Unduh Aplikasi
87.5% Secret Agent Life / Chapter 7: OFFICIALLY

Bab 7: OFFICIALLY

07.00 AM

"Kriiing !."

Aku menggeliat dan mengucek mataku, lantas meraih alarm dan mematikannya. Tirai yg terbuka menampakkan sinar matahari yg mengintip.

"Good Morniing !," Pekikku.

Meski aku tinggal sendirian, tapi kebiasaan tadi membuatku semakin semangat untuk bangun.

Aku langsung beranjak ke kamar mandi, menggosok gigi dan mandi. Setelah itu ke kulkas, mengambil buah potong dan kucampur dengan mayonnaise. Aku membawa mangkuk saladku dan secangkir kopi ke ruang tamu. Biasanya aku sarapan sambal melihat berita.

"Ya tuhan !."

Au hampir terjengkang ketika mendapati Louis berada di ruang tamuku.

"Louis Andrew !, apa yg kau lakukan disini !, hei bangun !," Ujarku sambal membangunkannya dengan kakiku.

"Lou !."

Karena tidak ada pergerakan, cara terakhir, kucabut bulu kakinya.

"Ah !."

"Apa yg kau lakukan disini ?," Tanyaku kesal.

"Tidur, apa lagi," Ujarnya.

Ia berdiri dan langsung keluar begitu saja, kurasa ia masih khawatir denganku sampai tidur disini.

08.00 AM

Aku berangkat dengan Louis seperti biasa dengan i8 hitamnya. Butuh 15 menit untuk mencapai kantor, begitu sampai kami langsung berpisah ke meja masing masing.

Menjelang siang, aku tiba – tiba ingat soal Grey, sudah ada kabar belum ya ?.

Dan benar saja, profiler Leo mengirimiku email.

From : Leonardo.fisher@gmail.com

To : RoseJamora@gmail.com

Subject : Congratulation

I just wanna say congrat, your brother is safely send to rehabilitation center. Everything gonna be ok, dude.

Don't forget to visit him

Aku tersenyum lega. Aku akan menjenguknya saat jam istirahat sambal makan siang. Secepat kilat kuselesaikan laporanku dan kuserahkan ke Mrs.Lee.

"Laporan apa ini ?," Tanya Mrs.Lee

"Korupsi Mark," Jawabku singkat.

"Baiklah, kau tahu aku tidak pernah menolak laporanmu kan ?, kudengar kau sempat menemani profiler Leo, beberapa waktu yg lalu," Ujar Mrs.Lee

"Yeah."

"Lalu bagaimana ?, apa keputusannya ?," Tanya Mrs.Lee.

"Well, dia dimasukkan ke pusat rehabilitasi tidak dipenjara," Jawabku.

"Nice, aku turut senang. Kapan kau mau menjenguknya ?," Tanya Mrs.Lee.

"Kurasa saat jam istirahat."

"Baiklah kunjungi dia sepuasnya."

"Thank's, miss," Sahutku.

Ah senangnya, ketika aku melangkah keluar tiba – tiba saja Louis menarik tanganku.

"Hei, hei, mau kemana ?," Tanyaku bingung.

"Ayo makan siang."

"Aku ada urusan di luar," Ujarku.

"Lou, aku ada urusan," Aku berusaha menarik tanganku.

"Ikut aku, aku punya hal penting sebentar saja ikut aku," Ujar Louis.

Aku berdecak kesal dan mengikutinya naik mobil, entah kemana Ia membawaku.

Aku diam saja selama perjalanan, tapi astaga. Lihatlah kemana dia membawaku.

Pusat rehabilitasi.

Aku terus menatapnya yg tidak bergeming sama sekali, ia mengambil bungkusan di bagasi.

"Lou, apa yg kau lakukan disini ?," Tanyaku.

"Kau mau bertemu Grey kan ?."

"Bagaimana kau tahu ?," Tanyaku lagi.

Louis hanya tersenyum. Ia kembali menggandengku ke sebuah ruangan seperti tempat makan Bersama.

"Ixchel !."

"Grey !." Ia memelukku begiitu erat.

"Oh, kau pria yg waktu itu kan ?, berapa tahun kalian pacaran ?," Tanya Grey.

"Hey, kami tidak pacaran," Ujarku sambal mencubit lengannya.

"Baiklah, oke lalu apa ?, friendzone ?."

"Grey," Aku mencubitnya lebih keras.

"Namaku Louis, kami teman seja masih kuliah dan rekan kerja," Ujarnya sopan.

Louis meletakkan bungkusan makanan di meja dan kami makan siang Bersama, "Well, aku belum menyampaikan pesan mum," Ujarku.

"Ah, bagaimana keadaannya ?."

"Mum akan segera pulang, dan dia bilang sangat merindukanmu," Ujarku.

Grey hanya tersenyum sambal terus mengunyah.

Jam istirahat tak berlangsung lama, aku juga tidak punya bawa topik. Lagipula aku akan kesini lagi dengan mum.

