Unduh Aplikasi
78.57% White Emperor : OP MC / Chapter 22: Chapter 22

Bab 22: Chapter 22

Ketika Mizuki mendengar apa yang Arima katakan, dia terjebak dalam kata-kata lamunannya.

Arima hanya tersenyum ramah, memandang Mizuki.

Pelayan yang mengantarkan pesanan Arima segera datang dan Arima menikmati Dirinya dengan kopi tersebut.

"Ohh Iyah ngomong-ngomong, Chiba-san apakah anda Seorang pendekar pedang?."Kata Arima melihat Erika.

Erika yang mendengar apa Yang dikatakan Arima terkejut.

"Humu.. benar Kishou-san aku adalah pengguna "kenjutsu" bagaimana anda mengetahuinya?, dan juga tolong panggil aku dengan Erika saja."Kata Erika tersenyum tidak nyaman ketika orang lain memanggil nama keluarganya.

"Baiklah Erika, juga aku mengetahui seorang pendekar pedang yang terus menempa dirinya terlihat dari postur tubuh, nafas dan tatapan matanya yang tajam, *menghembuskan nafas*, Karena aku juga seorang pengguna pedang, meski dahulu."Kata Arima sambil mencicipi kopinya.

"Apa maksud anda, "dahulu"?!." Mendengar ini Erika keheranan, dengan kata, yang Arima sebutkan.

"Seperti yang kau ketahui bahwa seorang pendekar pedang mempunyai prinsip, tapi ketika berhadapan dengan lawan yang lebih pintar dan licih seorang pendekar pedang harus memegang prinsip-prinsipnya meskipun kekalahan menunggunya."Kata Arima.

Prinsip yang di artikan oleh Arima adalah Sebuah "Hargadiri seorang pendekar", yang akan mengambil resiko meski mereka tahu mereka akan kalah, tapi masih mempertahankan Tekat yang tidak perlu dan mati di Medan perang.

"Meskipun bagus untuk berpegang teguh pada pendirian pendekar pedang, tapi ketika di hadapkan dengan kekuatan absolute aku harus mengubah prinsipku sebagai pemain pedang, menjadi senjata Mutlak."kata Arima dengan tenang.

Kebanggan seorang pendekar pedang adalah bertarung dengan pedang mereka sampai titik darah penghabisan, sedangkan apa yang Arima katakan adalah menggunakan pedang, kaki dan semua senjata untuk memusnahkan lawan-lawannya, yang tidak akan di lakukan seorang pendekar pedang.

"Kurang lebih aku mengerti akan apa yang anda katakan, tapi aku masih ingin menikmati jalan berpedang yang aku ikuti sekarang."Kata Erika tersenyum.

"*Mengangguk* memang seperti itulah masa muda kita harus lebih menikmati masa-masa seperti ini."Arima menutup matanya sambil tersenyum.

Lalu Arima melirik ke arah pemuda terakhir, lalu mengangguk.

"Kau mempunyai tubuh yang bagus, Saijou-kun."Kata Arima sambil memegang dagunya, melihat ke arah tubuh Leo.

"*Menggaruk belakang kepalanya* yah... Itu adalah satu-satunya kelebihan ku, dan anda langsung melihatnya, haha anda sangat hebat.."Kata Leo tertawa malu.

"Kau masih sekolah menengah dan potensi tubuh mu belum pada batasnya, kesampingkan terlebih dahulu tentang sihirmu, tapi kau mempunyai tubuh yang spesial, jangan mengendurkan pelatihanmu di masa depan Saijou-kun."Kata Arima sedikit memuji dalam nada suaranya.

"Terimakasih Kishou-san, aku akan berusaha."kata Leo yang takjub dengan pengamatan matanya yang tajam.

Tatsuya yang melihat Arima dengan pikiran yang dalam.

'dengan sekali melihat, dia sudah mengetahui semua kemampuan dari, Mizuki dan bahkan Erika, Bibi Maya benar, dia bukan individu yang kecil, yang bisa di ganggu gugat oleh siapapun.'Katanya di dalam hati.

Setelah itu Arima menggunakan pesona Dirinya sendiri agar semakin dekat dengan Tim Tatsuya.

Arima membicarakan banyak hal dengan Tatsuya dan yang lainnya, bahkan Arima mengeluarkan pendapatnya, ketika Erika berbicara bahwa Tatsuya mengalahkan sempai kelas-2 di sekolah mereka.

Setelah beberapa saat Arima sudah menghabiskan kopi di mejanya, dan melihat Mizuki yang ingin segera pulang, Arima berpamitan dan keluar dari cafe.

Di dalam cafe Erika melihat ke arah Mizuki yang terus melihat ke arah pintu.

Erika tersenyum licik."Mizuki, Kishou-san sangat tampan bukan?."

*Mengangguk* Mizuki tanpa sadar mengangguk.

"Kikikihahaha....!!!!"Erika tertawa Dengan Respon yang di berikan Mizuki.

Mizuki memiringkan Kepalanya melihat Erika dengan tatapan aneh.

"Apakah Kishou-san, tidak tampan?."Kata Mizuki kepada Erika dengan nada yang heran.

"Eh..? M-maa.. dia memang terlihat tampan untuk seumuran dia apalagi rambut putihnya yang menambah daya tarik berbeda."Kata Erika tanpa sadar.

Mizuki mengembalikan tatapannya kepada pintu kembali.

