Lenata tersenyum, sebuah senyuman yang hanya ia yang tahu apa makna dibalik senyumannya itu. "Tinggal selangkah lagi kau akan segera menjadi milikku untuk selamanya, Vin." Lirihnya sehingga Calvino tidak bisa mendengar apa yang ia ucapkan.
--
London, Britania Raya
Di dalam ruangan perawatan Kiara terasa sunyi sepi. Selain Kiara yang terbaring lemah di atas ranjang Rumah Sakit, Sean juga ada di sana menungguinya dengan setia.
Lelaki itu terlihat mendudukkan bokongnya pada sofa panjang dengan kepala menyandar pada sandaran sofa, sementara kedua tangan saling bersedekap ke depan dada.
Kiara yang terbangun di tengah malam sangat di kejutkan dengan penampakan yang tak biasa itu. "Seandainya saja yang ada di sini saat ini kau, sayang dan bukan, Sean." Lirihnya.
Hai, guys!! Terima kasih ya masih setia menunggu kelanjutan dari cerita Calvino. Dukung selalu dengan memberikan power stone atau komentar. Peluk cium for all my readers. HAPPY READING !!