Emily menarik tanganku, yang bisa aku lakukan hanyalah berjalan mengikutinya. Kami berjalan hingga akhirnya kami memasuki Aula terbuka AOS yang menjadi tempat diadakannya ujian seleksi itu. Begitu menginjakkan kaki di sana, suasana terlihat sangat ramai, tentu saja karena tempat ini sudah dipenuhi banyak siswa AOS yang ingin menyaksikan pertarungan-pertarungan dalam ujian ini.
Begitu melihat kedatanganku, seperti biasa mereka semua berlutut memberikan penghormatan padaku. Pada awalnya aku merasa enggan menerima penghormatan mereka. Tapi setelah cukup lama menyandang gelar skills master ini, aku pun mulai terbiasa dengan penghormatan mereka.