Di ruang operasi.
Ervin dan Damar tengah fokus mengoperasi kepala, Clara. Tiba-tiba saja, nadi Clara melemah. Ervin yang tadinya tengah fokus tiba-tiba saja panik dan khawatir terhadap Clara. Damar yang melihatnya langsung menatap Ervin.
"Fokus," ujar Damar.
Ervin menatap Damar dan pria itu menatap Clara. Gadis itu terlihat sangat pucat pasih, membuat dada Ervin seperti teriris ribuan pisau. Tangan pria itu sudah sangat gemetar, ia takut Clara meninggalkan nya. Ervin benar-benar mencintai Clara, namun pria itu masih belum bisa mengungkapkan rasa cintanya. Damar yang melihat keponakan sang istri terlihat panik, langsung mengambil pisau bedah tersebut.
"Biarkan saya yang mengo--,"
"Gak, saya bisa melakukannya.." potong Ervin.
"Kalau anda bisa, fokus! Jangan melamun!" Tegur Damar.