Setelah mengalahkan dua orang bandit tersebut. Mereka bersujud dan memohon ampun kepada Nan Chen.
"Tolong lepaskan kami...Kami tidak bermaksud menyakitimu tuan" ucap bandit bertubuh kurus
"Ya tuan tolong lepaskan kami" ucap bandit bertubuh besar sambil menangis
"Apa yang bisa kalian berikan kepadaku jika aku melepaskan kalian?" ucap Nan Chen
"Ini inii... aku memiliki kantung berisi emas, perak dan beberapa keping perunggu" ucap bandit bertubuh kurus sambil mengambil sebuah kantung di belakang celananya
"Baiklah kantung ini aku terima... Jika kalian berulah lagi... Bukan hanya babak belur seperti sekarang namun aku akan mematahkan anggota badan kalian!!" ucap Nan Chen dengan nada keras
"Ba..ba..baik tuan" ucap bandit bertubuh kurus
"Ya sudah pergi sana kalian!" ucap Nan Chen
Nan Chen melihat kedalam isi kantung tersebut. Dan ternyata benar didalam nya berisi 5 koin emas, 12 koin perak dan 20 koin perunggu.
"Uang ini bisa ku gunakan untuk membeli pakaian dan juga makanan" ucap Nan Chen
Nan Chen berjalan ke arah toko pakaian dan mulai memilih pakaian yang cocok untuknya
"Hey nak cepat lah... aku tidak mau membuang waktu ku untuk melayani orang yang tidak mampu membayar" ucap paman pemilik toko pakaian
"Aku memilih baju ini paman...Berapa harganya?" ucap Nan Chen sambil menghiraukan perkataan yang sebelumnya paman itu ucapkan
"Hey itu harganya 10 perunggu... apakah kamu memiliki uang sebanyak itu?" ucap paman pemilik toko
"Ini paman uang nya" ucap Nan Chen sambil menyerahkan 10 koin perunggu
"Hey duit darimana kamu anak miskin!!" ucap Paman tersebut dengan nada keras
"Aku hanya menabung uang dari hasil kerja ku paman" ucap Nan Chen yang berbohong agar tidak timbul keributan
"Hah terserah lah... aku tidak peduli darimana asal uang mu...Tapi jika kamu berani mencuri disekitar sini, jangan harap kamu dapat hidup!" ucap paman pemilik toko
"Baik paman..terima kasih baju nya" ucap Nan Chen
Nan Chen berjalan menjauh dari toko. Ia mencari danau disekitar pedesaan.
"Setelah aku mandi maka aku akan langsung memulai perjalanan ku ke pusat kota" gumam Nan Chen
Nan Chen menemukan danau yang begitu jernih tidak jauh dari pedesaan. Ia langsung bergegas menyeburkan dirinya masuk kedalam danau tersebut. Setelah ia selesai mandi dan mengganti pakaian nya. Ia langsung berjalan menuju ke pedesaan untuk mempersiapkan perbekalan dan mencari tau arah ke pusat kota.
Nan Chen tiba di toko penjual roti di sudut desa. Dan memesan beberapa roti dan juga minuman untuk bekal nya selama dijalan. Tak lupa ia juga menanyakan jalan menuju ke arah kota
"Bi aku ingin bertanya jalan menuju ke pusat kota" ucap Nan Chen
"Saat kamu keluar dari desa...Kamu hanya perlu berjalan mengikuti arah selatan dan kamu akan menemukan gunung itu...Lalu pusat kota tepat berada dibelakang gunung itu" ucap bibi penjual roti
"Terima kasih telah memberikan aku petunjuk Bi" ucap Nan Chen sambil menundukkan kepala nya
"Sama sama nak" ucap bibi penjual roti
"Kalau begitu aku berangkat dulu Bi" ucap nan Chen sambil melambaikan tangannya
"Hey nak tunggu... Hati hati di gunung tersebut karena disana terdapat banyak beast" ucap bibi penjual toko
*Beast adalah se ekor hewan dengan kecerdasan dan juga memiliki kultivasi qi
"Baik akan ku ingat peringatan dari bibi" ucap Nan Chen
Nan Chen berjalan menuju arah selatan sesuai yang diberitahu oleh Bibi penjual roti.
