Bab 115: Rizki Yang Tidak Terduga

Di perkebunan, sore itu sudah hadir Pak Rasyid yang akan mengambil sayur-sayuran, yang hendak ia kirim ke beberapa katering langganannya yang ada di kota Bogor.

"Tunggu dulu ya, Pak. Sayurannya baru tiba diangkut dari ladang," ucap Haikal lirih.

"Iya, Kal. Santai saja!" jawab Pak Rasyid

Heri dan Angga sudah mulai menaikan, karung-karung yang berisi aneka sayuran dari hasil perkebunan tersebut, yang saat itu baru saja tiba di saung diangkut dari ladang dengan menggunakan mobil pickup milik perkebunan. Selain wortel dan brokoli hari itu para pekerja sudah memetik timun dan juga pare, yang siap dikirim oleh Pak Rasyid ke katering-katering langganannya yang ada di kota Bogor.

"Den...!" Haikal memanggil Deden yang kebetulan sedang berjalan melewati saung.

Pemuda itu berhenti sejenak dan menoleh ke arah Haikal, "Iya, Kal," sahut Deden langsung menghampiri.

"Ada apa, Kal?" tanya Deden memandang wajah Haikal.