Andreas dan Erol saling berhadapan dengan ekspresi cukup serius, orang yang mengawal Erol tadi juga sudah keluar, sehingga mereka berdua bisa berbicara bisnis secara pribadi, meskipun mereka adalah teman, namun hal itu tidak boleh mempengaruhi keputusan bisnis, setidaknya itu yang sering diucapkan oleh ibunya, bisnis adalah bisnis, meskipun itu dengan teman sendiri
"Baiklah apa pesanan mu?." Tanya Andreas.
"Seperti sebelumnya, tapi sekarang aku memesan 20 pedang dengan kualitas sama seperti yang aku beli dulu."
Andreas mengangguk dan memberi isyarat untuk melanjutkan.
"Harga yang aku tawarkan untuk sebilah pedang 20 dragon." Lanjut Erol.
Mendengar itu Andreas sedikit terkejut karena Erol menaikkan harga pembelian pedangnya, dan berpikir sejenak, jujur jika dihitung dari bahan dan tenaga, setiap bilah pedang menghabiskan kurang dari 2 dragon.
Karena Erol sudah berani memasang harga, lagipula keuntungan 10 kali lipat sudah lebih dari cukup baginya.
"Tawaran yang bagus, aku terima." Kata Andreas.
"Seperti sebelumnya, aku akan membayarnya setelah kembali dari selatan, tapi kali ini aku akan memberi uang muka 100 dragon." Erol meletakkan kotak berisi uang di meja Andreas dan menunjukkan isinya.
Keduanya lalu membuat kontrak jual beli seperti sebelumnya, kemudian Andreas mengulurkan tangan pada Erol, dan Erol menjabat tangan sebagai tanda setuju.
"Sebelum aku lupa, aku ingin kau memberi logo pada setiap pedang yang kau buat."
Andreas mengangguk, mengerti mengapa Erol membuat permintaan itu, karena logo yang tertera mengidentikan dengan merek, dan hanya dia yang mempunyai merek itu.
"Sebelum kau pergi, aku ingin memperlihatkan sesuatu." Kata Andreas yang lalu mengambil sebuah pedang dari bawah konter tokonya, dan memberikannya pada Erol.
Saat Erol menerima pedang itu, dia merasa aneh karena pedang yang dia pegang terasa sedikit ringan, meskipun dengan panjang yang sama.
Ketika dia mencabut pedang tersebut dari sarungnya, dia kembali kaget karena pedang itu memiliki corak berasap mirip dengan Valirian steel.
"Apa ini Valirian steel?." Tanya Erol, tentu saja dia tahu tentang baja itu, karena dia pernah berkesempatan melihat dan memegang pedang ice milik keluarga Stark.
"Bukan, itu adalah contoh dari master work yang aku kerjakan." Jawab Andreas.
"Master work?."
"Ya, aku membagi buatan ku menjadi standar work dan master work." Erol mengangguk mendengar penjelasan Andreas, "berbeda dengan standar work yang dibuat menggunakan baja biasa, master work dibuat menggunakan baja khusus yang mempunyai karakteristik hampir menyerupai Valirian steel, tentu saja harga antara keduanya tidak bisa dibandingkan, kalau standar work harga pembelian masih bisa dinegosiasikan, tapi soal master work aku tidak akan menjualnya dengan harga kurang dari 500 dragon"
Setelah mendengar penjelasan Andreas, Erol sedikit lega karena telah mengira bahwa temannya telah bisa menciptakan lagi Valirian steel, lalu melihat pedang di tangannya dia hanya bisa pasrah, meskipun usahanya cukup sukses, tapi 500 dragon adalah nilai yang sangat besar baginya, dan resiko yang dia tanggung terlalu tinggi.
Erol lalu menyarungkan lagi pedang itu dan mengembalikannya pada Andreas.
"Maaf, tapi ini terlalu mahal untuk dijual secara biasa di selatan, dan jujur saja aku tidak berani jika harus membawa barang seberharga ini dalam perjalanan."
Andreas paham Erol tidak berani mengambil resiko, tapi dia punya cara jitu untuk meyakinkan temannya.
"Erol temanku, aku punya penawaran yang tidak bisa kau tolak." Kata Andreas dengan senyuman sumringah, dan Erol khawatir dia akan mendengar sebuah ide yang cukup gila.
Setelah itu, Erol keluar dari toko Andreas sambil membawa sebuah pedang di pinggangnya.
"Malam ini, ditempat biasanya." Teriak Erol kedalam toko.
Selesai memberi tahu Andreas, Erol segera menghampiri pekerjaannya dan memerintahkan mereka untuk segera kembali ke toko.
Dalam perjalanan, Erol tak bisa menahan senyumnya, saat Andreas mengutarakan tawarannya.
'Tawaran yang tidak bisa aku tolak' pikir Erol, tentu saja dia tidak menolak tawaran itu, karena tawaran yang di ajukan Andreas sangat mudah dan memiliki bayaran tinggi.
