Aisyah tersenyum mendengar pujian Rafka padanya, memang sudah tugasnya sebagai istri menenangkan hati suaminya yang sedang gundah karna suatu hal. Apalagi ayahnya selalu menekan dirinya untuk bisa membantu apapun masalah yang di hadapi suami, karna itu juga merupakan sebuah pengabdian istri terhadap suaminya.
"Alhamdulillah kalau mas sudah merasa lebih baik, Aisyah senang mendengarnya." balas Aisyah dengan senyumnya.
Rafka balas tersenyum pada Aisyah, walau ia belum bisa menempatkan Aisyah dalam hatinya secara penuh saat ini setidaknya kini mereka bisa berteman dan berbagi keluh kesah bersama. Mereka terlihat seperti seorang teman yang begitu dekat, mengingat hal itu Rafka pun memiliki ide untuk membangun kedekatan mereka dari awal.
"Aisyah, kita mulai semuanya dari awal saja bagaimana? Kita berteman dulu, agar bisa saling mengenal lebih dekat. Kamu mau kan berteman denganku?" Usul Rafka pada Aisyah dengan serius.