Unduh Aplikasi
72.72% YOU. / Chapter 15: Sial atau Beruntung?

Bab 15: Sial atau Beruntung?

Saat ini Leon sedang duduk di suatu cafe yang tak jauh dari kantor polisi tempat Miles bekerja. Leon mengamati setiap orang yang keluar masuk dari gedung besar bewarna biru bercampur abu-abu itu. Sebentar lagi adalah jamnya untuk Miles pulang. Setelah hampir 30 menit, orang yang Leon tunggu sudah berada di depan pintu keluar gedung itu. Senyuman terukir di wajah Leon. Sudah saatnya Leon bergerak mengikuti Miles. Kali ini Leon harus menemukan waktu yang tepat untuk menyeret Miles agar bisa memancing Carson.

***

Hannah terus saja memutar otaknya. Dia masih belum bisa menebak siapa orang yang saat ini menjadi target dari Leon. Hal yang ditemukan oleh orang-orangnya masih belum cukup bagi Hannah untuk mengetahui rencana Leon. Hannah memikirkan orang-orang yang terlibat dalam pembunuhan Kristal. Terlalu banyak orang yang terlibat sehingga semakin uslit bagi Hannah untuk mengerti rencana Leon. Namun, setelah ia selidiki ternyata hampir setengah dari orang-orang itu yang hilang bahkan sudah tewas. Tentu saja mereka tewas dengan cara yang sangat kejam, bahkan Hannah merasa mual saat melihat foto-foto yang dikumpulkan oleh orang suruhannya tentang tewasnya orang-orang itu.

"Leon kau benar-benar bajingan gila!" Frustasi Hannah.

Disaat Hannah hendak menghubungi orang suruhannya, tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu diruagan tempat Hannah berada.

"Siapa itu?" Tanya Hannah.

"Ini Saya Nyonya."

"Masuk." Perintah Hannah

Ternyta itu adalah salah satu orang suruhan Hannah yang menyelediki tentang korban-korban Leon. Terlihat orang tersebut membawa beberapa amplop coklat.

"Lalu, apa yang kau dapat?" Tanya Hannah.

"Saya sudah mengetahui siapa yang diincar oleh Leon." Jawabnya

"Siapa? Katakan semuanya!" Kali ini Hannah benar-benar senang setelah sekian lama ia bisa berada satu langkah didepan Leon.

"Orang itu adalah Kepala Kepolisian yang bernama Carson. Saya mengetahuinya dari pemilik bar itu. Dia mengatakan Carson memang rutin memasuki bar itu setiap hari Sabtu. Saya yakin dia orang yang diincar Leon." Jelasnya

"Carson? Apakah dulu dia ikut terlibat?" Tanya Hannah lagi. Jujur saja Hannah tidak mengingat jelas orang-orang yang dulu terlibat karena bukan hanya dia yang sepenuhnya mengurus masalah Kristal. Hannah bersama "orang itu" bekerja sama untuk menyelesaikan ini.

"Benar nyonya. Dari data yang saya dapat, ia adalah polisi yang membantu penutupan penyelidikan. Mungkin dlu nyonya tidak ingat karena dulu jabatannya tidak setinggi sekarang."

"Baiklah kerja bagus. Kau boleh pergi." Perintah Hannah.

Senyum terukir didalam wajah Hannah. Rasanya ia benar-benar puas. Informasi sekecil ini sangat penting. Dengan ini Hannah bisa memperkirakan pergerakan Leon. Hannah yakin sebentar lagi nyawa Leon akan berakhir di tangannya. Ia pasti akan membuat pemuda gila itu menderita dan benar-benar menyesal sudah bermain-main dengannya. Hannah dengan cepat langsung menghubungi orang suruhannya. Hannah mengirimkan foto Carson dan Leon dan juga menyuruh mereka untuk berfokus mengintai di sekitar kantor polisi. Hannah yakin Leon pasti berada didekat sana.

"Kali ini aku pasti berhasil."

***

Leon merasakan ada yang tidak beres. Saat ini Leon sedang mengawasi Miles yang sedang makan di sebuha cafe yang tidak jauh dari kantor polisi. Leon merasakan ada orang-orang asing yang berada di sekitar kantor polisi. Tentu saja Leon sadar akan hal itu. Ia sudah mengeawsi daerah ini sejak ia mengawasi Carson. Perubahan seperti ini pasti bisa ia sadari. Orang-orang itu berpura-pura sebagai orang biasa. Tapi Leon yakin, mereka sama sepertinya. Seperti sedang mengawasi seseorang.

Leon bisa menyadarinya karena terlihat dari orang yang duduk disebuah kursi yang tak jauh dari kantor polisi itu selalu melirik kearah pintu masuk setiap 5 menit sekali. Lalu, Leon juga menyadari ada orang yang mengawasi dari Halte yang ada disana. Leon mengamati sudah beberapa bus yang lewat namun orang itu sama sekali tidak bergerak, bahkan melirik busnya saja tidak. Benar-benar amatiran pikir Leon.

