"Kalah." Di potong Mela. Semua orang tertawa lepas lagi, termasuk Darren dan Davin. Sedangkan Netta terus menghentak hentakan kakinya di lantai karena kesal tidak ada yang membelanya.
"Melaa?"
"Yakk?"
"Gue mau ngomong sama elu"
"Ngomong aja silahkan"
"Berdua aja"
"Cieee... Mau ngomongin apa sih? Masa depan? Kok pakai berdua doang." Goda Roy sambil bertepuk tangan.
Mela menangguk, kemudian bangkit bersdiri, "Gue ke kamar dulu ya.."
Mela segera beranjak menuju ke lantai dua. Dia menutup pintu kamar, lalu merebahkan diri di kasur.
"Kenapa?"
Darren terdiam, dia ragu untuk mengatakannya. Tapi dia juga ingin tau kebenarannya.
"Gue mau tanya"
Mela diam, membiarkan Darren untuk melanjutkan kalimatnya.
"Lu balikan sama Stefan?"
Mata Mela membesar. Dia sangat terkejut juga bingung dengan pertanyaan Darren barusan.
"Lu kenapa Ren?" Tanya Mela. Dia berdiri, duduk di pinggir tempat tidur.
"Apa gue benar? Lu balikan sama Stefan?"
"Maksudnya apa?"
"Jadi benar yaa..."