'Baik, yang kamu berikan itu hanya sebuah paket. Namun, kenapa aku merasa kalau yang akan kamu berikan kepadaku adalah hatimu? Mungkin salah, hanya saja aku berpikiran bahwa ini jalan yang Tuhan berikan untuk kita' batin Sintya.
Sebuah kesalahan yang awalnya ingin Sintya perbaiki, namun nyatanya membuatnya diam tak berkutik, bahkan setelah kejadian itu, mereka tidak hanya saling mengenal, tapi juga bertukar pikiran, hingga harapan dan berbagai angan untuk masa depan. Masa di mana Sintya dan Willy benar-benar menjadi satu. Begitulah pikir Syntia, ia sudah lama memendam perasaannya. Bagaimana pun Willy mencoba agar Sintya tidak merasa terluka, ia tahu Sintya begitu mencintainya, tapi ia tidak memiliki rasa yang sama.
...