Kegalauan Mario setelah berapa hari yang lalu bertemu dengan Brian dan Zahra, cemburu sakit hati telah menyatu di dalam hatinya.
"Aarrggghhhh .... salahkan jika aku ingin bahagia dengan wanita yang aku cintai? Tuhan kenapa kau siksa hatiku seperti ini. aku hanya ingin bahagia dengan dia. kenapa perjuangan ku selama ini hilang."
Mario memukul meja kerjanya dengan sangat keras.
"Tuan, ada kabar." Seorang laki-laki duduk di kursi berhadapan dengan Mario.
"Apa yang kamu dapatkan setelah mengikuti mereka? jangan katakan jika mereka berlibur?" Kata Mario yang menyuruh orangnya untuk mengikuti Brian.
"Tidak sepenuhnya benar tuan, tapi ... saat ini mereka berada di puncak dan ..."
"Dan apa? apa yang mereka lakukan disana?"
"Tuan Brian mengajak Nona Zahra ke puncak."
"Apa!!! puncak? Brian laki-laki bodoh itu dengan beraninya membawa Zahra ke puncak!!" Mario meraih kunci di atas nakas dan bergegas keluar dari ruang kerjanya menuju lift khusus.