Setelah berjalan beberapa saat, tibalah adi di depan ruang klub kendo, membuka pintu dan masuk ke dalam.
Apa yang menyambutnya adalah kumpulan wanita cantik di seluruh sekolah, ada istrinya yang berkumpul di satu sisi, ada anggota klub tombak beserta Miku dan Saya di sisi yang lain.
Mengambil posisi di depan, dan duduk sambil mentap mereka dengan wajah penuh senyum.
Tidak menunda waktu lagi, adi mulai menjelaskan maksud dan tujuannya untuk mengumpulkan mereka disini.
" Ok mungkin kalian bertanya kenapa saya mengumpulkan kalian semua disini, ya saya tidak akan bermaksud bercanda ataupun membuat lelucon.
Karena ada hal penting yang harus saya sampaikan, dan juga ini adalah bentuk rasa kasih sayang dan juga perhatian saya kepada kalian.
Ok, tidak usah terlalu banyak bicara, mari kita saksikan sebuah video" berkata sambil mempersiapkan proyektor untuk menampilkan video.
Sesaat saat proyektor dinyalakan, muncul gambar berdarah, dari kondisi terkini dari kota yang sudah mulai kacau.
Di dalam video yang di putar banyak terjadi kegilaan, dimana adegan saling bunuh dan memakan antar manusia sedang di pertontonkan.
Tak lupa dari berbagai usia semuanya tidak luput, dan bisa dilihat dengan jelas banyak kepanikan dan ketakutan, dari orang-orang yang berlari menghindar.
Apa yang di tampilkan dalam video, membuat seluruh hati wanita di dalam ruangan bergetar dan ketakutan, karena mereka perlahan sadar video ini tampak familiar.
Dan setelah melihat lebih jelas, ada rasa takut yang tak tertahankan di banyak mata mereka. Karena kini mereka tahu dimana video itu berasal. Ya video itu menunjukan jalan, pertokoan, dan kota yang mereka kenal.
Video ini adalah keadaan dari kota mereka, walau mereka masih sulit percaya tetapi perlahan namun pasti, mereka semakin menyadari bahwa video ini tampak benar-benar nyata.
Saat mereka jatuh ke dalam kebingungan suara adi bergema di ruangan itu " Ya apa yang kalian duga adalah benar, video ini adalah keadaan langsung dari kota saat ini" adi berkaa dengan wajah yang serius.
Saat Saya akan menyanggah perkataan adi, adi melambaikan tangannya dan kembali berkata " lihat lah jendela di samping kalian dan perhatikan dengan baik" menunjuk ke arah jendela klub yang memghadap ke arah kota.
Masih bingung dengan perkataan adi, semuannya tanpa sadar mengalihkan pemandangan mereka menuju ke jendela yang menghadap ke kota.
Apa yang mereka lihat adalah, asap yang membumbung tinggi, dengan nyala api yang mengamuk di berbagai sudut kota. Seakan masih tidak percaya, mereka membuka jendela, dan apa yang mereka dengar adalah suara samar-samar dari ledakan, sirine ambulance, teriakan, dan juga kekacauwan yang ada di kota.
" Bagaimana apakah sekarang kalian yakin?" tanya adi kembali memecahkan fokus mereka.
" Nah Rei tutup jendelanya, mari kita bicara serius" kata adi meminta rei untuk menutup je ndela.
" Apa yang ingin kalian tanyakan, silakan tanyalan" kembali suara adi bergema diruangan klub yang menjadi sangat sunyi.
Hanya terdengar suara gumaman dan juga tetasan air mata yang mulai membanjiri mata para wanita.
" Sayang apa itu benar-benar ternjadi?" tanya Saeko dengan wajah yang dingin
" Ya itu benar-benar terjadi, virus telah menyebar dan merubah manusia menjadi zombie"
" Bagaimana bisa dan dari mana kamu tahu informasi ini? " Suara Saya terdengar histeris sambil bertanya kepada adi
" Aku tahu kamu sulit menerima ini semua, tapi itulah kenyataannya, soal dari mana aku tahu, teman ku baru saja memberitahuku dan dia juga yang membagiakan video ini kepada kita, ... Saya" jawab adi dengan suara yang dalam.
" Ahhh..anoo...husband..bisakah kamu tahu bagaimana cara menangani zombie dan virus ini?" suara Shizuka memecah atmosfir.
" Saya tahu sedikit sayang, cara membunuh zombie ini dengan cara memenggal atau menghancurkan kepalanya, sisanya tidak efektif, dan soal virus aku kurang tahu" jawab adi dengan nada yang tak berdaya.
" Emmmm....kalo gitu adi san, apakah zombie itu juga akan datang ke sekolah? " Suara Yuuki bertanya.
