saja telah terjadi sesuatu di tempat ini." gumamnya dengan santai.

Biserka mulai melangkahkan kakinya masuk kedalam markas diikuti dengan Callista dibelakangnya. Para penjaga pintu markas sedikit terkejut melihat Biserka, karena yang mereka tahu Biserka berada di ruang medis dan baru siuman dari komanya. "Nona Biserka?" ucap salah satu penjaga pintu.

Biserka hanya menjawabnya dengan sebuah senyuman dan segera menempelkan kartu akses untuk masuk kedalam markas tersebut. Dia berhasil membuat para penjaga keheranan dengan kemunculannya itu. Sebelum akhirnya melesat masuk kedalam, Biserka mengatakan sesuatu kepada para penjaga, "Cepat bersihkan semua noda darah yang mengotori pintu masuk. Kenapa kalian semua diam saja seperti itu melihat banyak darah berceceran dan tidak peduli dengan bau anyirnya yang sangat pekat?"

Para penjaga menoleh kearah Biserka. "Maafkan kami Nona. Kami sudah menugaskan petugas kebersihan, tapi sampai kini mereka belum juga mengerjakan tugasnya," jawab para penjaga serentak sambil menunduk hormat kepada Biserka.

"Apa kode dari petugas kebersihan yang kalian tugaskan untuk membersihkan kekacauan di depan pintu masuk itu?" tanya Biserka lagi.

"Kodenya D5, Nona," jawab mereka kembali dengan kompak.

"Pecat mereka semua dan cari pengganti petugas kebersihan lain untuk mengisi kode tersebut," ujarnya singkat dan segera melesat masuk kedalam menuju ruangan medis.

"Baik, Nona."

Biserka langsung berjalan menuju ke ruang medis karena Verasha sudah pasti berada disana, juga melihat kondisi kacau di depan pintu masuk, kemungkinan besar orang-orang berkumpul di ruang medis saat ini.

Callista terus mengikuti Biserka, sekarang dia mulai menyamai langkah Biserka dan sudah berada sejajar disampingnya bukan lagi dibelakangnya. Dia tidak mengeluarkan pertanyaan apapun kepada Biserka selama mengikutinya.

Di sepanjang jalan, para agen, staff dan petugas memandangi Biserka dengan penuh keheranan dan kebingungan. Bagaimana bisa dirinya muncul seperti ini? Mereka semua belum mengetahui kebenaran mengenai Biserka palsu yang berada di ruang medis.

Mereka masih mengira Biserka masih berada di ruang medis dan baru saja siuman. Mereka terkesiap saat melihat Biserka yang melangkahkan kakinya dengan cepat dan terlihat sehat bugar.

Biserka tidak mengidahkan tatapan mereka semua. Dirinya terus berjalan menuju tempat yang dia tuju. Hingga akhirnya dia memasuki sebuah lift bersama Callista dan langsung menekan tombol ke lantai tiga, dimana ruangan medis berada.

***

Vla, Ahmed, Pavlo, Kael, Kazayn, Abby beserta tim inti divisi keamanan menoleh kearah lift saat lift tersebut berbunyi. Dari balik lift tersebut munculah dua orang perempuan.

Biserka dan Callista menunjukkan diri mereka. Vla terkejut bukan main melihat kehadiran Biserka. Begitu pun dengan Pavlo yang sama terkejutnya melihat kehadiran Callista dan Biserka disini.

Vla segera beranjak dari posisi duduknya dan menghampiri Biserka.

'Plakk….'

Vla melayangkan sebuah tamparan keras kepada Biserka, yang membuat pipinya memerah.

"Dari mana saja kau jalang parasit? Kakakmu hampir tewas dan membutuhkan transfusi darah secepatnya dan kau tidak ada disini saat dia membutuhkannya!" ujar Vla memaki Biserka.

"Kenapa kau tidak menghubungi Taya sejak insiden ledakan bom itu, sialan?! Kenapa kau tidak memberitahukan dirinya bahwa seorang jalang parasit seperti dirimu selamat dari insiden tersebut dan masih hidup?! Kenapa?! Apa kau senang melihatnya berlarut dalam kesedihan sedangkan dirimu senang-senang dan berkeliaran di luar sana?!" Vla kembali menghujani Biserka dengan kata-katanya yang sangat menyakitkan hati.

"Vla, sudah cukup!" teriak Ahmed dan segera menghampiri mereka.

Begitu pun dengan Kael yang juga beranjak dari duduknya dan menghampiri Vla, "Tenangkan dirimu, okay?"

Biserka hanya bisa diam mendengar Vla menghinanya dan mengatakan banyak hal buruk kepadanya. Dia sama sekali tidak berniat membenarkan perbuatan dirinya yang seegois ini.

Ya, wajar Vla bereaksi seperti itu pada dirinya, bukan? Dia sangat menyayangi Mataya melebihi sayang kepada dirinya sendiri. Tentu saja Biserka juga akan bereaksi seperti itu jika melihat orang yang disayangnya dipermainkan seperti itu.

