Satu minggu berlalu pasca kematian Jasmine. Leonardo mengurung diri di dalam kamar. Gorden ia biarkan tertutup rapat, tak ada secerca cahaya pun yang boleh masuk. Entah berapa lama Leonardo bisa bertahan, ia tak pernah menyentuh makanannya dan hanya menghabiskan hari dengan mabuk-mabukan.
Dari luar Kato bisa mendengarnya menangis, tertawa, kadang memecahkan barang. Tak hanya suara jeritan pilu atau pun isakan tangis kesesakkan. Leonardo kadang tertawa terbahak-bahak seperti orang gila.
Kehancuran hati Leonardo menyeret mentalnya, menjadi orang kurang waras. Harus mereka akui, Tuan Rumahnya telah berubah menjadi orang paling menyedihkan, paling bodoh, dan paling susah diatur.