Bab 151: Bergegas Pergi, Jamuan di Istana

"Aku sempat merasa kalau mereka pasti akan menuju puncak juga nanti." Shin berpendapat dengan ekspresi yakinnya, karena selama ini kita hidup sambil memikirkan sesuatu, itu pikirnya.

"Wah~ kalau di sekitar sini ada banyak orang yang akan datang berarti kita harus segera bergegas ke sana." Ujar Yae dengan sungguh-sungguh.

"Eh? Bergegas?" Ryan masih bertanya-tanya dengan heran karena dia masih tidak paham dengan situasi genting yang terjadi di negeri ini.

"Pokoknya kita harus ke sana!" Yae tidak memberikan penjelasan lebih, dia juga berpikir apabila ada kuda di belakang mansion ini, jika orang tersebut adalah manusia yang sama maka mereka berpikir pasti akan ada orang yang hidup di sekitar sini.

Itu tidak bisa terhindarkan juga! Bisa jadi orang yang lalu lalang yang disebutkan oleh Ryan itu adalah musuh terbesar bagi orang-orang ini.

"Kapan kita akan berangkat?" tanya Shin untuk memastikan waktu keberangkatan untuk kembali.