Wibbi semakin liar menjelajahi setiap inci tubuh Ayla. Persetan dengan semua kewarasan yang tadi sempat ia agung-agungkan. Kini Wibbi benar-benar sudah tidak sanggup lagi menahan gejolak dalam dirinya yang mendesak minta segera di tuntaskan. Apalagi tubuh Ayla yang mulai pasrah dan menikmati setiap cumbuannya, membuat Wibbi semakin terpacu dengan gairah.
"M-mas ... He-hentikan mas, jangan seperti ini. Lepasin mas, nanti kalau ada yang kesini gimana?" ucap Ayla gugup dan berusaha menghentikan perbuatan Wibbi yang semakin menjadi terhadapnya. Karena Ayla sadar jika mereka masih ada di kantor.
"Aku tak akan berhenti, sayang. Dan jangan memintaku untuk berhenti sekarang. Kamu adalah milikku, selamanya akan tetap jadi milikku. Memilikimu seutuhnya adalah hal yang paling aku inginkan dalam hidupku." ujar Wibbi dengan suara serak. Kemudian ia membungkam bibir mungil Ayla dengan sebuah ciuman yang semakin dalam dan menuntut.