Unduh Aplikasi
80% Lala&Alta / Chapter 4: #4

Bab 4: #4

Hari ini hari senin hari yang dirutuki siswa siswi SMA Bhayangkara, seperti biasa kegiatan hari senin upacara di pagi hari. Dan seperti biasa juga ada beberapa siswa yang berbaris paling depan karena terlambat ada juga tidak mematuhi peraturan. Muridnya tak lain dari Alta dkk yang setiap hari senin absen terlambat.

"La, liat deh rendy ganteng banget yaa" ucap gita yang melihat rendy dari kejauhan.

"Berisik git lagi ucapara gak boleh ngomong" bisik lala.

"Iyah la maaf" ucap gita

15 menit upacara selesai dan siswa siswi meninggal kan lapangan kecuali buat para yang terlambat, mereka harus menjalani hukuman.

"Gw kalo ngikutin alta kena hukuman terus" celotehnya rendy

"Kalo gk mau temenan sama gw pergi ajah cari temen baru sana" ucap alta dingin

"Maap boos jangan baper kan aa rendy berjanda" ucap rendy cengar cengir.

"Apaan ren lu suka sama janda" ucap baron.

"Shut diam kerjakan  lagi hukumannya mau ditambah lagi hukuman kalo kalian berisik" ucap ikhsan memperingati.

Setelah selesai menjalani hukuman alta ddk memasuki kelasnya, sesampainya dikelas alta melihat tidak ada guru. Ternyata kelasan alta sedang free class.

"Rofftop lah mumpung free clas" ucap baron.

"Yuk bos" ajak rendy

"Ngikut ajh gw mah" kata alta dan diikuti ikhsan.

Sesampaimya disana rendy menyalakan api dan membakar rokonya lalu ia hisap dan mengeluarkan hasap dari mulutnya.

"Pada mau gak" tawar rendy ke teman-temanya dan mereka bertiga hanya menggeleng-geleng.

"Sejak kapan lu ngerokok ren" tanya alta

"Sejak gw mulai bandel" jawabnya dingin.

Ikhsan merasakan kalau rendy memiliki masalah tetapi ditutupi dengan bobroknya rendy.

"Cerita ren kita kan dah lama kenal udah 2 tahun kita menjalani sahabat" ucap baron

"Udah laah gw lagi males membahas suatu yang gk penting" ucap rendy yang tidak mau mengingat kejadian 1 tahun yang lalu.

"Mabar yuk" ajak rendy yang ingin melupakan masalah yang ada dipikiran rendy.

"Yuk gw pake jonson"ucap baron

"Gw pake mia" ucap rendy

"Gw pake rafaela" ucap ikhsan

"Ta ikutan gak" tanya ikhsan yang sedari tadi alta hanya diam.

"Males" ucap alta datar

Ikhsan merasa ada yang berbeda dari alta yang sedari tadi hanya dia dan nada bicaranya juga dingin, ikhsan akan bertanya sama alta nanti secara face to face.

Bel istirahat sudah berbunyi, para siswa-siswi SMA Bhayangkara sudah berhamburan ke kantin untuk memakan siang.

"La kantin yok" ajak gita

"Lala doang nih yang diajak gw sma vany gk diajak" ucap alya

"Lah atuh lu juga al,van" ucap gita

Mereka berempat beranjak keluar kelas dan menuju kekantin sesamlainya dikantin mereka sedang mencari meja kosong.

"Kantin penuh" ucap alya

"Gimi ajh deh gw sma vany beli makanan dan lo berdua cari tempat duduk" usul gita dan dangguki teman-temanya

Lala dan alya mencari meja dan akhirnya ketemu juga meja yang kosong dan pas untuk mereka berempat. Gak lama kemudian gita dan van kembali membawa nampan yang berisi 4 mangkok bakso dan merepa berempat makan.

Kantin yang sudah ramai dengan para siswa-siswi dan ditambah lagi ramainya saat alta dkk memasuki kanti para siswi sudah berteriak histeris meljhat ketampanan most wanted SMA Bhayangkara.

Aww ganteng bang calon suami gw

Gantengan juga aa rendy

Liat muka mereka ajah bikin gw kenyang

Kk alta yaallah ganteng banget

Heh jangan muji alta hanyaa gw seorang yang muji alta

Alta dkk menghampiri lala dkk yang sedang asik memakan bakso.

"Hai para bidadari boleh gk aa rendy ddk disini" sapa rendy dengan gombalanya.

"Hmm boleh duduk ajah" ucap gita antusias.

"Makasih neng gelis" ucap rendy yang mengedipkan sebelah matanya, cacingan ren matanya. Alta ddk duduk dimeja lala dkk.

"Neng gita tau gk" ucap rendy yang akan mulai kegombalanya.

"Gk tau kan belum di kasih tau" ucap gita

"Apa perbedaanya baso sama neng gita" ucap rendy

"Gk tau emangnya apa" gita pura-pura gk tau.

"Kalo baso berbentuk bulat kalo neng gita berbentuk hati aa rendy" ucap rendy dan gita pun bulshing mendangrnya.

Mereka berenam merasakan aneh antara lala dan alta yang sedari tadi diam dan menyimak pembicaraan mereka.