Hari semakin gelap dan juga hawa dingin semakin menusuk hingga ke tulang.
Nan Chen menggunakan tehnik 'Penggerak angin' untuk berlari cepat. Tehnik ini belum sempurna namun ini sangat cocok untuk mempercepat perjalanan.
Nan Chen akhirnya tiba di lereng gunung. Namun karena hari yang sudah sangat gelap. Nan Chen memutuskan untuk mencari gua dan istirahat sampai pagi tiba.
Nan Chen melihat sebuah gua dan langsung masuk kedalam nya. Namun ada seorang kakek tua yang sedang bermeditasi di atas sebuah batu giok.
Nan Chen memutuskan untuk keluar dan mencari gua baru. Namun langkah nya dihentikan oleh kakek tua itu.
"Tak apa nak Beristirahalah disini" ucap kakek tua itu dengan mata nya masih di pejamkan
"Kenapa kakek bisa tau aku tanpa melihat diriku?" ucap Nan Chen
"Aku tau karena Qi mu" ucap kakek tua itu
"Ada apa dengan Qi ku?" ucap Nan Chen
"Kamu masih muda namun Qi mu sudah berada di atas anak muda lainnya" ucap kakek tua itu
"Bagaimana kakek dapat mengukur Qi?" ucap Nan Chen penuh tanda tanya
Kakek itu membuka matanya dan berhenti dari meditasi nya. Ia langsung berdiri dan menghampiri Nan Chen
"Berapa umur mu nak?" ucap kakek tua itu sambil memegang kepala Nan Chen
"5 Tahun kek" ucap Nan Chen
"Masih terlalu muda untuk melatih Qi" ucap kakek tua
"Darimana kamu mempelajari Qi?" ucap Kakek tua
"Ehmmm...." Suara Nan Chen yang berusaha untuk menyembunyikan fakta bahwa kekuatan dan qi yang dia miliki adalah pemberian dewa dan iblis
"Tak apa jika kamu tidak mau memberitahu ku... tapi yang ku tahu pasti orang itu sangat kuat" ucap kakek tua
"Darimana kakek tau orang itu sangat kuat?" ucap Nan Chen
"Qi dalam tubuh mu meledak ledak seakan siap untuk menghancurkan apa saja meski dengan tehnik terendah" ucap kakek tua
"Siapa sebenarnya kamu kek?" ucap Nan Chen
"Aku adalah seorang kultivator tua" ucap kakek tua tersebut
"Bukankah dunia kultivasi baru ditemukan 10 tahun yang lalu disaat dimana iblis dan dewa mengajarkan kekuatannya kepada para manusia?" ucap Nan Chen
"Itu hanyalah pengetahuan umum nak" ucap kakek tua tersebut
"Terus apa yang sebenarnya terjadi sebelum dewa dan iblis mengajarkan metode kultivasi kepada para manusia" ucap Nan Chen
"Dari zaman dulu manusia juga sering melakukan peperangan...Namun kekuatannya hanya sebatas menggunakan peralatan seperti pedang dan panah...Hingga ada sebuah kerajaan yang menemukan metode kultivasi dan memanfaatkan kekuatan alam" ucap kakek tersebut
"Lalu mengapa para kultivator tidak ada yang melawan dewa dan iblis" ucap Nan Chen
"Kekuatan para dewa dan iblis sudah berada jauh tingkat nya di atas kultivator manusia" ucap kakek tua
"Apakah berarti kultivator manusia itu lemah?" ucap Nan Chen
"Tidak! Dahulu ada seorang kultivator surga tingkat pertama dan menjadi satu satunya kultivator manusia yang sudah menembus tingkatan surga" ucap Nan Chen
"Lalu apa yang dia lakukan saat sudah menembus kultivasi tingkat surga pertama?" ucap Nan Chen
"Dia melawan Ratusan prajurit iblis dan mengalahkan seorang panglima iblis" ucap kakek tua tersebut
"Lalu apa yang terjadi selanjutnya kek?" ucap Nan Chen
"Yang terjadi selanjutnya adalah....