Merasa sudah tidak mampu menahannya lagi, Adi segera bergegas untuk memeluk Tobichi dan membenamkan ciuman dalam kepadanya
Tak lama suara belitan dari ciuman yang basah bergema di ruang tamu, Adi dan Tobichi saling melumat
Ada perasaan terbang yang dirasa Tobichi saat dirinya menerima serangan mulut dari Adi, dia mulanya bertindak pasif
Tapi seiring waktu berjalan dia menjadi lebih proaktif, sampai dia mulai menghisap dengan kuat, dan Adi pun merasa Tobichi sudahelepaskan dirinya
Jadi dia mulai dengan lembut, memijat payudara halusnya, dan terus meremas dengan pelan dan konstan
Hingga Tobichi mendesah dan menarik kepala Adi lebih dalam kearah dirinya, mencoba mengekspresikan perasaan senang yang ia rasakan
Melihat ini tentu Adi tidak akan melepaskannya, dan dengan cekatan melepas semua baju tipis yang Tobichi kenakan, dan kulit halus dan lembut menyentuh tangannya
Tampak Tobichi sedikit kaget, saat tangan Adi menjelajahi seluruh tubuhnya, dan sesaat perasaan dingin tanpa penghalang ia rasakan
Mengetahui bahwa Bh ya juga telah dilepas oleh Adi, Tobichi melepas ciumannya, menatap Adi dengan wajah yang panas dan nafas cepat
" Haa....ha....aku sudah memutuskan hari ini aku akan jadi wanita mu" kata Tobichi dengan wajah penuh gairah
Mendengar ini Adi senang, dan membimbing Tobichi untuk membuat janji suci, tak lama setelah janji dilakukan
Kembali tanda bulan muncul di kening dari Tobichi, dan nilai max dari para meter Harem juga terdengar [ Selamat Tuan rumah Para meter terdeteksi 100 poin]
Mendengar ini Adi tidak ragu lagi, langsung dengan panas yang membara membuka seluruh pakaiannya, dan begitu pula Tobichi membuka seluruh sisa rok dan cdnya
Untuk sesat keduanya saling menatap dan menjilat bibir masing- masing, di depan Adi adalah tubuh Harum Tobichi yang putih dan mulus
Dengan dua payudara yang kencang dihiasi dengan dua ceri merah di setiap kincupnya, melihat ke bawah ada paha putih yang halus dengan bibir taman Eden yang terawat rapih
Bersih dan mengeluarkan wangi yang mempesona, sedangkan di mata Tobichi adalah tubuh Adi yang sexy dengan badan yang terjaga dan otot perut yang tercetak
Kebawah melihat adik kecil Adi yang berdiri tegak, hampir sepanjang penggaris 30 cm dengan keliling yang besar, seukuran genggamannya
Tampak urat yang mempesona tercetak diluarnya, seolah memberi tahu betapa kuat dan perkasanya adik kecil Adi
Tak perlu menunggu lagi, Adi segera membuat Tobichi merebahkan badannya di atas kursi
Membuka posisi lebar dari kakinya Adi mulai megelus dengan lembut bibir harum Tobichi " Emmmmmm" gumam Tobichi mendesah
Melihat ini, Adi perlahan namun pasti menaiki tubuh Tobichi, sambil tidak melepas tangannya, ia menghisap payudara kencang Tobichi, meminta Asi untuk pertumbuhan
." Emmmmm...ahhhh.....ahhhhh.....terus. sayang....hisap yang kuat .....emmmmm" gumam Tobichi saat dia meremas lembut kepala Adi
Dan di bagian bawah simfoni indah bergema, " Plok...plokkk....plokkk ...plokkk ....suara keluar masuk jari Adi yang telah membuat bibir harum Tobichi basah menggenang
" ahh.....ahahh....