Leon kembali mengalihkan perhatiannya pada Miles yang sedang makan. Miles terlihat tidak merasa curiga atau waspada. Leon saat ini berjarak 2 meja dari Miles dan duduk membelakanginya. Leon terus memperhatikan gerak-gerik Miles dari pantulan yang ada di nomor meja yang terbuat dari besi itu. Bisa bahaya jika Leon duduk menghadap kearah Miles. Meskipun tidak pintar, Miles juga polisi yang artinya instingnya bisa membahayakan rencana Leon. Setelah hampir 1 jam duduk di cafe itu Miles beranjak dari tempatnya dan meninggalakan cafe itu. Tentu saja diikuti dengan Leon yang berada sekitar 5m dari Miles. Setelah sekitar 15 menit berjalan ternyata Miles berhenti disebuah minimarket.

"Orang ini benar-benar tidak ada kerjaan ya. Banyak sekali tempat yang disinggahinya." Rutuk Leon.

Disaat menunggu Miles yang masih berbelaja di minimarket itu, Leon kembali merasakan ada yang aneh. Leon kembali melihat orang yang saat itu duduk didepan kantor polisi berada tak jauh dari tempatnya berdiri. Leon memutar otaknya. Leon harus memastikan apakah orang yang mereka awasi dari tadi adalah dirinya? Jika benar maka mereka pasti orang suruhannya Hannah. Ini bisa berakibat fatal baginya. Tapi, jika begitu maka kesempatan untuk menghabisi Miles dan Carson sudah pasti gagal.

Ternyata firasat buruk Leon menjadi kenyataan. Leon kembali melihat orang-orang yang sebelumnya berada disekitar kantor polisi kini sudah berada tak jauh darinya. Ia juga bisa melihat jika mereka saling berkomunikasi. Ini sudah benar-benar tidak baik baginya utuk berada disini. Leon melangkahkan kakinya untuk segera pergi dari sana dan mencari tempat persembunyian. Langkah kaki Leon semakin lama-semakin cepat. Leon sudah ketahuan. Ia menyadari sekarang orang-orang itu mempercepat langkahnya untuk mengejar Leon. Ia tidak boleh sampai tertangkap.

Hari yang tadinya masih terang tak terasa sudah menjadi gelap. Sudah sekitar 3 jam Leon berlari dan bersembunyi dari orang-orang itu. Sekarang sudah sangat jelas jika Leon adalah target mereka. Kali ini Leon sudah tidak berpikir kesalahan apa yang diperbuatnya hingga mereka bisa menyadari kehadirannya.

Leon yang berlari tanpa arah saat ini sedang bersembunyi di sebuah gedung kosong, Disaat ia merasa dirinya sudah tidak diikuti lagi. Ia keluar dari gedung itu. Dan ketika ingin melangkah pergi Leon dikejutkan dengan 6 orang yang saat ini berada didepannya. Benar-benar hari yang sial. Leon sudah tidak bisa kabur lagi.

"Kau pikir bisa kabur begitu saja?" Ucap orang itu.

'Sial!'

***

3 Jam yang lalu

Hannah yang sudah sangat puas dengan informasi yang didapatkan oleh orang suruhannya saat ini sedang berbelanja untuk menjernihkan pikirannya. Waktu berbelanja Hannah terganggu oleh dering handphonenya yang ternyata dari orang suruhannya. Hannah berpikir ini pasti hal yang penting langsung menjawabnya.

"Ada apa?" Tanya Hannah.

"Nyonya sepertinya saya menemukan Leon, saya masih tidak terlalu yakin karena dia sepertinya dia sedang tidak mengawasi siapapun tapi pemuda itu memang berada disekitar kantor polisi." Jelas orang itu.

"Benarkah? Apakah dia sama dengan yang difoto ?"

"Saya tidak terlalu yakin nyonya. Saya akan kirimkan fotonya. Anda bisa cek apakah itu benar pemuda yang sama."

Hannah melihat foto yang dikirimkan oleh orang suruhannya. Lagi-lahi keberuntungan seang berada di tangan Hannah. Ia benar-benar yakin jika itu adalah Leon. TIdak mungkin Hannah tiak mengenali Leon. Hari ini benar-benar hari keberuntungan Hannah.

"Benar. Itu orang yang sama. Langsung tangkap dan bawa dia ke tempat yang kusuruh! Setelah itu siksa dia tapi jangan biarkan dia mati!" Perintah Hannah.

"Baik." Jawab orang itu dan langsung memutuskan panggilannya.

"Leon... Kita lihat apakah kau atau aku yang bisa bertahan." Ucap Hannah

***


Load failed, please RETRY

Hadiah

Hadiah -- Hadiah diterima

    Status Power Mingguan

    Rank -- Peringkat Power
    Stone -- Power stone

    Membuka kunci kumpulan bab

    Indeks

    Opsi Tampilan

    Latar Belakang

    Font

    Ukuran

    Komentar pada bab

    Tulis ulasan Status Membaca: C15
    Gagal mengirim. Silakan coba lagi
    • Kualitas penulisan
    • Stabilitas Pembaruan
    • Pengembangan Cerita
    • Desain Karakter
    • Latar Belakang Dunia

    Skor total 0.0

    Ulasan berhasil diposting! Baca ulasan lebih lanjut
    Pilih Power Stone
    Rank NO.-- Peringkat Power
    Stone -- Batu Daya
    Laporkan konten yang tidak pantas
    Tip kesalahan

    Laporkan penyalahgunaan

    Komentar paragraf

    Masuk