Tama duduk bersama dengan kedua orang tuanya dan dihadapannya ada seorang gadis bernama Nisa yang hanya menunduk.
"Nisa, apa kau mau menjadi istri Tama?" Tanya Burhan pada gadis itu.
"Bagai mana dengan kak Tama? Apa dia menerima saya?" Tanya Nisa kembali bertanya seolah dia ingin menanyakan tentang perasaan Tama yang sesungguhnya, pasalnya selama Tama berada dirumah orang tuanya, mereka jarang terlibat obrolan.
"Tama, bagai mana denganmu, apa kau mau menikahi Nisa?" Tanya Burhan pada anaknya.
Namun belum sempat Ia menjawab pertanyaan orang tuanya, ponselnya bergetar lalu terpampang pesan masuk dari Zarima yang memberitahu jika wanita itu sedang hamil anaknya.
"Maaf sebentar, saya harus menelpon seseorang." Ucap Tama pada kedua orang tuanya dan juga Nisa dengan menatap mereka bergantian.
Orang tuanya mengangguk karena melihat ekspresi Tama yang sepertinya terkejut. Tama keluar dari ruang keluarga lalu berjalan keluar menuju ke halaman yang terdapat taman bunga kecil disana.