Salman Palace,_
"Aku menakutkan satu hal yang mengerikan!" kata Ratna dengan wajah cemas.
"Apa itu?" Soraya jadi ketakutan, padahal Ratna belum mengatakan apa-apa.
"Nyonya Esther Melody mungkin akan menculik Davita!"
"APA!" Nindy melompat ketakutan. Secepat kilat Nindy bergerak mengangkat Davita yang tertidur di kasur.. Sebagai seorang ibu, emotional quotient -nya terpanggil.
Soraya dan Ratna spontanitas tertawa, melihat.l Nindy, ternyata dia mencintai anaknya.
"Ternyata kamu mencintai Davita!" Soraya terharu dengan sikap manis Nindy.
"Dia anakku...mana mungkin aku tidak mencintainya. Aneh saja!" kata Nindy dengan ekspresi emosi. Dia tadi bergerak tanpa berpikir. Selama ini dia terkesan cuek dengan Davita. Dia seperti menganggap Davita sebagai teman bermainnya, daripada sikap seorang ibu yang perhatian.