'Mungkin saja karena gadis ini… dan mungkin saja bukan…' gumam Pangeran Cladius di dasar hatinya.
Sementara Audrey merasakan tangan halus dan besar milik Pangeran Cladius yang menggenggam erat tangannya sepenuhnya.
Terang saja, Audrey jujur saja tidak biasa dengan sentuhan hangat lelaki itu. Namun, otak Audrey teringat dengan etika Kerajaan Atalaric untuk menjaga jarak dari pangeran atau bangsawan.
Dengan perlahan, perempuan itu menarik tangannya sendiri. Ia tersenyum sopan.
Pangeran Cladius bereaksi, menjengitkan sebelah alisnya. "Kenapa, Audrey? Kamu tidak suka digenggam tangannya olehku?"
"Bukan begitu, Pangeran. Pangeran adalah orang terhormat. Sementara aku, hanyalah maid…" tutur Audrey pelan.
Pangeran Cladius kembali lagi mengeratkan jemarinya. "Tidak pernah ada larangan kalau Pangeran tak boleh menggenggam tangan maid terlebih dulu, kan?"