Terdengar kegaduhan di luar kamar.
Sejenak pria itu menoleh ke pintu. Kegaduhan di luar kamar mengganggu konsentrasinya.
Kesempatan itu digunakan Mathilda lagi berguling ke tempat tadi. Tangannya meraba kolong tempat tidur. Dapat.
Saat pria itu berbalik. Saat itu Mathilda sudah memegang senjata.
Dengan tangan gemetar Mathilda
menodongkan senjata pistol itu kepada pria di depannya.
Mundur...atau ku tembak!" Mathilda berkata dengan suara bergetar. Jelas dia sangat ketakutan. Pria di depannya ini tubuhnya di penuhi dengan tato.
Pria itu tak berbaju itu menjadi gugup.
Dia tidak menyangka Mathilda berguling ke samping ranjang karena senjata itu.
Pria itu mundur ke pintu.
Di luar pintu kamar kegaduhan semakin terdengar nyata. Bunyi orang saling pukul dan mengaduh.
Apa teman-temannya di luar itu saling menyerang? Mereka mungkin berebut giliran hendak memperkosa Mathilda.
"Dasar bodoh!"_ pria itu mengumpat dalam hati.