Arima yang memperhatikan sikap Mizuki mulai bertanya.

"Mizuki, apakah ada perbedaan terhadap aura Kishou-san dan manusia pada umumnya?."Kata Tatsuya kepada Mizuki.

Mizuki yang mendengar itu, segera melihat Tatsuya lalu mengangguk.

"Benar, aura suci seperti itu, bukan dari keberadaan manusia, itu seperti... *Berpikir keras*... Itu seperti Gunung suci Fuji."Kata Mizuki.

Leo, Miyuki, Erika dan Tatsuya terkejut dengan perbandingan yang Mizuki katakan.

"Gunung Suci Fuji?!, Mizuki apakau sedang demam!."Kata Erika melihat ke arah Mizuki.

"Tentu saja aku tidak demam, Erika, tapi adabyang berbeda, samar-samar aku bisa melihat Naga Putih yang sangat indah dari aura yang mengelilingi Kishou-san, jujur saja aku baru pertama kali melihat aura seseorang seperti Kishou-san."Kata Mizuki.

Tatsuya dan yang lainnya berpikir dan berpendapat, sekaligus berkonflik dengan mereka sendiri.

"Sebenarnya apa identitas dari orang itu?."Kata Erika, dengan nada yang serius.

"Erika.. tidak, yang lainnya juga dengarkan, tentang indentitas Kishou-san, tolong jangan dibahas kembali, mungkin identitas dirinya sangat tinggi, bahkan guruku, Kokonoe Yakumo tidak berani menyinggung perasaannya atau bersikap tidak hormat kepadanya, jadi ayo kita selesaikan pembahasan ini di sini."kata Tatsuya.

Tatsuya melihat yang lainnya, setuju dan mengangguk puas.

_______

Arima yang sudah kembali ke rumahnya, segera melihat Kiyotaka Ayanokoji sedang mengoperasikan Komputer.

"Apa yang sedang kau lakukan?."kata Arima penasaran dengan apa yang sedang kiyotaka lakukan.

Kiyotaka melihat ke arah Arima lalu memfokuskan dirinya pada komputer kembali.

"Sepertinya ada organisasi yang sedang aktif di Tokyo ini, apalagi menurut analiku, mereka sudah memulai gerakan kepada murid di sekolah menengah pertama."Kata kiyotaka.

Arima berpikir selama beberapa saat."Organisasi apa itu?."

"Blance, Blance adalah Organisasi Politik Anti-Sihir Internasional yang manifesto-nya menyerukan diakhirinya sistem politik yang memperlakukan Penyihir sebagai superior, dan menghilangkan perbedaan dalam perlakuan yang disebabkan oleh kehadiran kemampuan magis."Kata Kiyotaka.

"Jika itu analisismu pasti tidak akan meleset. Dan menurutmu apa tujuan mereka?."Kata Arima, tertarik mendengarkan apa yang di katakan Bawahannya yang setia ini.

"Sejauh ini aku masih belum cukup untuk mendapatkan bukti."Kata Kiyotaka dengan suara normalnya.

"Ayolah.. aku hanya ingin mendengar pendapatmu, bahkan dengan bukti seadanya saja."Kata Arima sambil tersenyum kepada kiyotaka.

*Menghela nafas*

Kiyotaka terdiam beberapa saat, sambil melihat ke arah Monitor.

"Tujuan mereka, tentunya untuk organisasi seperti mereka pasti mendapatkan keuntungan."Kata Kiyotaka.

"Apakah Sumberdaya manusia?."Kata Arima sambil bertanya dengan nada bercanda.

"Tidak, mereka tidak akan melakukan itu, dan juga organisasi seperti itu tidak mungkin mengambil resiko sebesar itu untuk mencari anggotanya."Kata Kiyotaka.

"Benar, kalau tidak salah, di SMA Divisi ke-1 terjadi sebuah diskriminasi terhadap siswa mereka sendiri, yang di golongkan menjadi 2Rombel. Julukannya "Weed" dan "bloom", sudah pasti mereka membuat keuntungan atau mencuci otak dari siswa "Weed" benar?."

Kiyotaka menganggukkan kepalanya.

"Rencana Mereka(Blance) pasti sangat terbantu dengan adanya diskriminasi seperti itu.."Kata Kiyotaka dengan nada yang santai.

"Hehe.. ternyata kau bisa membuat candaan juga...baiklah untuk pengumpulan informasi aku akan menyerahkannya kepadamu kiyotaka, dan jangan sampai kita melakukan pergerakan, aku ingin melihat, di level mana kemampuan pertahanan Jepang mengatasi situasi seperti ini."Kata Arima dengan nada yang dalam.

"Anda adalah sosok yang tidak bisa di singgung Arima-san."Kata Kiyotaka dengan tenang.

"Apakah kau merasa beruntung, berada di pihakku?."Kata Arima sambil berjalan meninggalkan kiyotaka.

"Bagaimana ya.."Kata Kiyotaka, melihat punggung Arima yang sedang menjauh.

______________________________

Teman-teman jika kalian ingin membantu saya menulis, dan mensupport. bisa memberikan dukungan\donasi ke link di bawah ini.

https://saweria.co/Davidsohay

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Dan kepada kalian semua...!! terimakasih banyak, karena sudah membaca fan-fic "White Emperor" ini :).

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Donasi Saweria.

_


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C22
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk