"Udahan aja. Kalau lo merasa risih, ya udah udahan aja. Lo juga gak perlu repot-repot akting lagi. Udah lah.. udahan aja." Ucap Dirga dengan mudahnya.
Audy menatap Dirga tak percaya. Sebenarnya apa yang terjadi pada Dirga? Mengapa Dirga berperilaku kasar seperti ini?
"Kak.. lo---"
DUK!! DUK!!
Kalimat Audy terhenti karena Dirga memantulkan bola basketnya dan cowok itu menggiring bola basketnya kembali ke dalam gedung basket indoor.
Angin semilir yang lembut langsung menerpa wajah Audy. Kedua mata gadis itu memanas. Namun Audy tidak menangis, ia menahan air matanya agar tidak terjatuh. Pegangannya pada tali ranselnya mengerat. Rasanya sangat sesak dalam dadanya.
Kedua langkah kaki Audy kini juga jadi terasa berat. Namun ia harus kuat sampai pulang ke apartemen nanti. Mungkin Audy akan memilih jasa kurir atau mampir ke restoran apartemen saja untum membeli makanan. Berjalan sendirian rasanya tidak mengenakan sama sekali.