Bonus 2 Chapter untuk kalian Brooooo, jangan lupa baca novel Author Yang lain " Raja Terakhir"
#########
Dengan awal yang baik kemudian keduanya berjalan kembali ke arah kota Tengu dengan romantis dimana Adi menggenggam tangan Tohka dan Tohka menyadarkan dirinya ke arah Adi
Setelah mendapatkan pengetahuan dari dunia ini, Tohka tidak lagi menjadi gadis polos seperti anime, tetapi sikap manjanya tetap sama
Dan rasa ingin tahunya pun juga sama, cuma yang membedakannya jika di anime dia tidak tahu, sekarang dia menjadi tahu, dengan pengecualian dia belum pernah mencobanya atau merasakannya
Jadi sepanjang jalan, Adi dengan sabar memberitahu dan juga mengajaknya untuk mencoba sesuatu yang ia ingin rasakan
Dan hal ini terus berlanjut, hingga keduanya berhenti di sebuah restauran, dan dengan perut yang lapar keduanya masuk ke dalam siap untuk memesan
Menyerahkan menu kepada Tohka, Adi membiarkan dirinya untuk memilih semua makanan yang ia rasa enak
Setelah memesan beberapa hidangan yang ia anggap enak, kemudian Tohka melanjutkan mengobrol dengan Adi
Melihat tingkah lucu dan juga ekspresi rileksnya, Adi juga merasa senang karena di awal ia bertemu hanya kesedihan dan kebingungan yang ia lihat dan rasakan dari Tohka
Dan ketika mengobrol dengan Tohka, sesekali Adi bertanya tentang asalnya " Sayang kamu inget ga kamu dari mana?" tanya Adi yang saat ini sedang meminum segelas es teh manis
" ihhhhhh...kamu pelan-pelan panggil sayang ya, Adi.....aku malu di lihat orang....." kata Tohka dengan wajah memerah dan menundukkan kepala meminum jus jeruknya dengan malu
" Heheheh...ok..ok...nanti kamu juga biasa sayangggggggg" kata Adi kembali meledek Tohka tapi kali ini berbicara pelan
." Huuu...Ok untuk pertanyaan kamu, Aku juga bingung bagaimana menjawabnya Adi, Aku tidak bisa mengingat tentang hal itu, seolah tidak ada memori yang cocok " kata Tohka dengan bingung
" Yaudah gapapa, nanti kalo kamu inget kasih tahu aku ok" kata Adi tidak memaksa Tohka
" Emm...emmmm" kemudian tak lama makanan pun tiba, dan dengan rasa ingin tahu yang kuat, Satu demi satu makanan yang ada di atas meja di serbu oleh Tohka
Dari Sushi, Sashimi, Ramen, Karage, Nasi Kare, Steak, dll semua dengan perlahan namun pasti habis tak tersisa
Melihat ini Adi hanya tersenyum, dan mengikuti Tohka menyapu makanan yang ada di depannya, meski tidak seenak makanan buatannya
Tetapi makan bersama dengan orang yang disayang, rasanya tentu lebih nikmat walau itu hanya rangsangan bawah sadar dari psikologi
" Uaaaaaaaa enakkk.....Adiiiii....aku kenyang" kata Tohka bersandar dengan puas sambil mengelus perutnya yang ramping
Melihat ini semua, Adi selalu bingung kenapa cewe cantik makan banyak tapi ga gendut, dan dimana semua makanan itu, lihat perut mereka masih sama dan hanya ada sedikit peningkatan
Apakah mereka semua sudah di cerna, dan menjadikan nutrisi tambahan untuk kecantikan mereka, Adi hanya menggelengkan kepala sebagai tanda kebingungan
" Ok kita udah istirahat sebentar, sekarang saatnya nonton film" ajak Adi kepada Tohka
" Ohhhh...filmmmm bagus-bagus aku ingin lihat Adi....." pinta manja Tohka merangkul lengan Adi, dan tanpa sadar membuat gesekan lembut antara lengan Adi dan juga payudaranya
Merasakan perasaan lembut, meski tertutup seragam Adi masih bisa merasakan, kekenyalan dan juga kepenuhan dari payudara Tohka
Memikirkan saat dirinya menyusui Adi menjadi gerah dan tidak tahan, " Ok kalo begitu mari kita jalan" kembali menggenggam tangan Tohka dengan erat