Callista yang melihat hal itu sangat terkejut bukan main saat melihat seorang perempuan berjalan menghampiri mereka berdua dan segera melayangkan tamparannya ke salah satu pipi Biserka. Callista segera menarik Biserka mundur dan langsung menyambar, menjambak rambut Vla.

Pavlo yang melihat Callista menjambak rambut Vla segera berdiri dan menghampiri mereka semua untuk menghentikan perkelahian tersebut.

"Sudah cukup Callista. Kau tidak perlu ikut campur urusan di antara mereka." Pavlo menarik Callista mundur dan memeganginya agar tidak menjambak rambut Vla kembali.

"Ma ha schiaffeggiato Biserka, Pavlo! Dobbiamo semplicemente tacere vedendo Biserka schiaffeggiata in quel modo?! (Tapi dia menampar Biserka, Pavlo! Apakah kita harus diam saja melihat Biserka ditampar seperti itu?!)" tukas Callista geram dengan perbuatan Vla.

"Sì, lo so e lo vedo anche con i miei occhi. Ma non possiamo essere coinvolti nelle questioni familiari di altre persone, giusto? (Ya, saya tahu dan saya juga melihatnya dengan mata kepala sendiri. Tapi kita tidak bisa terlibat dalam urusan keluarga orang lain, bukan?)" jawab Pavlo mencoba membuat Callista mengerti.

Callista berkacak pinggang dan memasang raut wajah sebal.

"Maafkan perbuatan, Callista, Nona Vla," ujar Pavlo kepada Vla. "Callista, cepat minta maaf kepadanya."

"Maafkan aku… jalang…" ucapnya kembali membalas ejekan Vla yang dilontarkan kepada Biserka.

"Siapa yang mengajarimu berbicara seperti itu, Callista?" tukas seorang pria dari kejauhan. Dia baru saja keluar dari ruangan medis dan menyelesaikan transfusi darahnya. Benvolio menatap Callista dengan tajam.

Callista menoleh kearah suara tersebut berasal dan mendapati Benvolio sedang menatapnya dengan sangat mengerikan---menurutnya.

Callista panik bukan main saat dirinya tertangkap basah mengatai orang lain dengan sebutan jalang oleh Benvolio.

"Maafkan aku, kak," gumamnya pelan.

-bersambung-

*Note*

Halo semuanya! Apa kabar? Aku harap kalian baik-baik saja dan semoga hari kalian menyenangkan.

Aku ingin meminta tolong kepada kalian jika menyukai ceritaku tolong memberikan ulasan terhadap karyaku ini ya dan tambahkan juga ke koleksi kalian agar tidak ketinggalan update!^^

Feel free untuk memberikan saran dan komentar kalian juga^^

Dan jangan lupa untuk menshare cerita ini jika menurut kalian cerita ini menarik^^

Mohon maaf sebelumnya, jika karyaku ini masih banyak kesalahan ataupun alur ceritanya yang tidak sesuai ekspetasi kalian. Namun, sekali lagi, jika kalian mempunyai saran dan kritikan untukku ataupun karyaku jangan sungkan ya untuk memberitahuku di kolom komentar. Aku akan sangat berterimakasih kepada kalian^^

Aku juga ingin mengucapkan terimakasihku dengan setulus tulusnya kepada para pembaca yang setia membaca karyaku sampai di chapter 27 ini. Kuharap kalian tidak bosan dan menemaniku hingga akhir cerita ini^^

Aku akan berusaha semaksimalku untuk karya ini^^

Salam hangat

Chasalla

#Jadwal update: Sabtu & Minggu.


PERTIMBANGAN PENCIPTA
Chasalla16 Chasalla16

Hai, jangan lupa untuk istirahat jika sudah terlalu lelah ya! Jangan terlalu lama menatap layar smartphone ataupun laptop kalian, karena tidak baik untuk kesehatan mata. Jangan sungkan untuk memberi saran atau mengkritik karyaku, terima kasih banyak^^

Load failed, please RETRY

Hadiah

Hadiah -- Hadiah diterima

    Status Power Mingguan

    Rank -- Peringkat Power
    Stone -- Power stone

    Membuka kunci kumpulan bab

    Indeks

    Opsi Tampilan

    Latar Belakang

    Font

    Ukuran

    Komentar pada bab

    Tulis ulasan Status Membaca: C27
    Gagal mengirim. Silakan coba lagi
    • Kualitas penulisan
    • Stabilitas Pembaruan
    • Pengembangan Cerita
    • Desain Karakter
    • Latar Belakang Dunia

    Skor total 0.0

    Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
    Pilih Power Stone
    Rank NO.-- Peringkat Power
    Stone -- Batu Daya
    Laporkan konten yang tidak pantas
    Tip kesalahan

    Laporkan penyalahgunaan

    Komentar paragraf

    Masuk