Kriiing!
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu tetapi lala dan vany belum pulang dikarenakan ada jadwal piket kelas.
"La udah belum nyapunya gw mau ngepel nih" tanya vany
"Udah nih van"
"Nah selanjutnya lu sama sarah ngelapin kaca noh"
"Yuk sar" ajak lala
"La aku sebelah kiri yaa lala sebelah kanan"
"Oke sar"
Setelah mengelap kaca lala duduk di bangku depan kelasnya, lala sungguh lelah hari ini karena piket hanya 3 orang saja temen nya yang 2 lagi sedang tidak masuk.
Lala sedang mengipas-ngipas tanganya ke arah mukanya, lala sungguh kaget didepan wajahnya sudah ada kipas kecil dan bikin adem.
"Gerah banget kayanya la" ucap kevin
"Iyh nih cape abis piket"
"Owh, nunggu siapa lagi la? Kok balum balik?"
"Vany dia masih ngepel didalem"
"Owh, btw pulang sama siapa la?"
"Sama Alta soalnya ada janji sama dia"
"Kapan-kapan pulang bareng udah lama yaa kita gk pulang bareng"
"Eh iyh vin kapan-kapan yaa"
"Yaudah kalo gitu gw ke ruang osis dulu yaa" kevin pergi dan mengacak rambut lala gemes.
"Iiihh! Kevin rambut gw rusak kan jadinya" bibir lala yang meniru seperti bebek.
"Haha abisnya gemesin" ucap kevin dari kejauhan tetapi masih bisa didengar oleh lala.
Setelah kepergian kevin, Alta dkk dateng untuk menghampiri lala dan vany.
"La udah belum piketnya?" tanya alta yang duduk disamping lala dan merebut kipas kecil dari pemberian kevin.
"Udah vany juga baru selesaj ngepel"
"Yaudah ayo kita pulang"
"Yuk" lala dan alta bangkit dari bangku dan ingin pergi ke parkiran.
"Eh tungguin la, gw pulang sama siapa kalo lo sama alta" ucap vany yang kebingungan.
"Oh iyah kan alya udah balik duluan yaa sama gita"
"Gita sama rendy tadi baliknya" ucap baron.
"Yaudah lu gw yang antar" ucap ikhsan datar.
"Tumben san" tanya baron
"Pantesan si kunyuk kaga ada dari tadi" ucap alta.
"Yaudah vany lu sama ikhsan ajh" ucap lala.
"Mmm..." sebenarnya vany bingung harus balik sama ikhsan atau naik angkutan umum.
"Kalo lu gk mau yaa gapapa gw gk maksa" ucap ikhsan sambil memakai helem.
"Yaudah deh gw bareng sama lu" akhirnya vany setuju tawaran ikhsan.
Setelah semuanya sudah siap, mereka pun langsung tancap gas untuk pulang. Selama diperjalanan ikhsan dan vany tidak ada yang berbicara mereka sibuk dengan pikiranya masing-masing. Ikhsan sendiri pun bingung harus mulai percakapan dari mana.
Vany yang bosen dengan keheningan ini ia pun bertanya sama ikhsan, sebenarnya vany diam saja karena takut untuk bertanya dan akhirnya dia memberanikan untuk bertanya.
"Em.. Lu tau rumah gw?" tanya vany dan ikhsan hanya menganggut kepalanya saja tanpa menjawab.
"Tau? Lu tau dari mana?" tanyanya, karena setau vany yang tau rumah vany itu hanya sahabatnya saja.
"..." tak ada jawaban dari ikhsan, sungguh dingin banget orang ini sabar yaa vany.
"Ditanya malah diem dasar patung" kesalnya vany dan melipat tanganya kedada yang bertanda ia sedang kesal.
Ikhsan yang melihat vany dari kaca spionya hanya tersenyum tipis dan pernuh arti makna, ikhsan pun sengaja melajukan motornya lebih vepat dari sebelumnya sehingga vany reflek memeluk pinggang ikhsan yang dipeluk hanya tersenyum.
"Ih modus lu bawa motornya" vany melepas pelukanya dari pinggang ikhsan. Tidak ada yang tau dibalik helm full facenya itu ikhsan sedang tersenyum lebar dan akhirnya sampai didepan rumah vany.
"Dah sampe" ucap dinginya ikhsan.
"Sumpah lu beneran tau rumah gw?"
"Hm"
"SPJ yaa bang" ucap vany yang membuat ikhsan bingung dan mengakat alis sebelah seolah-olah bertanya.
"Kudet lu masa SPJ ajh gk tau, Singkat Padat dan Jelas" ucap vany
"Oh"
"Irit banget kata-katanya"
"Yaudah gw masuk dulu, hati-hati lu dijalan" vany berbalik badan menghadapn depan pintu rumahnya lalu berjalan memasuki rumahnya.
Setelah vany benar-benar masuk kedalam rumah, ikhsan pun bergegas untuk menghampiri sahabt-sahabatnya tanpa basa-basi ikhsan melajukan motornya dengan kecepata diatas rata-rata.
___
Dilain tempat ada alta dan lala yang sedang mempersiapkan untuk piknik sore di halaman rumah alta.
"Taa jangan taro disitu, disini ajah nih" tunjuk lala.
"Udah kelar tinggal tunggu papah ajh" ucap alta lalu duduk disamping lala.
"Bang ata" panggil Tara.
"Ata, ata lu kira gw Ata halilintar" lala yang mendengar ocehanya alta pun tertawa kecil, sungguh lucu.
"Kenapa tong manggil-manggil, ganggu gw ajah lu"
"Tala mau buah"
"Ooowh mah buah, tapi ada syaratnya"
"Apa bang syayatnya"
"Syarat tong syarat bukan syayat"
"Iyah abang syayat"
"Bundaaaa tara cadel R sama L yaa bund" terik alta dari taman belakang.
"Iyaaah ajarin adek mu huruf yaa taa"ucap sarah.
" okay syaratnya tara harus bisa bilang L sama R"
"Tala gak bisa bang"
"Nama Tara siapa?"
"Tala"
"Tara"
"Tala gk bisa bang"
"Bisa tara bisa"
"Udah ah taa kasian taau tara mau buah kasih ajah sih" ucap lala yang melihat alta memaksa tara untuk berucap R.
