Begitu aku melihat Erriol sudah berpindah ke samping Alice, aku segera memfokuskan pikiran, membayangkan waktu berhenti. Aku terus menatap pria-pria yang tengah mengelilingiku, hingga sebuah cahaya akhirnya terlihat. Cahaya itu sangat menyilaukan mata dan setelah cahaya itu menghilang, semua benda di sekitarku berhenti bergerak. Waktu berhenti hanya sebentar saja, dengan mengerahkan seluruh tenaga yang masih tersisa, aku menebaskan pedang ke arah pria-pria yang ada di dekatku yang saat ini sedang terdiam seperti patung, aku hanya menebaskan pedang ke tangan dan kaki mereka itu pun sekedar memberi mereka goresan, tapi aku yakin goresan itu sudah cukup memberikan rasa sakit untuk mereka, sehingga mereka tidak akan menyerangku lagi.