"Neng lala kok diam ajah lagi sariawan yaa" tanya rendy untuk memancing.

"Iyah la dari tadi lu diam ajah gk biasa-biasanya lu diam" ucap gita yang penasaran.

Ikhsan yang sedari tadi duduk disamping alta pun menyenggol lengan alta dan alta mengankat alis sebelahnya seolah bertanya kenapa.

"Kalo ada masalah selesaikan dulu" ucap ikhsan dingin dan lala pun beranjak pergi dari kantin.

"Lu ngapain masih disini ta kejar sana" ucap baron, alta pun  pergi dan mengikuti lala dari belakang.

"La berhenti dong" Alta memanggil alal untuk berjalan cepat tetapi lala tidak mendengarkan alta.

Alta yang sedari tadi menahan kesalnya ke pada lala ia langsung menarik lala ke rofftop. Sampainya disana mereka berdua masih hening tidaka ada yang berbicara. Dan akhirnya alta memcahkan keheninganya.

"La gw minta maaf" ucap alta

"Gk usah minta maaf ta kalo pada akhirnya lu bakal ngulangin kesalahan lu lagi" ucap dingin lala.

"Tapi disini lu juga salah la, kenapa lu berangkat sama kevin" ucap alta yang memgingat tadi pagi melihat lala berboncengan sama kevin.

"Lu tau gak ta gw udah nunggu lu dari jam set-6 sampai jam set-7 lu belum sampai juga" ucap lala membela diri

"Iyah gw tau gw minta maaf tapi kan lu bisa nunggu gw sampai dateng" ucal alta sedikit membentak.

"Stop ta gw udah cape nunggu terus" ucap lala lemah.

Seditik mukin air mata lala akan tumpah dan akhirnya tumpah air mata lala dan membuat alta tertegun saat mihat lala menangis karan dirinya.

"Arrggh" teriak alta dan berdiri dipenjaangn rofftop dan melihat kearah depan.

"Gw turun duluan ta" ucap lala yang akan beranjak pergi tetapi ditarik oleh alta kepelukanya.

"Jangan pergi la, gw tau gw salah gw ngajak lu kesini mau menyelesaikan masalah ini" ucap alta menenangkan lala dan kembali duduk.

"Apa yang mau lu jelasin" ucap lala

"Tadi pagi gw telat bangun pas gw liat udh jam set-6 dan gw buru-buru mandi dan memakasi seragam, selama di perjalanan bensin gw mau abis dan akhirnya gw mampir sebentar ke pom dan dipom itu ramai yang mengisi bahan solar mau gk mau gw nunggu selesai ngisi dan sampai deket rumah lu..." alta menjeda penjelasanya dan lala paham maksud alta.

"Waktu tadi pagi gw nunggu lu untuk dateng tetapi tidak kunjung dateng, dan gw yang bareng sama kevin karena terpaksa, gw takut telat masuk maka dari itu gw berangkat sama kevin dan gw gk tau kalo lu sudah deket rumah gw". Penjelasanya lala

Mereka berdua saling diam dan mencerna penjelasan dari mereka masing-masing. Lagi dan lagi alta mengakat bicara.

" yaudah ini hanya kesalah pahaman ajah" ucap alta

"Iyah"

"Udah ah jangan nangis muka lu merah gitu udah kaya bolyam" ucap alta meledek.

"Altaaa!! Kita baru baikan lu udah ngajak ribut" marahnya lala.

"Janda yang" ucap alta yang mengakat tanganya menunjukan 2 jarinya.

"Janda!! Lu bilang gw janda? Brengsek lu yaa taa" lala memukul dada alta.

"Maaf yang maaf" ucap alta sambil memeluk lala dan mencium pipi lala.

Lala melotot saat alta mencium pipi lala. Dan alta pun bergegas pergi dari roftop.

"Altaaa mulut lu gak bisa diam yaa" teriak laa dan mengejar alta yang sudah berlarian di koridor yang masih ramai.

"Ampun laa ampun hahah" ucap alta yang sudah ditangkap sama lala.

"Ampun-ampun pipi gw kan jadu gk suci lagi gara-gara lu"

"Baru pipi belum bibir" ucap alta mengoda lala.

"Alta!! Lu mau tangan kiri apa kanan"tawarnya lala

"Galak banget sih beb" ucap alta.

Mereka berdua berdebat dan ditontoni para siswa-siswi. Alta yang menyadari itu dan untuk mensudahi perkelahian mereka.


Load failed, please RETRY

Status Power Mingguan

Rank -- Peringkat Power
Stone -- Power stone

Membuka kunci kumpulan bab

Indeks

Opsi Tampilan

Latar Belakang

Font

Ukuran

Komentar pada bab

Tulis ulasan Status Membaca: C4
Gagal mengirim. Silakan coba lagi
  • Kualitas penulisan
  • Stabilitas Pembaruan
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • Latar Belakang Dunia

Skor total 0.0

Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
Pilih Power Stone
Rank NO.-- Peringkat Power
Stone -- Batu Daya
Laporkan konten yang tidak pantas
Tip kesalahan

Laporkan penyalahgunaan

Komentar paragraf

Masuk