"Tadi kamu gak denger bunda ngomong apa?hmm"
"Iyah tauu aku denger cuma kasian tara liat tuh dia ampe keringet dingin taau kamu paksa bilang R"
"Hmm iyah maaf"
"Udah tara nih buahnya" lala mengasih buah apel kepada tara.
"Makasih kakak cantik" setelah tara mendapatkan buahnya ia pergi ketempat ayunan.
Tidak lama sarah dan bram menghampiri alta dan lala yang sedang asik mengobrol.
"Eh papah udah pulang"
"Ta panggil ade mu kita makan bareng-bareng"
"Taraaaa, dipanggil bunda"
"Apaa bundaa" teriaknya tara dan menghampiri sarah.
"Sini nak kita makan"
"Pah kamu mau lauk apa?"
"Ayam bakar sama sayuran"
Alta yang melihat romantis sang bunda dan papahnya pun iri, sedangkan dirinya tidak diperhatikan oleh lala.
"La gak mau nawarin aku mau apa, kaya bunda gitu" lala yang dengar itu hanya bertatap males.
"Yaudah kamu mau diambilin apa?"
"Kok gak pake pah atau mas gtu?"
"Taa! Bunda sma papah kan udah nikah kita kan belum"
"Mangkanya aa kalo kamu mau dipanggil seperti itu harus nikahin lalanya dulu" ucap sarah menggeleng-geleng.
"La kamu kan anak baik,pinter,nurut sama orang tua, kalo alta ngajak kamu nikah jangan mau yang ada ngerepotin ajah" ucap bram meledek alta yang diledek hanya memasang cemberut.
"Yaudah kalo gitu aa nikahin lala besok"
"Taa jangan ngaco kamu"
"Sudah-sudah makan dulu baru kita omongin tanggal pernikahanya"
Lala yang mendengar itu melongo atas ucapan sarah dan alta bergembira kalo bundanya setuju hubungan mereka berdua.
Setelah selesai piknik sore lala dan sarah membereskan piring kotor sambil bercerita sinetron yang mereka berdua sukai yaitu Ikatan Cinta.
"Nih yaa laa bunda tuh suka gemes banget kalo ada part yang andin dan al yang romantis"
"Ih sama bundaa lala juga suka gemes apa lagi Al nya yang dingin bikin lala tuh uwaah"
"Coupel Goals banget mereka berdua"
Alta yang mendengarkan percakapan mereka berdua hanha menggeleng-geleng, seketika alta kaget tiba-tiba papahnya menepuk pundak alta.
"Aj... Eh papah dikira siapa bikin kaget ajah" alta hampir saja lepas kendali sama ucapanya
"Mau ngomong apa tadi kamu?" tanya papanya yang hampir saja alta menyebutnya.
"Gk jadi pah untung gak kelepasan tadi" cengirnya alta.
"Udah jam 7 ajak lala pulang sana takut nanti orang tuanya nyariin"
"Iyah pah ini juga mau nganter lala"
Alta menghmpirj lala dan bundanya yang sedang menata piring.
"Ayo la balik"
"Eh iyh taa, bundaa lala pulang yaa soalnya sudah malem"
"Iyah mantu, hati -hati yaa kalo alta nakal tampol ajh la"
"Iyah bund"
"Aa kamu bawa mobil ajah jangan naik motor diluar pasti dingin".
"Iyah bund"
"Bentar laa mau ambil konci mobil dulu"
Tidak berapa lama alta dateng membawa konci mobil dan hoodie hitam.
"Nih la pake hoodie meskipun dimobil tapi tetep dingin"
"Perhatian banget sih pacar aku"
"Bunda papah lala pulang dulu yaa"
"Iyah nak hati-hati yaa"
"Iyah bund"
Lala dan alta berpamitan kepada sarah dan bram, lalu mereka menuju garasi mobil dan alta melajukan mobilnya di kecepatan sedang.
"La mau mampir dulu gak"
"Boleh deh"
"Ke indojuni apa lesehan"
"Indojuni ajah"
Alta membelokan mobilnya ke indojuni dan membukakan pintu buat lala. Sesampainya didalam lala dan alta sedang memilih beberapa makanan untuk kemilan lala, setelah berbelanja alta mengantar lala kerumah.
Sesampainya dirumah lala, alta melihat motor ninja merah terparkir didepan rumah lala.
"Motor siapa la" lala menegok kearah motor itu dan lala mengenalinya.
"Owh itu motor kevin, kayanya dia lagi maen kesini"
"Owh gitu yaudah kalo gitu gw juga maen dulu dirumah camer"
Alta masuk kedalam rumah yang dibelakangnya ada lala, tangan lala tidak lepas dari genggaman dari alta.
"Assalamuallaikum camer"
Waalaikumsallam sini duduk mantu" ucap mamahnya lala.
"Iyah mah"
"Yaudah taa gw mau ganti baju dulu"
"Iyah yang"
Alta yang melihat kevin sedamg duduk dekat mamahnya lala sangat akrab, alta harus mengalihkan pembicaraan mereka.
"Mah ini alta bawain martabak kesukaan mamah"
"Waah makasih alta, repot-repot banget segala bawain martabak"
"Gak kok mah santay ajah"
"Yaudah mamah kedapur dulu yaa mau siapin martabaknya".
Mamah lala pergi kedapur, tertinggal lah alta dan kevin diruang tamu itu. Dengan penasaranya alta kenapa kevin malam-malam kerumah lala.
"Lu ngapain kerumah lala" tanya alta
"Bukan urusan lu"
"Urusan gw dong kan dia cewe gw"
Tak lama kemudian lala dateng dengan baju tidurnya dan menghampiri alta dan kevin.
"Lah kalian berdua masih disini, dikira udah pulang" ucap lala yang kaget melihat alta dan kevin masih diruang tamu.
"Udah mah balik juga kok la" ucap kevin dan bangun dari duduknya menjadi berdiri.
"Owh gitu yaudah hati-hati, mau dianter gak kedepan"
"Bole..." belum selesai kevin menjawab alta sudah dahulu menyela.
"Udah gede ngapain dianter kedepan"
"Udah la gak usah cowo lu agi PMS ngeri gw" setelah kevin berbjcara seperti itu ia bergegas keluar dari ada mendengar bacotanha alta.
.
.
.
Hallo Lala&Alta up lagi nich👋
Ada yang kangen gak? Gak ada yaa yaudah lah:(
Maaf yaa Lala&Alta lama up nya karena aku sibuk ujian praktek dan kerja:(.
