Langkah Daniel terlihat semakin lebar mendekat ke arah Amira. Dengan segera mengulurkan tangan. Namun, sebelum sempat disambut oleh jemari lentik, sudah terlebih dulu terhalang dengan kedatangan Louis yang langsung menghempas kasar tangan kekar. "Kalian ini bukan muhrim jadi, tidak sepantasnya saling bersentuhan!"
"Nona Coolent, masih single. Tidak ada keterikatan dengan mu. Kenapa sikap mu overprotective, huh?" Mendekatkan wajahnya berirama dengan bisikan. "Katakan bahwa kau sedang cemburu?"
Geram, itulah yang Louis rasakan saat ini sehingga melempari Daniel dengan tatapan tajam mematikan. Sementara yang ditatap bermening. Daniel terkesan acuh pada ancaman yang baru saja pemilik siluet biru layangkan padanya.
Hai, guys!! Terima kasih ya masih setia menunggu kelanjutan dari cerita Amira. Dukung selalu dengan memberikan power stone atau komentar, karena itu sangat berarti buat kelanjutan dari cerita ini. Terima kasih. Peluk cium for all my readers. HAPPY READING !!