Unduh Aplikasi
11.29% Bullying And Bloody Letters / Chapter 42: Menahan Amarah

Bab 42: Menahan Amarah

Brian hanya menanggapinya dengan selengean, karna dia pikir setelah bertemu dengan orang tuanya, dia akan terbebas. Karna Tyas akan melepaskannya berkat uang dan kekuasaan orang tua Brian.

 

"Kenapa kamu malah tersenyum-senyum sendirian begitu?" tanya Tyas kepada Brian.

Dan Brian pun langsung menutup senyumnya dengan ekspresi terkejut dengan ucapan Tyas.

"Kamu pikir saya akan luluh dengan uang orang tuamu?" ucap Tyas lagi.

Brian menatap Tyas dengan ekspresi yang marah.

"Meski kamu anak Presiden sekali pun, saya tidak peduli. Saya tidak mau sekolah saya menjadi sekolah mesum. Ini itu Indonesia, bukan Jerman atau pun Paris. Jadi kalian harus mengikuti batas-batas yang berlaku di sini. Tidak semuanya bebas di lakukan di sini, apa lagi ini sekolahan begini!" tegas Tyas.

Dan dia langsung melipat kedua tangan sambil membalikkan badan, tapi sebelum dia pergi dia menengok lagi kearah mereka berdua.

 


Load failed, please RETRY

Hadiah

Hadiah -- Hadiah diterima

    Status Power Mingguan

    Rank -- Peringkat Power
    Stone -- Power stone

    Membuka kunci kumpulan bab

    Indeks

    Opsi Tampilan

    Latar Belakang

    Font

    Ukuran

    Komentar pada bab

    Tulis ulasan Status Membaca: C42
    Gagal mengirim. Silakan coba lagi
    • Kualitas penulisan
    • Stabilitas Pembaruan
    • Pengembangan Cerita
    • Desain Karakter
    • Latar Belakang Dunia

    Skor total 0.0

    Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
    Pilih Power Stone
    Rank NO.-- Peringkat Power
    Stone -- Batu Daya
    Laporkan konten yang tidak pantas
    Tip kesalahan

    Laporkan penyalahgunaan

    Komentar paragraf

    Masuk