Unduh Aplikasi
5.44% Menikahi Mertua Mantan Suami / Chapter 24: Membalas Mereka

Bab 24: Membalas Mereka

"Benarkah!" Tuan Yudistira berkata dengan mata terbuka lebar.

"Ya Tuhan! Nindy...apa yang terjadi denganmu? Kenapa kamu berubah...kamu berubah...berubah menjadi cantik...sangat cantik!"

Asisten tuan Yudistira, Jack terkejut. Apa tadi aku tidak salah dengar? Tuan Yudistira Salman bilang...Nindy cantik. Oh Tuhan! Apa Tuan Yudisthira kesurupan? Tuan yang dingin dan kejam itu tertawa? Bahkan dia memuji Nindy! Tuan tidak pernah memuji orang, apalagi memuji dihadapan orang lain di hadapan orang lain. Sekalipun tuan orangnya low profile, tetapi dia sangat kaku dan dingin. Dan sekarang...di depan Nindy...tuan Yudisthira Salman tertawa seperti itu...memujinya secara terbuka! Tuan...

Nindy tersipu.

"Terima kasih, tuan... sebenarnya...selama ini saya cuma menyamar, aslinya saya memang begini, dulu itu saya masih di kepompong...!"

"HA-HA-HA!" Tuan Yudisthira Salman tertawa lepas, wajahnya sampai merah.

"Silahkan duduk, Nindy!

'Terima kasih!"

Mereka akrab sekali, Jack jadi salah tingkah, dia tidak pernah melihat tuan-nya bertingkah seperti itu. Dia segera undur diri, namun sebelum dia meninggalkan ruangan tamu khusus itu, dia terkejut lagi dengan pemandangan yang terjadi didepannya.

"Nindy...Mau minum apa? Hangat, dingin...!" Tuan Yudistira berkata ramah.

"Air mineral!'

"Air mineral Oh...maaf...saya lupa kamu sedang diet...!"

Tuan Yudistira tersenyum.

Nindy menggeleng.

"Tidak begitu, tuan! Saya cuma kehausan saja...dari tadi saya belum minum...!" jawab Nindy dengan wajah merah.

"Oh... hahaha! Silahkan...ini...!" Tuan Yudistira menumpahkan air mineral digelas lalu menyerahkannya ke Nindy. Tuan Yudisthira melayani Nindy.

Jack kembali tertegun,

Tapi...tuan Yudisthira bersikap hangat ke Nindy, mereka

berbicara santai dan akrab seakan-akan mereka itu teman lama yang baru bertemu. teman sebaya, padahal usia mereka berbeda jauh, tuan Yudistira lebih tua 20 tahun dari Nindy.

Jack bingung menatap keduanya.

Nindy melihat ke meja di depannya, ada aneka buah, kue coklat, snack kesukaan Nindy. Rupanya, tuan Yudisthira mencari tahu, makanan yang di sukai Nindy.

"Hmm...dapat informasi dari mana tuan ini? Tidak mengetahui makanan kesukaanku? OhI tu mudah! Apa sih yang sulit bagi tuan Yudisthira?

Nindy mengingat siapa kemungkinan orang yang bisa di tanyai tentang makanan kesukaannya, siapa lagi, kalau bukan wanita cantik yang kadang menjengkelkan itu, Soraya dan Ratna! Mereka pasti di suap!

Nindy memandang kue yang membuatnya tergoda. Di masa lalu, sewaktu Nindy masih gendut, semua jenis buah dan kue enak seperti ini umurnya tidak akan lama, semua bakalan lenyap dalam hitungan menit, habis di lahap oleh Nindy, kalau ada sisa, dia akan masukkan ke tas besar miliknya.Tas Dora Emon, tas yang memuat segala kebutuhan Nindy, makanan dan minuman.

Nindy suka sengaja membawa tas besar kemana-mana, supaya bisa memuat bekal makanan dan minuman darurat, Nindy gampang lapar dan haus.

Tapi sekarang, Nindy berubah menjadi gadis cantik dan feminim, dia hanya membawa tas kecil cantik, berisi dompet, memuat dompet, kunci mobil, bedak, lipstik, tisu. Tetapi Nindy tidak pernah membuang kebiasaannya, dia tetap membawa perkakas khusus kebutuhannya lainnya, celana dalam cadangan! 3 buah benda segitiga pengaman itu selalu ada di tasnya. Nindy tidak suka memakai pantyliner. Nindy juga membawa senjata rahasia dia, minyak kayu putih! Nindy tidak bisa ketinggalan benda kesukaannya itu, sejak bayi.

**

"Nindy...saya mendengar...kamu menolak menerima bantuan dari saya, kenapa?" tanya tuan Yudisthira Salman dengan wajah serius.

"ohh.. mengenai hal itu, saya mohon maaf...begini... kedatangan saya ke sini dalam rangka itu.

Saya ingin menyampaikan ini langsung ke tuan...saya berterima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan tuan selama ini ke saya, tapi saya minta bantuan dalam hal lain...!"

