Beberapa hari telah berjalan sejak pesta tempo hari. Wajah-wajah Leonardo beserta wakilnya telah memenuhi jalanan kota. Berisikan slogan kerja dan juga janji manis kepemimpinan, wajah tampannya menghiasi hampir semua media cetak dan electronik.
Pagi yang dingin karena … Jasmine lagi-lagi harus terbangun dengan tanpa mendapati sang suami ada di sisinya. Jasmine langsung mengendurkan bahunya dengan lesu. Entah kenapa ia merasa bersalah pada Leonardo karena terbangun sesiang ini?!
[Pukul sembilan pagi!! Huft … Kalian sungguh membuat Mama menjadi seorang pemalas! Dasar singa-singa kecil!] Jasmine menjejak selimutnya dengan kasar, ingin beranjak juga, namun masih sangat malas. Hah!! Plin plan!
"Aduh pengen pipis, tapi malas mau pergi dari bantal!" gumam Jasmine, ia kembali merebahkan kepalanya ke atas bantal. Sungguh pemalas calon Mama yang satu ini.