Unduh Aplikasi
14.76% MAFIA And VEILED GIRL / Chapter 57: 57. Musuh Dalam Selimut

Bab 57: 57. Musuh Dalam Selimut

"Tuan senjata yang kita kirim ke Mexico mengalami gangguan saat pergantian kapal di Pelabuhan Manzanillo Colimo. Dan Israel belum juga mengimpor senjata yang kita butuhkan."

Pria yang dipanggil tuan itu mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya di atas meja kaca. Kini terdengarlah suara ketukan yang begitu nyaring dalam ruangan kedap suara itu, apalagi mereka semua terdiam. Menambah kesan pengintimidasian yang begitu nyata.

"Lenyapkan orang-orang yang berada di Mexico. Mereka tak berguna!" perintah pria itu dingin dengan tatapan elang yang mampu melenyapkan mereka yang tak tunduk padanya. Tak lupa rahang kokoh yang terpahat sempurna pada wajah tampannya itu mengetat, memperlihatkan otot-otot wajah yang kentara di sana.

"Jika dalam waktu tiga hari Israel belum mengirim barang. Kau bisa membuat senjata serupa, dan jual pada pelanggan dengan harga lebih murah dari Israel."

Mereka semua mengangguk paham. Tuannya kalau sudah memutuskan sesuatu selalu tepat sasaran. Kau lihat? Yang pertama, dia menyuruh melenyapkan anak buahnya sendiri yang ada di Mexico. Kau tau kenapa? Tentu karena mereka tak becus dalam bekerja, bisa-bisanya ada gangguan setelah sekian lama berada di sana. Itu artinya mereka kurang hati-hati dalam bertindak dan harus dibunuh. Kau tau sendiri tuan besar tak suka apapun yang tidak sesuai jalan. Maka mereka yang menghalangi harus disingkirkan bukan? Seperti ketika ada duri yang menghalangi langkahmu. Kau pasti akan menyingkirkan mereka sampai benar-benar hilang dan tak akan membiarkan duri lain menghalang lagi. Dan seperti itu pula tuan besar mereka menyingkirkan duri di jalannya.

Yang kedua adalah membuat senjata serupa dan dijual dengan harga lebih murah. Kau tau lagi kenapa tuannya mengatakan itu? Tentu untuk mempersulit Israel mendapatkan penghasilan karena para pelanggan tentu akan lebih memilih harga murah dengan kualitas bagus dari pada harga yang ditawarkan Israel. Jangan menyalahkan tuan besar, itu hukuman untuk Israel karna tak mengindahkan pesanan tuan mereka.

"Yang lain," ucap pria itu sebagai tuan besar. Ia meneguk anggur yang baru saja ia tuangkan.

Seorang pria dengan tubuh sedikit gempal maju.

"Katakan."   

Pria sedikit gempal itu mengginggit bibir bawahnya sebentar, sejenak menetralkan rasa gugup karena harus mengungkapkan sesuatu yang sangat pribadi dari tuannya dan tentu saja tidak diketahui oleh semua orang yang ada di ruangan ini. Ini menyangkut hidup dan mati, tetapi rasa penasarannya melebihi apapun. 

"Sebenarnya laporanku sudah selesai. Hanya saja ... "

Pria tuan besar itu menaikkan satu alisnya, menunggu anak buahnya itu melanjutkan laporannya.

"Aku melihat seorang perempuan berada di Mansionmu, Tuan."

Pria tuan besar itu terdiam. Tanpa mereka sadari satu tangan tuannya sudah mengepal sampai buku jarinya memutih. 

"Kau meretas mansion Tuan, Holmes?" tanya Torito yang berada di samping tuannya. Sementara Xian dan Rovier ikut menatap tajam pada pria bernama Holmes yang memang salah satu anak buah tuannya yang pintar teknologi. Tak bisa dipungkiri kalau ia juga bisa meretas keberadaan siapa saja yang menyembunyikan identitas asli mereka. Termasuk tuannya? Astaga ia tak berpikir ke depannya?

Pria yang ada di tengah itu mencoba menenangkan kegugupannya menghadap tuannya saat ini. Ia menunduk dalam. Bodoh! Kenapa mulutnya tak bisa menjaga rahasia sama sekali? Tamat riwayatmu kalau sudah begini. Holmes ... astaga tak ada jalan lain selain menyerah. Tapi ia sudah terlanjur penasaran dengan perempuan yang selalu berpakaian tertutup itu dan jawaban dari tuannya, apalagi ia melihat sendiri wajah asli tuannya di mansion itu. Sangat jauh berbeda saat berada di markas. Ah ... bahkan ia mengabaikan rasa takut yang menyelimuti tubuhnya. Oh god!

"Maaf, Tuan," ucapnya penuh penyesalan. Ia bahkan tak berani menatap tuannya setelah mulut kurang ajarnya lebih memilih menanyakan tentang gadis di rumah tuannya daripada hal yang lain.

Pria itu menampakkan smirk-nya melihat pengakuan dari salah satu anak buahnya. Bisa ia lihat semua anak buahnya juga terkejut dengan ungkapan pria ini. Tapi itu tak masalah, ia memang sengaja memancing pengakuan jujur dari Holmes mengingat pria itu sulit menyimpan rahasia kalau sudah terlanjur penasaran.

"Ternyata ada duri diantara kita," ucap pria itu yang kini sudah berdiri dari kursi putarnya. Jangan tanyakan keberadaan pistol pintar yang selalu ia bawa. Bahkan benda dingin itu sudah berputar-putar manis di jarinya.

"Siapa lagi yang ingin mengaku?" 


PERTIMBANGAN PENCIPTA
Anesa_mons Anesa_mons

tuntaskan bacaan kalian dan jangan lupakan power stone dan komennya untuk meninggalkan jejak ya.. Salam sayang dari author ^_^

Load failed, please RETRY

Hadiah

Hadiah -- Hadiah diterima

    Status Power Mingguan

    Rank -- Peringkat Power
    Stone -- Power stone

    Membuka kunci kumpulan bab

    Indeks

    Opsi Tampilan

    Latar Belakang

    Font

    Ukuran

    Komentar pada bab

    Tulis ulasan Status Membaca: C57
    Gagal mengirim. Silakan coba lagi
    • Kualitas penulisan
    • Stabilitas Pembaruan
    • Pengembangan Cerita
    • Desain Karakter
    • Latar Belakang Dunia

    Skor total 0.0

    Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
    Pilih Power Stone
    Rank NO.-- Peringkat Power
    Stone -- Batu Daya
    Laporkan konten yang tidak pantas
    Tip kesalahan

    Laporkan penyalahgunaan

    Komentar paragraf

    Masuk