Dan benar saja, beberapa saat kemudian satu persatu tetangga laki-laki yang di undang mulai berdatangan. Begitu juga dengan anak yatim yang berusia di bawah 6 tahun, mereka semua berkumpul di ruang tengah.
Umar menyambut mereka semua dengan senyum hangatnya, sedangkan Aisyah akan diam sementara di kamarnya karna semua tamu itu bukan muhrim untuknya. Jadi Aisyah tidak bisa ikut menyambut, cukup Umar saja yang berada di sana.
Pengajian pun di mulai, beberapa surat dan ayat suci di bacakan dengan lantang hingga menggema ke seluruh ruangan. Acara berjalan lancar, sampai akhirnya semua tamu itu kembali pulang dengan makanan dan juga minuman yang mereka bawa.
Aisyah keluar dari kamarnya setelah tamu-tamu itu pulang, ia langsung membantu sang ayah membereskan sisa pengajian. Aisyah mencuci semua piring dan gelas yang kotor, dan menaruhnya kembali di rak yang masih kosong itu.