Jangan lupa vote dan komenya yaa biar aku semangat lagi UPnya:)))
Happy Reading💖
Hallo manusia orange👋
.
.
Kriiing!
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu tetapi lala dan vany belum pulang dikarenakan ada jadwal piket kelas.
"La udah belum nyapunya gw mau ngepel nih" tanya vany
"Udah nih van"
"Nah selanjutnya lu sama sarah ngelapin kaca noh"
"Yuk sar" ajak lala
"La aku sebelah kiri yaa lala sebelah kanan"
"Oke sar"
Setelah mengelap kaca lala duduk di bangku depan kelasnya, lala sungguh lelah hari ini karena piket hanya 3 orang saja temen nya yang 2 lagi sedang tidak masuk.
Lala sedang mengipas-ngipas tanganya ke arah mukanya, lala sungguh kaget didepan wajahnya sudah ada kipas kecil dan bikin adem.
"Gerah banget kayanya la" ucap kevin
"Iyh nih cape abis piket"
"Owh, nunggu siapa lagi la? Kok balum balik?"
"Vany dia masih ngepel didalem"
"Owh, btw pulang sama siapa la?"
"Sama Alta soalnya ada janji sama dia"
"Kapan-kapan pulang bareng udah lama yaa kita gk pulang bareng"
"Eh iyh vin kapan-kapan yaa"
"Yaudah kalo gitu gw ke ruang osis dulu yaa" kevin pergi dan mengacak rambut lala gemes.
"Iiihh! Kevin rambut gw rusak kan jadinya" bibir lala yang meniru seperti bebek.
"Haha abisnya gemesin" ucap kevin dari kejauhan tetapi masih bisa didengar oleh lala.
Setelah kepergian kevin, Alta dkk dateng untuk menghampiri lala dan vany.
"La udah belum piketnya?" tanya alta yang duduk disamping lala dan merebut kipas kecil dari pemberian kevin.
"Udah vany juga baru selesaj ngepel"
"Yaudah ayo kita pulang"
"Yuk" lala dan alta bangkit dari bangku dan ingin pergi ke parkiran.
"Eh tungguin la, gw pulang sama siapa kalo lo sama alta" ucap vany yang kebingungan.
"Oh iyah kan alya udah balik duluan yaa sama gita"
"Gita sama rendy tadi baliknya" ucap baron.
"Yaudah lu gw yang antar" ucap ikhsan datar.
"Tumben san" tanya baron
"Pantesan si kunyuk kaga ada dari tadi" ucap alta.
"Yaudah vany lu sama ikhsan ajh" ucap lala.
"Mmm..." sebenarnya vany bingung harus balik sama ikhsan atau naik angkutan umum.
"Kalo lu gk mau yaa gapapa gw gk maksa" ucap ikhsan sambil memakai helem.
"Yaudah deh gw bareng sama lu" akhirnya vany setuju tawaran ikhsan.
Setelah semuanya sudah siap, mereka pun langsung tancap gas untuk pulang. Selama diperjalanan ikhsan dan vany tidak ada yang berbicara mereka sibuk dengan pikiranya masing-masing. Ikhsan sendiri pun bingung harus mulai percakapan dari mana.
Vany yang bosen dengan keheningan ini ia pun bertanya sama ikhsan, sebenarnya vany diam saja karena takut untuk bertanya dan akhirnya dia memberanikan untuk bertanya.
"Em.. Lu tau rumah gw?" tanya vany dan ikhsan hanya menganggut kepalanya saja tanpa menjawab.
"Tau? Lu tau dari mana?" tanyanya, karena setau vany yang tau rumah vany itu hanya sahabatnya saja.
"..." tak ada jawaban dari ikhsan, sungguh dingin banget orang ini sabar yaa vany.
"Ditanya malah diem dasar patung" kesalnya vany dan melipat tanganya kedada yang bertanda ia sedang kesal.
Ikhsan yang melihat vany dari kaca spionya hanya tersenyum tipis dan pernuh arti makna, ikhsan pun sengaja melajukan motornya lebih vepat dari sebelumnya sehingga vany reflek memeluk pinggang ikhsan yang dipeluk hanya tersenyum.
"Ih modus lu bawa motornya" vany melepas pelukanya dari pinggang ikhsan. Tidak ada yang tau dibalik helm full facenya itu ikhsan sedang tersenyum lebar dan akhirnya sampai didepan rumah vany.
"Dah sampe" ucap dinginya ikhsan.
"Sumpah lu beneran tau rumah gw?"
"Hm"
"SPJ yaa bang" ucap vany yang membuat ikhsan bingung dan mengakat alis sebelah seolah-olah bertanya.
"Kudet lu masa SPJ ajh gk tau, Singkat Padat dan Jelas" ucap vany
"Oh"
"Irit banget kata-katanya"
"Yaudah gw masuk dulu, hati-hati lu dijalan" vany berbalik badan menghadapn depan pintu rumahnya lalu berjalan memasuki rumahnya.
Setelah vany benar-benar masuk kedalam rumah, ikhsan pun bergegas untuk menghampiri sahabt-sahabatnya tanpa basa-basi ikhsan melajukan motornya dengan kecepata diatas rata-rata.
___
Dilain tempat ada alta dan lala yang sedang mempersiapkan untuk piknik sore di halaman rumah alta.
"Taa jangan taro disitu, disini ajah nih" tunjuk lala.
"Udah kelar tinggal tunggu papah ajh" ucap alta lalu duduk disamping lala.
"Bang ata" panggil Tara.
"Ata, ata lu kira gw Ata halilintar" lala yang mendengar ocehanya alta pun tertawa kecil, sungguh lucu.
"Kenapa tong manggil-manggil, ganggu gw ajah lu"
"Tala mau buah"
"Ooowh mah buah, tapi ada syaratnya"
"Apa bang syayatnya"
"Syarat tong syarat bukan syayat"
"Iyah abang syayat"
"Bundaaaa tara cadel R sama L yaa bund" terik alta dari taman belakang.
"Iyaaah ajarin adek mu huruf yaa taa"ucap sarah.
" okay syaratnya tara harus bisa bilang L sama R"
"Tala gak bisa bang"
"Nama Tara siapa?"
"Tala"
"Tara"
"Tala gk bisa bang"
"Bisa tara bisa"
"Udah ah taa kasian taau tara mau buah kasih ajah sih" ucap lala yang melihat alta memaksa tara untuk berucap R.