Dan seperti sebuah takdir, ketika Adi dan Tohka melewati toko Mainan capit, Mata Tohka menjadi berbinar dan seperti tidak sabar
Menarik Adi untuk masuk ke dalamnya, menghela nafas akan kekuatan takdir Adi hanya bisa mengikutinya
Dan kembali seperti sudah di arahkan, dari sekian banyak boneka dan vigur yang ada, mata Tohka tertarik dengan bantal roti makanan yang ia sukai
Seperti seorang anak kecil, Tohka memandang Adi dengan penuh permohonan, meminta untuk diambilkan bantal yang ada di dalam permainan
" Ya....kamu tenang aja, aku akan ambilkan, tapi kamu harus berjanji satu sarat dulu" kata Adi kepada Tohka dengan senyum main-main
" Janji apa Adi....cepat ambilkan aku bantal itu, aku sudah tidak tahannnnnnnn" kata Tohka merengek
" Tidak kamu harus berjanji dulu" tolak Adi tegas
Melihat ketegasan Adi dalam menolak akhirnya Tohka harus berkompromi" Baiklah sebutkan ituuuuuu" kata Tohka jengkel
" Nah gitu kan beres, Ok permintaan aku simple setelah mendapatkan bantal, kamu harus memberikan aku ciuman dalam disini" kata Adi tertawa menahan senang
Mendengar permintaan Adi, Tohka untuk sesaat memerah dengan jelas, dan dengan kesal memukul Adi dengan manja " ahahh...kamu otak mesummm.....Adi....minta cium terussss...." kata Tohka dengan wajah memerah tapi jelas tidak berkata dia tidak setuju
Setelah beberapa saat Adi berkata " Ok ini aku jawab sebagai kata setuju yah, jadi bersiap lah kamu hehehe...." kata Adi dengan senang sambil mengelus kedua tangannya senang
Memasukan koin ke dalam mesin, dan dengan kekuatan sihirnya, membuat capit dengan mudah menangkap babtal roti itu dan tak lama menggeser ke arah lubang dari mesin
" Plung" dengan suara mulus Bantal roti itu jatuh, " Hahahaha....hebat....kamu hebat.....Adi...." kata Tohka senang sambil mengambil bantal roti tersebut
" Yeeeeeyyy...akhirnya aku mendapatkan kamu" dengan senang berkata sambil memeluk erat boneka tersebut
Melihat ekspresi bahagia Tohka adi pun ikut tersenyum, sambil menunggu dengan tenang dan tak lama melihat kegembiraan Tohka mereda, Adi berkata " Ok sekarang hadiahnya buat aku" kata Adi menatap dengan mata panas ke arah Tohka
Merasakan tatapan panas dari Adi, Tohka menjadi malu memikirkan hadiah yang diminta oleh Adi, tetapi dalam dirinya ada perasaan senang yang tak bisa dijelaskan
" Ok akan aku beri kamu hadiahnya" kata Tohka dengan wajah memerah
" Nah sekarang pejamkan matamu" kata Adi memberi instruksi
Melihat Tohka bertingkah patuh, Adi menjadi tak sabar dan dengan lembut memeluk pinggangnya dan membenamkan bibirnya ke arah bibir Tohka
Untuk sesaat seperti sebuah kekuatan magis, waktu di sekitar keduanya seolah berhenti dan hanya mengisahkan adegan panas dari ciuman dalam
Adi yang mencium Tohka, mengeksplor lebih dalam mulut Tohka, dan mencari lidahnya untuk bersiap membungkus dengan penuh hasrat
keduanya berciuman lama, dan tetesan air liur keduannya, mulai menetes keluar dan seperti merasakan nafas yang mulai sesak, keduanya berpisah dari ciuman
Dan saling menatap satu sama lain dengan penuh sayang, sampai Adi membelai pipi Tohka dengan lembut untuk membersihkan sisa air liur ciuman mereka
Melihat tindakan Adi yang dengan begitu tulus, ada rasa manis yang Tohka rasakan di dalam hatinya
Menyadari bahwa ia menjadi lebih dan lebih jatuh cinta kepada Adi [Ding terdeteksi para meter Harem 90 poin] mendengar pemberitahuan sistem Adi tersenyum lebar dan memeluk pinggang Tohka
Untuk keluar dan berjalan menuju ke arah bioskop, sepanjang jalan Tohka hanya memeluk dan bersender kepada Adi dengan senang dan sesekali tertawa kecil.