" Ya, dan aku rasa sepertinya tidak akan lama lagi, Yuuki chan" jawab adi dengan sedikit senyum.
" Nah sekarang saya punya saran, sebaiknya kalian menelpon anggota keluarga kalian sebelum jaringan sibuk" saat suara adi kembali terdengar, seketika adegan sibuk menelpon keluarga terlihat.
Ada raut wajah yang cemas dan gelisah menanti panggilan di angkat, sampai beberapa saat ada yang berhasil menghubungi dan ada juga yang gagal.
Mereka yang gagal mulai menangis dengan sedih, sulit menerima kenyataan dan juga kawatir memikirkan nasib dari anggota keluarga mereka yang ada.
Setelah 10 menit kemudian, tampak suasana yang tertekan dan juga sedih, menyadari kenyataan yang kini harus mereka hadapi.
" Sudah, kini tidak ada waktu untuk bersedih, jika kalian ingin bersedih simpan nanti saat fakta bahwa keluarga kalian benar-benar mati atau berubah jadi zombie, kini saatnya kita bergerak dan menentukan rencana" suara adi kembali bergema di ruang klub, tapi kali ini ada rasa semangat yang terkandung di dalamnya.
Ya, mereka perlahan menyadari menangis tidak bisa merubah apapun, apalagi mereka masih berharap bisa bertemu dan menyelamatkan keluarga mereka.
Jadi saat ini mari dengarkan penggaturan dari adi. " Aku sudah menyiapkan peralatan buat kita semua, dan itu tersusun rapih di ruang peralatan klub, sayang bisakah kamu dan yang lain mengambil peralatan di dalam" kata adi merujuk kepada Rei memimpin yang lain ke ruang peralatan.
" Em....baik sayang " kemudian Rei memimpin anggota klubnya, saeko, miku, dan juga saya untuk mengambil perlatan, minus Shizuka yang kini hanya duduk sambil terlihat bingung.
" Sayang kamu ga ikutan? " tanya adi kepada Shizuka melihatnya masih duduk dengan linglung.
" Ahhhh.....aku...aku...lupa sayang, aku akan menyusul mereka" jawab shizuka kepada adi, sambil berlari menyusul yang lain.
Saat mereka semua masuk ke dalam ruang peralatan, adi bangun dari tempat duduk, berjalan menuju meja-meja yang tersusun rapih di pojok ruangan, dan dengan lambaian tangan, banyak makanan lezat dan hangat muncul di atas meja. Tak lupa menyediakan minuman dan juga coklat disampingnya.
Setelah menunggu beberapa saat, mereka semua keluar satu persatu dari ruang peralatan, ada yang mengambil pedang dan tombak, sambil tak lupa membawa baju pelindung.
Saat mereka keluar dan kembali ke tempat duduknya, suara adi kembali terdengar," ya untuk melawan zombie kita butuh tenaga oleh sebab itu sebaiknya, kita makan dulu" berkata sambil menunjuk ke arah pojok ruangan dimana terdapat meja yang penuh dengan makanan dan minuman.
Melihat ini mereka kaget dan berseru " Sejak kapan ada makanan disana?" tanya Saya
" Sejak tadi, kamu aja yang ga ngeh" jawab adi tersenyum
" Mana mungkinnnn.....aku dari tadi ga ngeliat " bantah Saya
" Terus kamu pikir makanan itu tiba-tiba muncul gitu" berkata adi dengan wajah yang sedikit mengejek
" Kamu.....ukhhhhh" saat dia akan membantah dia menjadi terdiam memikirkan kemungkinan yang terlalu kecil.
" Baiklah Saya, sebaiknya kita makan saja" ajak Rei kepasa Saya
Tak mampu membantah, dia hanya tertunduk lemah dan mengikuti Rei untuk mengambil makanan, tak lama suasan yang sedih berubah menjadi lebih ceria dan ada senyum di wajah adi
Ya, makanan yang adi keluarkan mengandung energi positif yang mampu membawa mood yang baik. Ini tak lepas dari skill masaknya yang menggambungkan keterampilan masak Saiba dan juga Chef Arnold.
Saat mereka asik makan sambil sedikit mengobrol tiba-tiba suara pemberitahuan terdengar " Ada kerusuhannnnn.....mohon guru segera evakuasi siswa....ahhhhh....jangan datang akhhhhhh..." kemudian suara pengumuman terputus.
Seketika itu kepanikan melanda seluruh sekolah dan ini juga tanda sebagai zombie telah menyerang sekolah.
" Ya sebaiknya kalian cepat menyelesaikan makan, dan pakai perlengkapan kalian, karena sekarang saatnya berburu" adi berkata sambil berdiri dan menatap dengan wajah penuh senyum ke arah para wanita.