"Tadi kamu gak denger bunda ngomong apa?hmm"
"Iyah tauu aku denger cuma kasian tara liat tuh dia ampe keringet dingin taau kamu paksa bilang R"
"Hmm iyah maaf"
"Udah tara nih buahnya" lala mengasih buah apel kepada tara.
"Makasih kakak cantik" setelah tara mendapatkan buahnya ia pergi ketempat ayunan.
Tidak lama sarah dan bram menghampiri alta dan lala yang sedang asik mengobrol.
"Eh papah udah pulang"
"Ta panggil ade mu kita makan bareng-bareng"
"Taraaaa, dipanggil bunda"
"Apaa bundaa" teriaknya tara dan menghampiri sarah.
"Sini nak kita makan"
"Pah kamu mau lauk apa?"
"Ayam bakar sama sayuran"
Alta yang melihat romantis sang bunda dan papahnya pun iri, sedangkan dirinya tidak diperhatikan oleh lala.
"La gak mau nawarin aku mau apa, kaya bunda gitu" lala yang dengar itu hanya bertatap males.
"Yaudah kamu mau diambilin apa?"
"Kok gak pake pah atau mas gtu?"
"Taa! Bunda sma papah kan udah nikah kita kan belum"
"Mangkanya aa kalo kamu mau dipanggil seperti itu harus nikahin lalanya dulu" ucap sarah menggeleng-geleng.
"La kamu kan anak baik,pinter,nurut sama orang tua, kalo alta ngajak kamu nikah jangan mau yang ada ngerepotin ajah" ucap bram meledek alta yang diledek hanya memasang cemberut.
"Yaudah kalo gitu aa nikahin lala besok"
"Taa jangan ngaco kamu"
"Sudah-sudah makan dulu baru kita omongin tanggal pernikahanya"
Lala yang mendengar itu melongo atas ucapan sarah dan alta bergembira kalo bundanya setuju hubungan mereka berdua.
Setelah selesai piknik sore lala dan sarah membereskan piring kotor sambil bercerita sinetron yang mereka berdua sukai yaitu Ikatan Cinta.
"Nih yaa laa bunda tuh suka gemes banget kalo ada part yang andin dan al yang romantis"
"Ih sama bundaa lala juga suka gemes apa lagi Al nya yang dingin bikin lala tuh uwaah"
"Coupel Goals banget mereka berdua"
Alta yang mendengarkan percakapan mereka berdua hanha menggeleng-geleng, seketika alta kaget tiba-tiba papahnya menepuk pundak alta.
"Aj... Eh papah dikira siapa bikin kaget ajah" alta hampir saja lepas kendali sama ucapanya
"Mau ngomong apa tadi kamu?" tanya papanya yang hampir saja alta menyebutnya.
"Gk jadi pah untung gak kelepasan tadi" cengirnya alta.
"Udah jam 7 ajak lala pulang sana takut nanti orang tuanya nyariin"
"Iyah pah ini juga mau nganter lala"
Alta menghmpirj lala dan bundanya yang sedang menata piring.
"Ayo la balik"
"Eh iyh taa, bundaa lala pulang yaa soalnya sudah malem"
"Iyah mantu, hati -hati yaa kalo alta nakal tampol ajh la"
"Iyah bund"
"Aa kamu bawa mobil ajah jangan naik motor diluar pasti dingin".
"Iyah bund"
"Bentar laa mau ambil konci mobil dulu"
Tidak berapa lama alta dateng membawa konci mobil dan hoodie hitam.
"Nih la pake hoodie meskipun dimobil tapi tetep dingin"
"Perhatian banget sih pacar aku"
"Bunda papah lala pulang dulu yaa"
"Iyah nak hati-hati yaa"
"Iyah bund"
Lala dan alta berpamitan kepada sarah dan bram, lalu mereka menuju garasi mobil dan alta melajukan mobilnya di kecepatan sedang.
"La mau mampir dulu gak"
"Boleh deh"
"Ke indojuni apa lesehan"
"Indojuni ajah"
Alta membelokan mobilnya ke indojuni dan membukakan pintu buat lala. Sesampainya didalam lala dan alta sedang memilih beberapa makanan untuk kemilan lala, setelah berbelanja alta mengantar lala kerumah.
Sesampainya dirumah lala, alta melihat motor ninja merah terparkir didepan rumah lala.
"Motor siapa la" lala menegok kearah motor itu dan lala mengenalinya.
"Owh itu motor kevin, kayanya dia lagi maen kesini"
"Owh gitu yaudah kalo gitu gw juga maen dulu dirumah camer"
Alta masuk kedalam rumah yang dibelakangnya ada lala, tangan lala tidak lepas dari genggaman dari alta.
"Assalamuallaikum camer"
Waalaikumsallam sini duduk mantu" ucap mamahnya lala.
"Iyah mah"
"Yaudah taa gw mau ganti baju dulu"
"Iyah yang"
Alta yang melihat kevin sedamg duduk dekat mamahnya lala sangat akrab, alta harus mengalihkan pembicaraan mereka.
"Mah ini alta bawain martabak kesukaan mamah"
"Waah makasih alta, repot-repot banget segala bawain martabak"
"Gak kok mah santay ajah"
"Yaudah mamah kedapur dulu yaa mau siapin martabaknya".
Mamah lala pergi kedapur, tertinggal lah alta dan kevin diruang tamu itu. Dengan penasaranya alta kenapa kevin malam-malam kerumah lala.
"Lu ngapain kerumah lala" tanya alta
"Bukan urusan lu"
"Urusan gw dong kan dia cewe gw"
Tak lama kemudian lala dateng dengan baju tidurnya dan menghampiri alta dan kevin.
"Lah kalian berdua masih disini, dikira udah pulang" ucap lala yang kaget melihat alta dan kevin masih diruang tamu.
"Udah mah balik juga kok la" ucap kevin dan bangun dari duduknya menjadi berdiri.
"Owh gitu yaudah hati-hati, mau dianter gak kedepan"
"Bole..." belum selesai kevin menjawab alta sudah dahulu menyela.
"Udah gede ngapain dianter kedepan"
"Udah la gak usah cowo lu agi PMS ngeri gw" setelah kevin berbjcara seperti itu ia bergegas keluar dari ada mendengar bacotanha alta.
.
.
.
Hallo Lala&Alta
Ada yang kangen gak? Gak ada yaa yaudHappy Reading💖
Hallo manusia orange👋
.