Gerakan menghisap payudara Tobichi terus Adi lakukan dari kanan dan kekiri, semuanya ia lakukan dengan seksama dan tanpa membuang sumber daya yang ada
Sedangkan Tobichi kini sudah banjir keringat harum dari aktifitas pemanasan yang dia dan Adi lakukan
Dan saat ini melihat Tobichi akan segera mencapai garis finish pertama Adi mempercepat gerakannya dan menghisap lebih kuat
" Ahhhh...aku....datang....sayang....iku.....Ikuuuuuuuuuuuuu" suara banjir bandang terdengar membanjiri kursi menjadi basah
" Ha...ha...ha..." suara lelah dari Tobichi terdengar dan aura panas dalam diri Adi sudah mencapai puncak
Bangun dan meluruskan adik kecilnya di pintu masuk bibir harum Tobichi dengan mencengkram erat kedua kakinya, Adi menerobos masuk
" Ughhhhhhh...sakittt.....sayangg" jerit Tobichi menahan terobosan Adi
Melihat ini seolah Adi mendengar suara paling indah, ia mencium sebentar mulut Tobichi dan dengan hentakan kuat menerobos jauh masuk ke dalam
" Ahhhhhh..." teriak Tobichi saat merasakan dirinya di tembus oleh Adi
Ada perasan sakit dan yeri yang menyebar ke seluruh tubuhnya, tapi perasaan bahagia lebih jauh menyelimutinya
" Aaaaa....akhirnyaaaaa.....aku istri mu..." kata Tobichi senang berlinang air mata
Adi tidak menjawab hanya memeluknya erat dan mencium lembut bibirnya seolah memberitahu dia akan menjaganya
Untuk sesat ciuman itu meluapkan semua emosi dari Keduannya, dan perlahan waktu terus berlalu. Merasakan hisapan kuat dari mulut harum Tobichi
Adi mulai melakukan gerakan maju mundur, dengan perlahan namun pasti suara erangan lembut Tobichi mulai menggema di ruang tamu
Derit kursi semakin besar dan tampak seolah menahan beban dari gerakan besar di atasnya, " derit....derit....deritt...." suara kursi yang bergesekan dengan lantai bergema menambahkan desahan nikmat dari dua orang
Keduanya terus melakukan gerakan kostan dan monoton, tak pernah merasa bisa. malah merasa seolah ini adalah gerakan paling nikmat yang mereka lakukan
Dan itu terus berlanjut dengan kecepatan yang makin lama makin cepat, dan suara erangan Tobichi menjadi tak tertahankan
" Terus...terusss...sayang.....lebih cepat....
cepat.....
....dalam.....
ya.....dalam.....
keras...sayang keras....
teriakan Tobichi seolah membimbing adi untuk terus menerobos lebih cepat dan lebih dalam
Keduanya kini berubah berganti dengan Doggy style dan dari samping tampak keluar masuk, adik kecil Adi di lubang kecil dari Tobichi
Sedangkan dari arah depan, wajah memerah penuh dengan kenikmatan terlihat di seluruh wajah Tobichi
Menggigit bibir bawahnya dan mencengkram pegangan kursi Tobichi mendesah dan menahan setiap cangkulan yang Adi lakukan
Merasa dia akan segera sampai, Tobichi berteriak kepada Adi, " Sayang.....cepat...aku mau sampai.....cepat....." teriak Tobichi
Dan Adi pun menanggapi dengan lugas, " plok....plokk...plok....plok..." suara hentakan dua tubuh terus bergema sampai Adi
Mengeram dengan panjang " aahhhhh...blur...." suara air mancur yang membanjiri Tobichi
" Aaahhhhhhhhh.....Ikuuuuuuuuuuuuu...."
" Ha...ha...ha.....hangat ya sayang..." Tobichi bergumam dengan puas, saat dirinya telungkup dan dipeluk Adi dari belakang.
Kemudian setelah beristirahat sebentar, Adi membawa Tobichi ke dalam kamar dan merebahkannya di tempat tidur
.Tetapi yang tidak Adi sangka adalah, Tobichi yang semula terlihat lemas kini menjadi energik kembali dan dengan kuat mendorong Adi ke arah tempat tidur
Dan membiarkannya telantang, Adi yang melihat ini kaget dan tak lama melihat pandangan Tobichi menjadi tertawa dan berkata " kamu ingin menjadi dominan?" kata Adi kepada Tobichi
Di sisi lain mendengar pertanyaan Adi, Tobichi hanya tersenyum melihat adik Adi yang masih basah oleh nektar cintanya
Dan Tampa menunggu jawaban siap, dia mengangkanginya dan membenamkan dengan tegas ke dalam dirinya
" Ahhhhhhhhhhhh....." desah panjang Tobichi
Akhirnya sepanjang malam keduanya melakukan beberapa ronde tambahan, dengan semua gaya dan posisi dari kama sutra coba mereka praktekan
Disisi lain Adi terkejut dengan gairah dan stamina Tobichi dalam melayaninya, terlebih ini adalah pertama kalinya bagi Tobichi tetapi dia sangat kuat dan bangga untuk menunggangi Adi dengan perkasa.