Bab 212: Lelah

Tio memandang Kaylan yang sedang mengecek laporan proyek dilapangan lalu sebentar mengedarkan pandangannyan pada proyek yang ada di hadapannya saat ini.

Dahi Kaylan berkerut, lalu menoleh menatap Tio yang sedang berdiri bersedekap dengan pandangan prihatin.

"Sepertinya kau harus mengeluarkan dana cadangan yang tidak sedikit, Tio." Ujar Kaylan.

"Agaran disini sudah terlalu besar aku rasa, jadi aku sarankan kamu untuk mencari karyawan baru yang bisa lebih dipercaya dari pada mereka, ini sudah tindakan korupsi dengan tingkat yang tinggi dan terorganisir, mereka tidak bekerja sendiri, aku yakin mereka yang disini semua terlibat, kecuali kuli dan para tukang." Kata Vina membuat Tio menatap Vina untuk mendengarkan dengan seksama apa yang di katakan oleh gadis itu.

"kak, bantu aku." Mohon Tio pada kaylan, yang mengangguk.

"Neta, kumpulkan orang-orang di ruang miting sekarang." Perintah Tio pada asistennya.