Tuan Hans Salman dan nyonya Diene Hans, pamit istirahat di kamarnya.
Sekarang di restoran itu tertinggal enam orang, tuan Benyamin dan istrinya, nyonya Shalina, Tuan Yudisthira, Nindy dan Soraya
"Tuan Benyamin...saya juga mohon pamit. Saya mau mengurus nyonya Clarita Adelia!" kata Soraya.
"Nyonya Clarita Adelia itu siapa?" tanya tuan Benyamin Salman.
"Dia...!"
"Dia ibu mertuaku!" sahut tuan Yudisthira Salman cepat memotong ucapan Nindy. Nindy menatap suaminya,tuan Yudistira Salman cuek.
"Nona Soraya tunggu sebentar, jangan buru-buru!"
'Tapi...!"
"Jangan khawatir, ibu mertua Yudisthira sudah ada yang menjaga...benar kan Yudisthira?"
Tuan Benyamin menatap cucunya.
"Iya, benar!" Yudisthira Salman menggerakkan alis, tersenyum ke Soraya, santai.
"Astaga! Nindy tertegun, kakek dan cucunya ini sangat dekat. Tapi kenapa mereka seperti bermusuhan!" _ Nindy bingung.
"Soraya... aku dan keluargaku mengucapkan terima kasih padamu, kami berhutang banyak padamu!"