Jaksa Ronald meletakkan sendok ke piring. Dia terganggu mendengar suara keras sang asisten.
"Ada apa?" Jaksa Ronald memandang Rony dengan suara dingin, kesal. Lama-lama Rony semakin kurang ajar aja dengannya. Pemuda ini bertingkah, menerima telpon di depannya, seakan dia orang penting.
Ya... memang, jaksa Ronald bergantung ke Rony. Pria ini menjadi penghubung dia dengan dunia luar. Segala bentuk yang berhubungan dengan jaksa Ronald, di tangani anak muda ini. Rony merupakan pintu keluar masuk keluarganya untuk bertemu jaksa Ronald. Termasuk mengatur para begundal, preman yang disuruh mengganggu 3 wanita tukang ikut campur itu.
Jaksa Ronald menelan kemarahannya. Nafsu makannya jadi hilang.
Suara keras Rony menggangunya.
....
Rony, mematikan ponselnya.
"Maaf, tuan!" Rony membungkukkan badan.
"Hmm!"
"Tuan...tiga wanita itu menghilang!" Rony gugup.
Wajah jaksa Ronald berubah gelap.