.
Kriiing!
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu tetapi lala dan vany belum pulang dikarenakan ada jadwal piket kelas.
"La udah belum nyapunya gw mau ngepel nih" tanya vany
"Udah nih van"
"Nah selanjutnya lu sama sarah ngelapin kaca noh"
"Yuk sar" ajak lala
"La aku sebelah kiri yaa lala sebelah kanan"
"Oke sar"
Setelah mengelap kaca lala duduk di bangku depan kelasnya, lala sungguh lelah hari ini karena piket hanya 3 orang saja temen nya yang 2 lagi sedang tidak masuk.
Lala sedang mengipas-ngipas tanganya ke arah mukanya, lala sungguh kaget didepan wajahnya sudah ada kipas kecil dan bikin adem.
"Gerah banget kayanya la" ucap kevin
"Iyh nih cape abis piket"
"Owh, nunggu siapa lagi la? Kok balum balik?"
"Vany dia masih ngepel didalem"
"Owh, btw pulang sama siapa la?"
"Sama Alta soalnya ada janji sama dia"
"Kapan-kapan pulang bareng udah lama yaa kita gk pulang bareng"
"Eh iyh vin kapan-kapan yaa"
"Yaudah kalo gitu gw ke ruang osis dulu yaa" kevin pergi dan mengacak rambut lala gemes.
"Iiihh! Kevin rambut gw rusak kan jadinya" bibir lala yang meniru seperti bebek.
"Haha abisnya gemesin" ucap kevin dari kejauhan tetapi masih bisa didengar oleh lala.
Setelah kepergian kevin, Alta dkk dateng untuk menghampiri lala dan vany.
"La udah belum piketnya?" tanya alta yang duduk disamping lala dan merebut kipas kecil dari pemberian kevin.
"Udah vany juga baru selesaj ngepel"
"Yaudah ayo kita pulang"
"Yuk" lala dan alta bangkit dari bangku dan ingin pergi ke parkiran.
"Eh tungguin la, gw pulang sama siapa kalo lo sama alta" ucap vany yang kebingungan.
"Oh iyah kan alya udah balik duluan yaa sama gita"
"Gita sama rendy tadi baliknya" ucap baron.
"Yaudah lu gw yang antar" ucap ikhsan datar.
"Tumben san" tanya baron
"Pantesan si kunyuk kaga ada dari tadi" ucap alta.
"Yaudah vany lu sama ikhsan ajh" ucap lala.
"Mmm..." sebenarnya vany bingung harus balik sama ikhsan atau naik angkutan umum.
"Kalo lu gk mau yaa gapapa gw gk maksa" ucap ikhsan sambil memakai helem.
"Yaudah deh gw bareng sama lu" akhirnya vany setuju tawaran ikhsan.
Setelah semuanya sudah siap, mereka pun langsung tancap gas untuk pulang. Selama diperjalanan ikhsan dan vany tidak ada yang berbicara mereka sibuk dengan pikiranya masing-masing. Ikhsan sendiri pun bingung harus mulai percakapan dari mana.
Vany yang bosen dengan keheningan ini ia pun bertanya sama ikhsan, sebenarnya vany diam saja karena takut untuk bertanya dan akhirnya dia memberanikan untuk bertanya.
"Em.. Lu tau rumah gw?" tanya vany dan ikhsan hanya menganggut kepalanya saja tanpa menjawab.
"Tau? Lu tau dari mana?" tanyanya, karena setau vany yang tau rumah vany itu hanya sahabatnya saja.
"..." tak ada jawaban dari ikhsan, sungguh dingin banget orang ini sabar yaa vany.
"Ditanya malah diem dasar patung" kesalnya vany dan melipat tanganya kedada yang bertanda ia sedang kesal.
Ikhsan yang melihat vany dari kaca spionya hanya tersenyum tipis dan pernuh arti makna, ikhsan pun sengaja melajukan motornya lebih vepat dari sebelumnya sehingga vany reflek memeluk pinggang ikhsan yang dipeluk hanya tersenyum.
"Ih modus lu bawa motornya" vany melepas pelukanya dari pinggang ikhsan. Tidak ada yang tau dibalik helm full facenya itu ikhsan sedang tersenyum lebar dan akhirnya sampai didepan rumah vany.
"Dah sampe" ucap dinginya ikhsan.
"Sumpah lu beneran tau rumah gw?"
"Hm"
"SPJ yaa bang" ucap vany yang membuat ikhsan bingung dan mengakat alis sebelah seolah-olah bertanya.
"Kudet lu masa SPJ ajh gk tau, Singkat Padat dan Jelas" ucap vany
"Oh"
"Irit banget kata-katanya"
"Yaudah gw masuk dulu, hati-hati lu dijalan" vany berbalik badan menghadapn depan pintu rumahnya lalu berjalan memasuki rumahnya.
Setelah vany benar-benar masuk kedalam rumah, ikhsan pun bergegas untuk menghampiri sahabt-sahabatnya tanpa basa-basi ikhsan melajukan motornya dengan kecepata diatas rata-rata.
___
Dilain tempat ada alta dan lala yang sedang mempersiapkan untuk piknik sore di halaman rumah alta.
"Taa jangan taro disitu, disini ajah nih" tunjuk lala.
"Udah kelar tinggal tunggu papah ajh" ucap alta lalu duduk disamping lala.
"Bang ata" panggil Tara.
"Ata, ata lu kira gw Ata halilintar" lala yang mendengar ocehanya alta pun tertawa kecil, sungguh lucu.
"Kenapa tong manggil-manggil, ganggu gw ajah lu"
"Tala mau buah"
"Ooowh mah buah, tapi ada syaratnya"
"Apa bang syayatnya"
"Syarat tong syarat bukan syayat"
"Iyah abang syayat"
"Bundaaaa tara cadel R sama L yaa bund" terik alta dari taman belakang.
"Iyaaah ajarin adek mu huruf yaa taa"ucap sarah.
" okay syaratnya tara harus bisa bilang L sama R"
"Tala gak bisa bang"
"Nama Tara siapa?"
"Tala"
"Tara"
"Tala gk bisa bang"
"Bisa tara bisa"
"Udah ah taa kasian taau tara mau buah kasih ajah sih" ucap lala yang melihat alta memaksa tara untuk berucap R.