Yang dia harus lakukan hanya membawa master work nya ke selatan dan memamerkannya pada bangsawan di selatan, dan jika ada yang tertarik, dia akan memberi penjelasan bahwa pedang yang dibuat terbatas dan pembuatannya hanya mau mengerjakan jika mendapat surat rekomendasi yang dia jual.
Erol tidak menyangka Andreas akan memanfaatkan sifat tukang pamer bangsawan di selatan untuk mencari keuntungan.
Jujur waktu membeli pedang dari Andreas, dia berjudi sangat besar karena pedagang dari Utara saat pergi ke selatan tidak pernah menjual senjata atau zirah.
Jika ingin membeli senjata atau zirah dengan kualitas tinggi yang pertama kali dipikirkan orang di selatan adalah membeli di Westerland atau king's landing, dan jika ingin dengan kualitas yang lebih tinggi lagi bisa membeli dari master smith di Qohor yang tentu saja hanya bisa dibeli oleh bangsawan kaya.
Waktu pertama kali menjual pedang di sebuah turnamen musim semi di Ashford tidak ada satupun yang meliriknya karena harganya yang sedikit mahal.
Keberuntungan sedikit berubah ketika dia berjualan di Oldtown.
Akhirnya ada orang yang membeli pedangnya, walaupun orang tersebut akhirnya harus menjalani trial by combat karena melakukan kejahatan.
Saat trial by combat melawan putra sekaligus penerus Lord Hightower, Ser Baelor Hightower, pemilik pedang tersebut berhasil memberi kerusakan pada pedang milik Ser Baelor yang katanya dibuat oleh seorang master smith dari Qohor dan menggunakan baja khusus yang hanya ada di Qohor, dari rumor yang dia dengar, Lord Leyton Hightower menghabiskan beberapa ratus dragon untuk membeli pedang itu.
Selesai trial by combat dia di datangi oleh Ser Baelor dan pamannya yang seorang kingsguard Ser Gerold Hightower serta beberapa orang pasukan.
Ser Baelor mengintrogasi teman dari orang yang dia lawan di trial by combat dan menanyakan dimana dia membeli pedang tersebut, dan akhirnya menemui penjualannya.
Ser Baelor dan Ser Gerold masing-masing membeli sebuah pedang, sedangkan sisanya dibeli oleh bangsawan atau knight yang mengikuti mereka.
Meskipun diawali dengan hal yang tidak menyenangkan, tapi dia berhasil menjual pedangnya dan memperoleh untung yang besar, dan saat dia minum-minum di tavern beberapa pedagang dari selatan menanyakann dimana dia membeli pedang tersebut, tapi dia tidak mengatakannya karena dia mendapat surat dari pamannya kalau Andreas sedang sibuk menjalankan proyek penting yang jika berhasil akan sangat membantu seluruh The North.
Tentu saja keuntungan sesaat tidak setimpal dengan kesejahteraan tempat asalnya, dia memberi alasan bahwa pembuat pedang tersebut sedang mengerjakan sesuatu untuk keluarga Stark sehingga tidak bisa diganggu, dia juga akan memberi tahu mereka setelah kembali dari utara.
Berkat keuntungan yang didapat, Erol bisa membeli beberapa barel Arbor gold yang bisa hadiahkan untuk teman-temannya dan membawa barang dari selatan lebih banyak dari biasanya.
Setelah berhasil menjual dan mendapatkan banyak keuntungan, kini usaha menjual pedang buatan Andreas bukan lagi perjudian dengan resiko besar, sehingga dia berani membayar dengan harga lebih.
Tanpa sadar dia sudah sampai di tokonya, dan pamannya sudah menunggu di depan toko.
Erol lalu turun dari kereta dan mengajak pamannya masuk kedalam toko.
Didalam toko mereka berdua duduk di kursi yang saling berhadapan dan hanya dibatasi meja, dan Erol meletakkan pedang yang barusan dia dapat dimeja agar dapat dilihat pamannya.
Melihat pedang yang ada dimeja Eric langsung mencabutnya selagi Erol mengambil minum.
"Pedang yang bagus, hampir mirip Valirian steel, aku akan mengira ini Valirian steel jika aku tak pernah melihat Valirian steel yang asli, dimana kau mendapatkannya?." Tanya Eric sambil mengecek pedang milik keponakannya.
"Kau sudah tahu itu dari mana." Jawab Erol Dengan membawa dia gelas Arbor gold sambil menunjuk arah toko Andreas.
"Bocah itu lagi." Lalu Eric menyarungkan pedang itu kembali dan meletakkannya diatas meja.
Erol lalu memberikan gelas berisi Arbor gold pada pamannya dan langsung diminum sebagian oleh Eric.
"Sudah tak lama aku tidak meminum wine ini." Kata Eric dan meletakkannya gelas itu dimeja, "pedang itu bukan bayaran untuk Arbor gold yang kau bawa kan?."
"Tentu saja, ini adalah bayaran untuk hal lain." Jawab Erol Dengan senyum sumringah.
"Dari senyum itu aku tahu kau mendapatkan peluang usaha dengan keuntungan besar."
Setelah itu Erol menceritakan pada pamannya, tentang rencana yang dibuat oleh Andreas.