"kakek tadi juga mengatakan itu. dy mau menghadiri acara wisuda desty hari ini.. dan beruntung lokasi acara nya tidak jauh dari bandara.. jadi aku akan membiar kan kakek beristirahat lebih lama. dan kamu juga tidak perlu terlalu terburu buru.. masalah pakaian.. iya.. tolong suruh pak rano menyiap kan 3 stelan kami.."
"ti.. tiga?"
"iya.. tiga.. kenapa kamu kaget?"
"buat siapa?"
"hmmm?? pertayaan macam apa itu? kamu seharusnya sudah tau kan siapa yang selalu berada disisi dan tidak pernah jauh jauh dari kakek antonio?"
"ayah mu?"
"memangnya siapa lagi? tidak mungkin kan gadis muda? hahaha" gelak hendra
"kamu tu jangan bercanda terus.. aku serius.."
"sudah.. sudah.. jangan khawatir.. sebenarnya aku sudah lama tau jika kamu takut dengan ayah ku.. benar kan?"
niken diam tak menjawab..
"sayang.. tak ada yang perlu kamu takut kan selama ada aku.. bahkan jika itu adalah ayah ku sekali pun.. dy bukan ancaman bagi mu selama kamu memiliki aku" ucap hendra mencoba menenang kan niken