"Tadi kamu gak denger bunda ngomong apa?hmm"
"Iyah tauu aku denger cuma kasian tara liat tuh dia ampe keringet dingin taau kamu paksa bilang R"
"Hmm iyah maaf"
"Udah tara nih buahnya" lala mengasih buah apel kepada tara.
"Makasih kakak cantik" setelah tara mendapatkan buahnya ia pergi ketempat ayunan.
Tidak lama sarah dan bram menghampiri alta dan lala yang sedang asik mengobrol.
"Eh papah udah pulang"
"Ta panggil ade mu kita makan bareng-bareng"
"Taraaaa, dipanggil bunda"
"Apaa bundaa" teriaknya tara dan menghampiri sarah.
"Sini nak kita makan"
"Pah kamu mau lauk apa?"
"Ayam bakar sama sayuran"
Alta yang melihat romantis sang bunda dan papahnya pun iri, sedangkan dirinya tidak diperhatikan oleh lala.
"La gak mau nawarin aku mau apa, kaya bunda gitu" lala yang dengar itu hanya bertatap males.
"Yaudah kamu mau diambilin apa?"
"Kok gak pake pah atau mas gtu?"
"Taa! Bunda sma papah kan udah nikah kita kan belum"
"Mangkanya aa kalo kamu mau dipanggil seperti itu harus nikahin lalanya dulu" ucap sarah menggeleng-geleng.
"La kamu kan anak baik,pinter,nurut sama orang tua, kalo alta ngajak kamu nikah jangan mau yang ada ngerepotin ajah" ucap bram meledek alta yang diledek hanya memasang cemberut.
"Yaudah kalo gitu aa nikahin lala besok"
"Taa jangan ngaco kamu"
"Sudah-sudah makan dulu baru kita omongin tanggal pernikahanya"
Lala yang mendengar itu melongo atas ucapan sarah dan alta bergembira kalo bundanya setuju hubungan mereka berdua.
Setelah selesai piknik sore lala dan sarah membereskan piring kotor sambil bercerita sinetron yang mereka berdua sukai yaitu Ikatan Cinta.
"Nih yaa laa bunda tuh suka gemes banget kalo ada part yang andin dan al yang romantis"
"Ih sama bundaa lala juga suka gemes apa lagi Al nya yang dingin bikin lala tuh uwaah"
"Coupel Goals banget mereka berdua"
Alta yang mendengarkan percakapan mereka berdua hanha menggeleng-geleng, seketika alta kaget tiba-tiba papahnya menepuk pundak alta.
"Aj... Eh papah dikira siapa bikin kaget ajah" alta hampir saja lepas kendali sama ucapanya
"Mau ngomong apa tadi kamu?" tanya papanya yang hampir saja alta menyebutnya.
"Gk jadi pah untung gak kelepasan tadi" cengirnya alta.
"Udah jam 7 ajak lala pulang sana takut nanti orang tuanya nyariin"
"Iyah pah ini juga mau nganter lala"
Alta menghmpirj lala dan bundanya yang sedang menata piring.
"Ayo la balik"
"Eh iyh taa, bundaa lala pulang yaa soalnya sudah malem"
"Iyah mantu, hati -hati yaa kalo alta nakal tampol ajh la"
"Iyah bund"
"Aa kamu bawa mobil ajah jangan naik motor diluar pasti dingin".
"Iyah bund"
"Bentar laa mau ambil konci mobil dulu"
Tidak berapa lama alta dateng membawa konci mobil dan hoodie hitam.
"Nih la pake hoodie meskipun dimobil tapi tetep dingin"
"Perhatian banget sih pacar aku"
"Bunda papah lala pulang dulu yaa"
"Iyah nak hati-hati yaa"
"Iyah bund"
Lala dan alta berpamitan kepada sarah dan bram, lalu mereka menuju garasi mobil dan alta melajukan mobilnya di kecepatan sedang.
"La mau mampir dulu gak"
"Boleh deh"
"Ke indojuni apa lesehan"
"Indojuni ajah"
Alta membelokan mobilnya ke indojuni dan membukakan pintu buat lala. Sesampainya didalam lala dan alta sedang memilih beberapa makanan untuk kemilan lala, setelah berbelanja alta mengantar lala kerumah.
Sesampainya dirumah lala, alta melihat motor ninja merah terparkir didepan rumah lala.
"Motor siapa la" lala menegok kearah motor itu dan lala mengenalinya.
"Owh itu motor kevin, kayanya dia lagi maen kesini"
"Owh gitu yaudah kalo gitu gw juga maen dulu dirumah camer"
Alta masuk kedalam rumah yang dibelakangnya ada lala, tangan lala tidak lepas dari genggaman dari alta.
"Assalamuallaikum camer"
Waalaikumsallam sini duduk mantu" ucap mamahnya lala.
"Iyah mah"
"Yaudah taa gw mau ganti baju dulu"
"Iyah yang"
Alta yang melihat kevin sedamg duduk dekat mamahnya lala sangat akrab, alta harus mengalihkan pembicaraan mereka.
"Mah ini alta bawain martabak kesukaan mamah"
"Waah makasih alta, repot-repot banget segala bawain martabak"
"Gak kok mah santay ajah"
"Yaudah mamah kedapur dulu yaa mau siapin martabaknya".
Mamah lala pergi kedapur, tertinggal lah alta dan kevin diruang tamu itu. Dengan penasaranya alta kenapa kevin malam-malam kerumah lala.
"Lu ngapain kerumah lala" tanya alta
"Bukan urusan lu"
"Urusan gw dong kan dia cewe gw"
Tak lama kemudian lala dateng dengan baju tidurnya dan menghampiri alta dan kevin.
"Lah kalian berdua masih disini, dikira udah pulang" ucap lala yang kaget melihat alta dan kevin masih diruang tamu.
"Udah mah balik juga kok la" ucap kevin dan bangun dari duduknya menjadi berdiri.
"Owh gitu yaudah hati-hati, mau dianter gak kedepan"
"Bole..." belum selesai kevin menjawab alta sudah dahulu menyela.
"Udah gede ngapain dianter kedepan"
"Udah la gak usah cowo lu agi PMS ngeri gw" setelah kevin berbjcara seperti itu ia bergegas keluar dari ada mendengar bacotanha alta.
.
.
.
Hallo Lala&Alta up lagi nich👋
Ada yang kangen gak? Gak ada yaa yaudah lah:(
Maaf yaa Lala&Alta lama up nya karena aku sibuk ujian praktek dan kerja:(.
