Jenderal Yakub Mikail, diam sejenak.
Dia tidak mematikan ponselnya. Dia berpikir.
Di sebelah telepon Mathilda menunggu dengan resah.
"Mathilda...apa yang terjadi denganmu? Kenapa kamu merusak apartemen itu?"
Mathilda kecewa, bukan itu jawaban yang diharapkannya. Dia ingin jenderal Yakub Mikail memutuskan bersikap tegas atas hubungan mereka.
"Aku berencana merenovasi apartemen itu!" Mathilda menjawab dengan kalimat tersendat.
"Marhilda...apa kamu tahu, Esther Melody membebankan biasa perbaikan apartemen itu padaku!*
"Kenapa jadi beban, bukankah apartemen itu memang milik tuan?"
"Apartemen itu sudah kuberikan ke Esther Melody".
Jenderal Yakub Mikail mendesah,
"APA?!" tenggorokan mathilda tersekat.
Jenderal tua ini menipunya. Kemaren jenderal Yakub Mikail berjanji akan memberikan apartemen itu padanya.
Mathilda termakan janji palsu.
***
Jenderal Yakub Mikail mematikan panggilan telponnya ke Mathilda.
Seseorang mengetuk pintu kantornya.
"Masuk!"
Pintu terbuka.