"Lalu, Apa rencana Anda selanjutnya?"
Bibir kokoh kembali mengukir senyum smirk. "Sebaiknya kita membicarakan tentang kerjasama antara Luz, dan Lee Company. Karena apa pun rencana saya yang jelas semua itu demi kelangsungan perusahaan." Sembari mengukir senyum licik.
--
Ekor mata Lee memicing. "Sepertinya ada yang Anda tutupi dari saya," ucapnya bernada sarkastik.
Disergap kalimat sarkastik yang menyudutkannya ke dalam posisi sulit membuat Calvino tak henti-hentinya mengumpat sumpah serapah. Kedua tangan mengepal erat hingga buku-buku jari memutih beriringan dengan bibir membentuk garis lurus.
Bibir kokoh terbuka hendak melempari Lee dengan kalimat yang membuat lelaki tersebut sadar akan kelancangannya. Namun, gerakannya terpatahkan oleh suara dering ponsel. Ekor matanya langsung melirik sekilas untuk mengetahui siapa sang penelepon. Hm, ternyata nama Kenan lah yang terpampang nyata menghiasi layar ponselnya.
Hai, guys!! Terima kasih ya masih setia menunggu kelanjutan dari cerita Calvino. Dukung selalu dengan memberikan power stone atau komentar. Peluk cium for all my readers. HAPPY READING !!