Aku dan Louis pamit.

"Thank's Lou," Ujarku.a

"Hmm."

"Ah, Ixchel aku punya pertanyaan. Apa kau pernah menyukai seseorang ?," Tanya Louis.

"Tentu, hanya sekali."

"Pria seperti apa dia ?," Tanya Louis.

"Dia seorang dokter sekarang dan kaya raya, dulu sangat asyik dan seru," Ujarku.

"Sekarang kau masih menyukainya ?."

Aku menggeleng, " Dia pria yg sombong dan sangat berbeda sekarang, well kau sendiri ?," Aku balik bertanya.

"Aku jarang bergaul dengan para gadis jadi…"

"Kau suka pria ?," Potongku.

"AKU BELUM SELESAI !," Jeritnya kesal.

Aku tergelak, "Lalu ?."

"Sama denganmu, aku baru menyukai satu gadis saja."

"Wah, siapa dia ?, cantik ya ?, aku mau lihat," Ujarku.

"Tentu, dia juga cerdas," Louis mengeluarkan ponselnya dari saku dan menunjukkan gambar lockscreennya.

"Aku ?"

Aku keluar dari minimarket seetelah membeli beberapa keperluan, wah hujan masih belum reda rupanya. Aku menutupi kepalaku dengan hoodie dan melihat ke seberang jalan. Pria dengan mantel hitam itu masih mengikutiku. Aku berjalan melewati halte dan melihatnya berjalan di belaangku melalui kaca besar salah satu bus. Aku tidak bisa langsung pulang.

Aku memilih jalan lain dan tiba – tiba saja, punggungku ditepuk. Aku menjatuhan kresekku dan hendak menyerangnya, tapi oh.

Ada Louis, yg langsung menghajar pria itu dan memborgolnya. Ia mencabut pisau yg disembunyikan pria itu di saku mantelnya.

"Lihat ini, kenapa kau banyak diincar," Ujar Louis.

Aku terdiam, masih shock.

"Aku sedang bicara Ixchel !."

"A..aku tidak tahu," Ujarku pelan.

Kami masih saling diam, bahkan ketika aku sampai di rumah. Kami berpisah di depan rumah. Aku segera mandi karena kehujanan tadi dan membereskan belanjaanku, lalu kembali ke kamar. Kasus korupsi yg kutangani sempat sangat viral karena Mark adalah seorang wali kota yg terkenal sangat dermawan, tidak ada yg menyangka ia melakukan hal sebusuk itu. Aku menjadi narasumber di beberapa portal berita dan beritanya harus kusortir.

Waktu menunjukkan pukul 23.30 ketika aku mulai tidak kuat menahan mataku, kututup laptopku dan beranjak tidur. Baru saja akan kurebahkan tubuhku, tiba tubuhku ditarik dan aku terbaring telentang di Kasur.

"Hei !, siapa kau !."

Aku berusaha menahan bahunya dan mendorongnya menjauh karena ia terus meringsek mengeksplor tubuhku, "HEII !!."

Aku berusaha mendorongnya lebih keras dan menendang anunya, hal paling cepat untuk melumpuhkan seorang pria.

Aku meraih ponselku dan menekan tombol satu untuk panggilan cepat ke Louis.

"SIAPA KAU ?!, SIAPA YG MENYURUHMU !," Aku menghajarnya dan memborgolnya, tak lama kemudian Louis datang. Ia langsung melempar kaos yg ia pakai saat melihat pakaianku yg setengah koyak.

"Kau baik – baik saja ?," Tanya Louis.

"Yeah, aku sudah telpon polisi," Ujarku.

"Thank's officer !," Ujar Louis ketika mobil polisi pergi melaju.

"Kau meletakkan nomorku di panggilan cepat ya ?," Tanya Louis tiba – tiba.

"Ti..tidak," Ujarku sambal berjalan masuk ke rumah.

Louis bergerak mendahuluiku masuk dan mengambil ponsel yg kuletakkan di meja. Dan benar saja, ketika menekan tombol nomor 1, ponsel Louis berdering.

"Benar kan ?, bagus kalau begitu, aku kan bodyguadrmu,"Ujarmu.

"Mana ponselku !, bodyguard apanya," Gerutuku.

"Ixchel," Ia menahan tanganku dan menarikku mendekat.

"Dengarkan aku, kali ini aku serius. Aku menyukaimu, kau tidak mau berkencan denganku ?," Tanya Louis.

"Hah ?."

Aku menatapnya bingung.

"Kau tidak harus jawab sekarang, kau bisa.."

"Jadi aku yg mengalihkan duniamu ?," Tanyaku.

Louis mengangguk.

"Jam berapa sekarang ?,"Tanyaku.

"Jam, 01.20 AM," Jawab Louis.

"Today, at 01.20 AM, Louis Andrew and Ixchel Jamora is officialy dating," Ujarku setengah berbisik.

Louis tersenyum dan tak bisa menahan dirinya untuk menciumku.


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C7
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk