Unduh Aplikasi
5.44% MAFIA And VEILED GIRL / Chapter 21: 21. Kunjungan

Bab 21: 21. Kunjungan

"Tuan besar akan segera kemari," ujar salah satu pria berbadan kekar nan banyak tato di lengannya itu dan jangan lupakan tato resmi gengster terkenal di negaranya bernama BLACK TIGER yang bergambar wajah harimau hitam putih dengan mata berkilat merah menyala yang telah menempel rapi dilengan kanannya. Bahkan seluruh orang di sini akan memiliki tato resmi yang sama sepertinya.

"Kita harus bersiap," ujar satunya lagi.

Mereka bertiga lantas mulai melangkah untuk segera menghampiri tempat dimana tuan besarnya nanti akan datang untuk berkunjung. Ya ... tuan besar mereka memang hanya berkunjung satu bulan satu sampai dua kali ke markas untuk mendapat laporan dari orang-orang yang sudah ditugaskan diberbagai tempat berbeda. Itupun dua hari sebelumnya sudah dikonfirmasi agar semua anak buah tuannya berkumpul rapi dan lengkap untuk menyambut kedatangannya.

Semua orang sudah berbaris rapi untuk menyambut kedatangan tuan besar mereka. Untuk mereka yang memang ditugaskan khusus, tentu sudah mempersiapkan laporannya dan kartu memori kecil tambahan untuk mengajukan hasil pada tuan besar mereka. Berbeda halnya dengan mereka yang hanya ditugaskan menjaga dan membunuh orang. Mereka akan terlihat lebih santai di depan tuannya tanpa ada laporan atau hal lain untuk dikatakan. Meski begitu, mereka tetap harus waspada jika saja ada yang berkhianat dari tuannya maka akan langsung dibakar hidup-hidup di depan semua anak buah tuannya.

Memang mengerikan, apalagi untuk mereka yang baru saja masuk dalam lingkup dunia hitam seperti ini. Tidak peduli rasa sakit yang mereka rasakan yang terpenting semua orang yang menghianati tuannya haruslah mati apapun keadaannya. Tak boleh ada penghianat berkelebat dilingkungan tuannya karena tuannya benci dengan penghianatan!

Sebuah helicopter berhenti tepat di depan semua orang yang berkumpul. Tepatnya dihalaman luas yang memang disediakan sebagai tempat kumpulnya orang-orang tuannya dan helicopter pribadi Tuan mereka yang akan mendarat dengan sempurna di tengah- tengah barisan.

Semua orang menegakkan badannya begitu tuan besar mereka turun dari helicopter dengan tiga orang kepercayaan di belakangnya. Itu sudah menjadi pandangan pertama mereka ketika tuan mereka berkunjung. Apalagi tatapan tajam nan menusuk serta rahang kokohnya yang membuat siapa saja akan langsung ketakutan tetapi berbeda dengan mereka yang sudah terbiasa dengan wajah tampan nan dingin milik tuannya itu. bukannya menakutkan, itu justru terlihat begitu manly nan mempesona.

"Selamat datang, Tuan Harley." sapa seluruh manusia berbaju serba hitam begitu pria berwajah es itu berhenti tepat di depan barisan.

Pria itu tak membalas sapaan yang mereka ucapkan. Matanya melirik dari ujung kanan barisan sampai ujung kiri dibalik kaca mata hitam yang ia kenakan.

"Dimana Analbie?" tanyanya dingin. Matanya menatap tajam pada semua orang yang ada di depan barisan.

Semua orang tampak terdiam dan tak tau harus menjawab apa. Ini gawat. Tidak ada satu saja dari ratusan orang yang menghadap tuannya, itu sama saja mencari masalah dengan tuan besar mereka. Astaga ... dimana pria itu berada? Kalau dalam lima menit saja belum datang maka semua orang ini akan mendapat hukuman percobaan boom oleh tuannya. Entah itu boom kematian atau boom percobaan biasa. Mereka tak bisa memastikan. Tuan mereka memang tak bisa dilogika kalau sudah menyangkut hukum menghukum.

Seorang pria berlari dari belakang barisan menghampiri tuan besar mereka dengan peluh dan darah yang membanjiri keningnya. Wajahnya nampak sedikit pucat dari biasanya.

"Maaf, Tuan. Aku baru saja melarikan diri dari kepungan orang-orang di Afganistan. Mereka menyadari kalau aku memata-matai markas mereka dan merek ... "

Bugh!

"Argh … "

Tubuh pria itu tersungkur di tanah begitu mendapat satu pukulan tepat dibagian perut dari tuannya. Ia terbatuk darah tetapi langsung mencoba kembali berdiri.

Bugh!

Satu pukulan lagi menghantam tubuhnya. Ia kembali tersungkur ke tanah tetapi sekali lagi masih mencoba berdiri. Ini memang kesalahannya karna tidak hati-hati dengan tugasnya. Apapun nanti ia harus terima hukuman dari tuannya.

"Bodoh! Dimana otakmu?!" gertak Harley mendesis tajam.

"Ma-maaf, Tuan."

Bugh!

Kembali tubuh pria itu tersungkur ke tanah. Ia semakin terbatuk darah tapi ia masih mencoba berdiri. Ia harus mengakui kesalahannya di depan tuannya meski dengan wajah babak belur dan tubuh penuh darah dan luka sekalipun. Ia tetap harus mengatakannya kejujuran pada tuannya karena itu sudah kewajiban saat mereka bergabung dengan dunia hitam milik Harley.

"Kau dikejar bukan?"


PERTIMBANGAN PENCIPTA
Anesa_mons Anesa_mons

tuntaskan bacaan kalian dan jangan lupakan power stone dan komennya untuk meninggalkan jejak ya.. Salam sayang dari author ^_^

Load failed, please RETRY

Hadiah

Hadiah -- Hadiah diterima

    Status Power Mingguan

    Rank -- Peringkat Power
    Stone -- Power stone

    Membuka kunci kumpulan bab

    Indeks

    Opsi Tampilan

    Latar Belakang

    Font

    Ukuran

    Komentar pada bab

    Tulis ulasan Status Membaca: C21
    Gagal mengirim. Silakan coba lagi
    • Kualitas penulisan
    • Stabilitas Pembaruan
    • Pengembangan Cerita
    • Desain Karakter
    • Latar Belakang Dunia

    Skor total 0.0

    Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
    Pilih Power Stone
    Rank NO.-- Peringkat Power
    Stone -- Batu Daya
    Laporkan konten yang tidak pantas
    Tip kesalahan

    Laporkan penyalahgunaan

    Komentar paragraf

    Masuk