Ace benar-benar tak sadarkan diri. Dia nyenyak bagai puteri tidur, lalu refleks mengeratkan tubuh kepada Max karena kedinginan. Hawa luar memang makin menjadi. Dan udara menerpa hebat dari balkon kamar sebelum meraup bulu kuduknya hingga meremang.
Max berbisik pelan. ―Sshh ... sebentar lagi kau akan kuhangatkan.‖
***
Meski tak pernah meniduri lelaki, Max tidak ragu memeloroti celana Ace. Dia membayangkan wajah Ace dibingkai dengan wig panjang, diriasi make-up tipis-tipis, dan lebih menggairahkan daripada wanita. Aroma tubuh Ace begitu klasik. Pasti karena sering di ranjang Mike sampai khas petrikor menempeli kulitnya. Ah, istri. Lelucon konyol macam apa itu? Max bersumpah gonta-ganti lubang lebih menyenangkan daripada menjaga satu orang dan terikat dengannya seumur hidup.
Curhat, menjadi dekat.