"Apa itu?" Jawab tuan Yudisthira cepat.

"Tuan... saya mohon maaf sebelumnya, bila permintaan ini mungkin akan merepotkan tuan... Tetapi...saya memiliki anda, orang kuat, orang yang sanggup melakukannya...!"

Tanpa di lihat Nindy,

bibir tuan Yudisthira melengkung. "Hmm! Bagus... Bagus...Nindy menjadikan aku miliknya... orang kuat! Orang kuat...? Tunggu! Maksud Nindy apa?"_

"Tuan...bisakah tuan menangkap orang yang menjebak saya ke penjara?" Nindy berkata pelan di ujung kalimatnya, sebenarnya dia sungkan membuat permintaan begitu. Tetapi siapa lagi orang yang bisa melakukannya, selain tuan Yudisthira Salman, orang kuat dan kaya raya itu?

Pria yang di kenal dengan bisnis senjata, disegani dan di takuti oleh kawan dan lawan bisnisnya.

Nindy menatap tuan Yudisthira dengan wajah penuh harap, mata Nindy berembun, membuat orang lain terharu.

Tuan Yudisthira tertegun sejenak.

"Itu mudah!" Tuan Yudistira tersenyum, "Tapi... bisakah kamu ceritakan kembali kronologisnya?" Tuan Yudistira menatap Nindy lembut.

Nindy diam sejenak. Mengingat kejadian yang menakutkan urut, sama saja membuka luka hati Nindy kembali. Mengingat pengkhianatan Frans. Frans menipu dan menjebaknya.

Hanya saja, Nindy tidak punya bukti atau saksi yang mendukung tuduhannya itu. Sekalipun di duga kuat Frans menjadi otak atas kasus yang menimpa Nindy, akan tetapi Nindy tidak punya bukti apa-apa.

Tunggulah Frans! Aku akan buktikan kalau kamu dan Istri tersayang-mu itu mendapatkan pembalasan dariku! Kamu tidak bisa lari kemana-mana! Nindy mengancam dalam hati.

Nindy meminum air mineral sebelum bercerita,

"Kejadiannya...begini... malam itu...saat saya kembali dari rumah sakit... di jalan rata terjadi razia dadakan, katanya itu operasi lengkap gabungan, akan tetapi saya tidak melihat orang lain yang ditahan selain saya. Awalnya....mobil saya di hentikan dan di tahan .. karena saya tidak membawa surat-surat surat izin mengemudi dan Identitas diri. ID saya tertinggal di rumah sakit.

Kemudian...pihak polisi yang bertugas meminta saya menggeledah saya, dan menggiring saya masuk ke pos polisi di tempat itu, dan memerintahkan saya melakukan tes urine, setelah itu... tiba-tiba saja saya di tahan atas kepemilikan sabu yang tersembunyi di jok belakang mobil. Saya bingung. Lalu saya menghubungi suami saya... tetapi nomor polsel-nya tidak aktif..tiga hari kemudian tanpa bantuan pengacara, saya ditetapkan sebagai tersangka...begitulah... saya tidak bisa memberitahu ibu saya yang sedang sakit...!" Nindy tak sanggup melanjutkan ceritanya.

Hati tuan Yudisthira mengeras. Dia menunggu Nindy tenang kembali.

"Berapa orang polisi itu?" tanya tuan Yudisthira setelah Nindy tenang.

"Empat orang!"

"Empat orang...operasi razia gabungan lengkap? Hmm mencurigakan!"_

Razia gabungan lengkap biasanya melibatkan banyak personil dan unit-unit lain selain kepolisian, BNN, TNI AD atau lainnya.

Siapa mereka yang tega menjebak gadis baik seperti Nindy?

Bagi tuan Yudisthira

permintaan Nindy bukan hal yang sulit.

Tuan Yudistira akan membalas kebaikan Nindy dengan

menemukan orang-orang yang telah membuat dia menderita!

"Baiklah Nindy...apa yang ingin kamu lakukan terhadap mereka?"

"Saya ingin mereka merasakan hal yang sama!" Nindy berkata dengan suara yang terdengar perih.


Load failed, please RETRY

Hadiah

Hadiah -- Hadiah diterima

    Status Power Mingguan

    Rank -- Peringkat Power
    Stone -- Power stone

    Membuka kunci kumpulan bab

    Indeks

    Opsi Tampilan

    Latar Belakang

    Font

    Ukuran

    Komentar pada bab

    Tulis ulasan Status Membaca: C24
    Gagal mengirim. Silakan coba lagi
    • Kualitas penulisan
    • Stabilitas Pembaruan
    • Pengembangan Cerita
    • Desain Karakter
    • Latar Belakang Dunia

    Skor total 0.0

    Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
    Pilih Power Stone
    Rank NO.-- Peringkat Power
    Stone -- Batu Daya
    Laporkan konten yang tidak pantas
    Tip kesalahan

    Laporkan penyalahgunaan

    Komentar paragraf

    Masuk