Beberapa hari kemudian, kini Rosalin telah sadar, Dino memulai rencana nya, dengan meracuni otak Rosalin.
"Bagaimana keadaan mu ?" Dino berbasa-basi, pura-pura baik demi kelancaran rencana nya.
Rosalin yang sangat membenci nya pun tak menjawab, ia acuh tak acuh pada Dino yang saat ini sok perhatian pada nya.
"Sebenar nya aku ingin mengajak mu untuk bekerja sama, aku yakin jika aku memberi tahu mu sesuatu kebenaran, kau pasti akan meminta bantuan ku." ujar Dino dengan keyakinan yang ia miliki.
Mendengar ucapan Dino, Rosalin hanya tersenyum miring, wajah nya datar tanpa ekspresi.
"Aku tahu, siapa yang membunuh ayah mu." ungkap Dino tiba-tiba, membuat Rosalin yang tadi nya acuh tak acuh, kini menjadi fokus pada Dino, ingin mendengar kelanjutan yang akan di katakan oleh laki-laki tersebut.
"Apa maksud mu ? Kau tahu siapa yang membunuh ayah ku ?" tanya Rosalin sangat penasaran.