Jangan lupa vote dan komenya yaa biar aku semangat lagi UPnya:)))
Happy Reading💖
Hallo manusia orange👋
.
.
Kriiing!
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu tetapi lala dan vany belum pulang dikarenakan ada jadwal piket kelas.
"La udah belum nyapunya gw mau ngepel nih" tanya vany
"Udah nih van"
"Nah selanjutnya lu sama sarah ngelapin kaca noh"
"Yuk sar" ajak lala
"La aku sebelah kiri yaa lala sebelah kanan"
"Oke sar"
Setelah mengelap kaca lala duduk di bangku depan kelasnya, lala sungguh lelah hari ini karena piket hanya 3 orang saja temen nya yang 2 lagi sedang tidak masuk.
Lala sedang mengipas-ngipas tanganya ke arah mukanya, lala sungguh kaget didepan wajahnya sudah ada kipas kecil dan bikin adem.
"Gerah banget kayanya la" ucap kevin
"Iyh nih cape abis piket"
"Owh, nunggu siapa lagi la? Kok balum balik?"
"Vany dia masih ngepel didalem"
"Owh, btw pulang sama siapa la?"
"Sama Alta soalnya ada janji sama dia"
"Kapan-kapan pulang bareng udah lama yaa kita gk pulang bareng"
"Eh iyh vin kapan-kapan yaa"
"Yaudah kalo gitu gw ke ruang osis dulu yaa" kevin pergi dan mengacak rambut lala gemes.
"Iiihh! Kevin rambut gw rusak kan jadinya" bibir lala yang meniru seperti bebek.
"Haha abisnya gemesin" ucap kevin dari kejauhan tetapi masih bisa didengar oleh lala.
Setelah kepergian kevin, Alta dkk dateng untuk menghampiri lala dan vany.
"La udah belum piketnya?" tanya alta yang duduk disamping lala dan merebut kipas kecil dari pemberian kevin.
"Udah vany juga baru selesaj ngepel"
"Yaudah ayo kita pulang"
"Yuk" lala dan alta bangkit dari bangku dan ingin pergi ke parkiran.
"Eh tungguin la, gw pulang sama siapa kalo lo sama alta" ucap vany yang kebingungan.
"Oh iyah kan alya udah balik duluan yaa sama gita"
"Gita sama rendy tadi baliknya" ucap baron.
"Yaudah lu gw yang antar" ucap ikhsan datar.
"Tumben san" tanya baron
"Pantesan si kunyuk kaga ada dari tadi" ucap alta.
"Yaudah vany lu sama ikhsan ajh" ucap lala.
"Mmm..." sebenarnya vany bingung harus balik sama ikhsan atau naik angkutan umum.
"Kalo lu gk mau yaa gapapa gw gk maksa" ucap ikhsan sambil memakai helem.
"Yaudah deh gw bareng sama lu" akhirnya vany setuju tawaran ikhsan.
Setelah semuanya sudah siap, mereka pun langsung tancap gas untuk pulang. Selama diperjalanan ikhsan dan vany tidak ada yang berbicara mereka sibuk dengan pikiranya masing-masing. Ikhsan sendiri pun bingung harus mulai percakapan dari mana.
Vany yang bosen dengan keheningan ini ia pun bertanya sama ikhsan, sebenarnya vany diam saja karena takut untuk bertanya dan akhirnya dia memberanikan untuk bertanya.
"Em.. Lu tau rumah gw?" tanya vany dan ikhsan hanya menganggut kepalanya saja tanpa menjawab.
"Tau? Lu tau dari mana?" tanyanya, karena setau vany yang tau rumah vany itu hanya sahabatnya saja.
"..." tak ada jawaban dari ikhsan, sungguh dingin banget orang ini sabar yaa vany.
"Ditanya malah diem dasar patung" kesalnya vany dan melipat tanganya kedada yang bertanda ia sedang kesal.
Ikhsan yang melihat vany dari kaca spionya hanya tersenyum tipis dan pernuh arti makna, ikhsan pun sengaja melajukan motornya lebih vepat dari sebelumnya sehingga vany reflek memeluk pinggang ikhsan yang dipeluk hanya tersenyum.
"Ih modus lu bawa motornya" vany melepas pelukanya dari pinggang ikhsan. Tidak ada yang tau dibalik helm full facenya itu ikhsan sedang tersenyum lebar dan akhirnya sampai didepan rumah vany.
"Dah sampe" ucap dinginya ikhsan.
"Sumpah lu beneran tau rumah gw?"
"Hm"
"SPJ yaa bang" ucap vany yang membuat ikhsan bingung dan mengakat alis sebelah seolah-olah bertanya.
"Kudet lu masa SPJ ajh gk tau, Singkat Padat dan Jelas" ucap vany
"Oh"
"Irit banget kata-katanya"
"Yaudah gw masuk dulu, hati-hati lu dijalan" vany berbalik badan menghadapn depan pintu rumahnya lalu berjalan memasuki rumahnya.
Setelah vany benar-benar masuk kedalam rumah, ikhsan pun bergegas untuk menghampiri sahabt-sahabatnya tanpa basa-basi ikhsan melajukan motornya dengan kecepata diatas rata-rata.
___
Dilain tempat ada alta dan lala yang sedang mempersiapkan untuk piknik sore di halaman rumah alta.
"Taa jangan taro disitu, disini ajah nih" tunjuk lala.
"Udah kelar tinggal tunggu papah ajh" ucap alta lalu duduk disamping lala.
"Bang ata" panggil Tara.
"Ata, ata lu kira gw Ata halilintar" lala yang mendengar ocehanya alta pun tertawa kecil, sungguh lucu.
"Kenapa tong manggil-manggil, ganggu gw ajah lu"
"Tala mau buah"
"Ooowh mah buah, tapi ada syaratnya"
"Apa bang syayatnya"
"Syarat tong syarat bukan syayat"
"Iyah abang syayat"
"Bundaaaa tara cadel R sama L yaa bund" terik alta dari taman belakang.
"Iyaaah ajarin adek mu huruf yaa taa"ucap sarah.
" okay syaratnya tara harus bisa bilang L sama R"
"Tala gak bisa bang"
"Nama Tara siapa?"
"Tala"
"Tara"
"Tala gk bisa bang"
"Bisa tara bisa"
"Udah ah taa kasian taau tara mau buah kasih ajah sih" ucap lala yang melihat alta memaksa tara untuk berucap R.
