Tidak mau berada dalam situasi tersudut hingga menimbulkan kecurigaan. Kiara segera mengalihkan perhatian atasannya tersebut. "Potensi yang kita miliki akan menjadi bumerang ketika kita terlalu berbangga diri, CEO Earl. Untuk itulah saya tidak mau menunjukkannya ke dalam ekspresi berlebihan."
Dasar tukang bohong! Maki Dewi di dalam hatinya.
--
EARL MANSION
London, Britania Raya
10.25
Kedatangan Calvino ke Mansion dihujani berbagai pertanyaan. "Dari mana saja kau semalam? Bukankah Papa sudah meminta mu untuk-"
"Papa, harus berapa kali Calvin katakan bahwa Calvin sudah ada janji." Potong Calvino cepat.
Bram melemparinya dengan tatapan tak suka. "Pertemuan dengan Mr. Gilbert jauh lebih penting dari apa pun, Vin. Ingat itu!" Bentaknya dengan suara meninggi.
Dan pertemuan ku dengan wanitaku jauh lebih penting dari pada sekedar urusan bisnis. Geramnya dalam hati.
"Jawab, Papa! Sepenting apa pertemuan mu semalam? Apakah pertemuan dengan rekan bisnis?"
Hai, guys!! Terima kasih ya masih setia menunggu kelanjutan dari cerita Calvino. Dukung selalu dengan memberikan power stone atau komentar. Peluk cium for all my readers. HAPPY READING !!