"Ody!" Seorang lelaki bertubuh tinggi dan berkulit putih. Menghampiri tubuh Melody yang sudah tergeletak di tengah jalanan, dan dikerumuni banyak orang.
Bahkan kedua orang yang Melody anggap sebagai malaikat dalam kehidupannya pun, sudah menangis di samping tubuhnya yang terbujur kaku. Tangisan pilu, kedengaran di sana. Bahkan teriakan histeris dari seorang Ibu, sangat kedengaran jelas di sana.
Ini bukan akhir dari segalanya, jika Melody semangat untuk hidup, pasti dia bisa untuk bertahan. Orang-orang terdekat gadis itu tahu, bahwa gadis perempuan berambut sebahu tersebut adalah gadis yang kuat dan tidak mudah menyerah.
Walaupun banyak yang menyakiti hatinya, tapi Melody tetap tegar. Percayalah, Melody tidak akan pergi dari dunia ini. Dia masih ingin merasakan bagaimana rasanya disayangi oleh kedua orang tuanya lagi, bahkan disayangi oleh Rivano, kekasihnya.