"Tadi kamu gak denger bunda ngomong apa?hmm"
"Iyah tauu aku denger cuma kasian tara liat tuh dia ampe keringet dingin taau kamu paksa bilang R"
"Hmm iyah maaf"
"Udah tara nih buahnya" lala mengasih buah apel kepada tara.
"Makasih kakak cantik" setelah tara mendapatkan buahnya ia pergi ketempat ayunan.
Tidak lama sarah dan bram menghampiri alta dan lala yang sedang asik mengobrol.
"Eh papah udah pulang"
"Ta panggil ade mu kita makan bareng-bareng"
"Taraaaa, dipanggil bunda"
"Apaa bundaa" teriaknya tara dan menghampiri sarah.
"Sini nak kita makan"
"Pah kamu mau lauk apa?"
"Ayam bakar sama sayuran"
Alta yang melihat romantis sang bunda dan papahnya pun iri, sedangkan dirinya tidak diperhatikan oleh lala.
"La gak mau nawarin aku mau apa, kaya bunda gitu" lala yang dengar itu hanya bertatap males.
"Yaudah kamu mau diambilin apa?"
"Kok gak pake pah atau mas gtu?"
"Taa! Bunda sma papah kan udah nikah kita kan belum"
"Mangkanya aa kalo kamu mau dipanggil seperti itu harus nikahin lalanya dulu" ucap sarah menggeleng-geleng.
"La kamu kan anak baik,pinter,nurut sama orang tua, kalo alta ngajak kamu nikah jangan mau yang ada ngerepotin ajah" ucap bram meledek alta yang diledek hanya memasang cemberut.
"Yaudah kalo gitu aa nikahin lala besok"
"Taa jangan ngaco kamu"
"Sudah-sudah makan dulu baru kita omongin tanggal pernikahanya"
Lala yang mendengar itu melongo atas ucapan sarah dan alta bergembira kalo bundanya setuju hubungan mereka berdua.
Setelah selesai piknik sore lala dan sarah membereskan piring kotor sambil bercerita sinetron yang mereka berdua sukai yaitu Ikatan Cinta.
"Nih yaa laa bunda tuh suka gemes banget kalo ada part yang andin dan al yang romantis"
"Ih sama bundaa lala juga suka gemes apa lagi Al nya yang dingin bikin lala tuh uwaah"
"Coupel Goals banget mereka berdua"
Alta yang mendengarkan percakapan mereka berdua hanha menggeleng-geleng, seketika alta kaget tiba-tiba papahnya menepuk pundak alta.
"Aj... Eh papah dikira siapa bikin kaget ajah" alta hampir saja lepas kendali sama ucapanya
"Mau ngomong apa tadi kamu?" tanya papanya yang hampir saja alta menyebutnya.
"Gk jadi pah untung gak kelepasan tadi" cengirnya alta.
"Udah jam 7 ajak lala pulang sana takut nanti orang tuanya nyariin"
"Iyah pah ini juga mau nganter lala"
Alta menghmpirj lala dan bundanya yang sedang menata piring.
"Ayo la balik"
"Eh iyh taa, bundaa lala pulang yaa soalnya sudah malem"
"Iyah mantu, hati -hati yaa kalo alta nakal tampol ajh la"
"Iyah bund"
"Aa kamu bawa mobil ajah jangan naik motor diluar pasti dingin".
"Iyah bund"
"Bentar laa mau ambil konci mobil dulu"
Tidak berapa lama alta dateng membawa konci mobil dan hoodie hitam.
"Nih la pake hoodie meskipun dimobil tapi tetep dingin"
"Perhatian banget sih pacar aku"
"Bunda papah lala pulang dulu yaa"
"Iyah nak hati-hati yaa"
"Iyah bund"
Lala dan alta berpamitan kepada sarah dan bram, lalu mereka menuju garasi mobil dan alta melajukan mobilnya di kecepatan sedang.
"La mau mampir dulu gak"
"Boleh deh"
"Ke indojuni apa lesehan"
"Indojuni ajah"
Alta membelokan mobilnya ke indojuni dan membukakan pintu buat lala. Sesampainya didalam lala dan alta sedang memilih beberapa makanan untuk kemilan lala, setelah berbelanja alta mengantar lala kerumah.
Sesampainya dirumah lala, alta melihat motor ninja merah terparkir didepan rumah lala.
"Motor siapa la" lala menegok kearah motor itu dan lala mengenalinya.
"Owh itu motor kevin, kayanya dia lagi maen kesini"
"Owh gitu yaudah kalo gitu gw juga maen dulu dirumah camer"
Alta masuk kedalam rumah yang dibelakangnya ada lala, tangan lala tidak lepas dari genggaman dari alta.
"Assalamuallaikum camer"
Waalaikumsallam sini duduk mantu" ucap mamahnya lala.
"Iyah mah"
"Yaudah taa gw mau ganti baju dulu"
"Iyah yang"
Alta yang melihat kevin sedamg duduk dekat mamahnya lala sangat akrab, alta harus mengalihkan pembicaraan mereka.
"Mah ini alta bawain martabak kesukaan mamah"
"Waah makasih alta, repot-repot banget segala bawain martabak"
"Gak kok mah santay ajah"
"Yaudah mamah kedapur dulu yaa mau siapin martabaknya".
Mamah lala pergi kedapur, tertinggal lah alta dan kevin diruang tamu itu. Dengan penasaranya alta kenapa kevin malam-malam kerumah lala.
"Lu ngapain kerumah lala" tanya alta
"Bukan urusan lu"
"Urusan gw dong kan dia cewe gw"
Tak lama kemudian lala dateng dengan baju tidurnya dan menghampiri alta dan kevin.
"Lah kalian berdua masih disini, dikira udah pulang" ucap lala yang kaget melihat alta dan kevin masih diruang tamu.
"Udah mah balik juga kok la" ucap kevin dan bangun dari duduknya menjadi berdiri.
"Owh gitu yaudah hati-hati, mau dianter gak kedepan"
"Bole..." belum selesai kevin menjawab alta sudah dahulu menyela.
"Udah gede ngapain dianter kedepan"
"Udah la gak usah cowo lu agi PMS ngeri gw" setelah kevin berbjcara seperti itu ia bergegas keluar dari ada mendengar bacotanha alta.
— Bab baru akan segera rilis — Tulis ulasan