Mengingat kembali saat dirinya datang untuk berbicara dengan ayah Saeko, adi tidak bisa tidak menggelengkan kepala. Awalnya dia berpikir dia akan bertarung pedang tapi ternyata bermain shogi.
Saat pertandingan antara keduannya telah selesai, dia yang penasaran bertanya kepada ayah mertuanya, karena sudah direstui jadinya ayah mertua.
Ternyata jawabannya sangat simple dan membuat adi mendesah " kenapa saya tidak menguji pedang kamu? itu simple karena Saeko telah melewati ilmu pedang yang saya ajarkan, dan jika kamu dapat mengalahkan Saeko, lantas apa gunanya saya bertarung dengan kamu, dimana level saya saat ini setidaknya sama atau bahkan dibawah Saeko".
Setelah mendengarkan itu, adi baru mengerti ternyata karena dirinya sudah dapat mengalahkan Saeko jadi, ayah mertuanya tidak lagi mengkawatirkan keselamatan Saeko, karena dia tahu adi bisa menjaga Saeko lebih baik.
Maka jadilah adi menantu dari keluarga Busujima.
#######
Kembali ke kencan adi dan Saeko, yang kini mereka asik berfoto di boot foto Purikura, boot foto kas jepang.
" anata kamu madep sini, biar lebih jelas ekspresinya" kata Saeko kepada adi, membetulkan posisi fotonya.
" Ok, aku nurut sayang" jawab adi kepada Saeko sambil mendesah di dalam hatinya.
Karena bagaimana tidak mendesah, sudah lebih dari setegah jam keduannya berfoto di boot foto ini, dan Saeko selalu merasa kurang ketika hasilnya keluar.
Maka jadilah adi dan Saeko berlama-lama di dalam boot foto, dan beruntung tidak ada yang menggunakan boot foto ini, jika tidak bisa dibayangkan betapa jengkel mereka yang menunggu.
Sedangkan untuk adi sendiri, dia dengan senang hati melayani permintaan Saeko, karena dia selalu suka melihat senyum Saeko yang cantik.
" Ok akhirnya dapet juga foto yang bagus sayang" kata saeko senang kepada adi.
" yup" dan adi yang melihat saeko senang, membalas sambil tersenyum
" nah karena kamu mau bersabar berfoto dengan ku, ini hadiah buat kamu sayang" memcium bibir adi dengan dalam
" Muaachhhhhb...."
"cekrek" suara mesin foto berbunyi
Dan saeko segera melepaskan ciumannya kepada adi, dan melihat foto ciuman yang telah mereka lakukan.
Melihat foto dirinya mencium adi dengan begitu langsung, ada rona merah dipipinya, dan tanpa banyak bicara menyimpannya ke dalam tasnya.
Adi yang melihat ini, menggelengkan kepalannya, dan tanpa sadar tertawa kecil melihat tingkah saeko.
Akhirnya keduannya melanjutkan kencan mereka, dengan makan bersama di sebuah restaurant ramen yang cukup terkenal.
" Nah sayang kamu mau pesan apa? porsi normal, sedang, atau besar? trus mau pake toping telor ga? " tanya adi sambil melihat menu kepada Saeko.
" Aku porsi sedang aja anata, pake telor yang setengah mateng, nah kamu mau apa?" tanya kembali Saeko.
" Akuuuuu....porsi besar pake telor dua, satu mateng satu setegah mateng" jawab adi sambil mengelus perutnya.
Setelah keduannya memesan, mereka duduk di kursi couple dan menunggu pesanan mereka sambil berbincang tentang kencan mereka.
" Makasih anata, sudah mau menemaniku jalan-jalan, mulai dari berbelanja, makan makanan ringan, berfoto, nonton di bioskop, dan makan malam bersama, ini adalah salah satu hari terindah dalam hidup aku" berkata saeko sambil mengenggam tangan adi.
" Tidak usah berterima kasih sayang, dan akan ada terus hari-hari yang indah yang akan kita lewati bersama" jawab adi sambil mencium tangan saeko.
Saeko yang melihat ini hanya tersenyum manis dan ada rona merah dipipinya, karena perlakuan intim adi yang ada di depan umum.
Setelah menunggu beberapa saat pesanan mereka datang, dan mereka makan bersama dengan penuh hangat, sampai keduannya kenyang dan mulai berjalan pulang.
Di terangi oleh pancaran lampu jalan yang redup, sosok keduannya yang sedang berjalan bersama sambil bergandengan tangan, menjadi seperti lukisan malam yang indah.
" Anata, hari ini kamu menginap dirumah aku ok" kata saeko sambil menyenderkan kepalanya di bahu adi
" Bukannya ada ayah kamu sayang?" tanya adi bingung
" Tidak usah kawatir anata, ayah baru saja pergi dan akan pulang tiga hari kemudian" jawab Saeko dengan wajah yang sedikit memerah.
" Baiklah " kata adi sambil dia membuka hp dan mengabarkan istri ya yang lain, bahwa ia menginap di rumah saeko.
" Ohhhhh...akhirnya kamu akan memakan Senpai saeko sayang, ganbateeeee" jawab rei kepada adi
" Selamat sayang sudah menaklukan Saeko, jangan terlalu keras heheheh...." jawab Hayashi
" Aahhhhhh....akhirnya nambah satu sister lagi, terima kasih sayang, aku tunggu saeko untuk main ke rumah kita" jawab Hiromi bersememangat
Melihat balasan dari istrinya yang lain adi menggelengkan kepala, betapa indah ya hidup ini.
Sampai akhirnya mereka tiba di rumah saeko, dan masuk ke dalam rumah.
" Anata kamu tunggu sebentar, biar aku siapkan air panas untuk mandi kamu, dan piyama ayahku untuk baju ganti kamu ok" kata saeko kepada adi
" Ok sayang" jawab adi sambil tersenyum dan menyesap teh yang telah saeko buat.
Sampai lima belas kemudian, Saeko berjalan dari arah kamar mandi sambil bilang" ok anata airnya sudah siap" jawab Saeko kepada adi.
" Emmm" mengangguk dan berjalan menuju kamar mandi
" Anata baju kamu lepas di tempat baju kotor ya, biar nanti aku cuci" suara Saeko terdengar lagi dari balik pintu kamar mandi
Adi yang mendengar ini menuruti permintaan Saeko, dan setelah melepas seluruh pakaiannya, ia mandi dan membilas dirinya sebelum masuk ke dalam bak.
Namun saat dirinya sedang menyabuni tubuhnya, pintu kamar mandi bergeser terbuka, dan disana ia melihat Saeko yang hanya mengenakan handuk yang menutupi separuh tubuhnya.
" Anata, biar aku gosok dan bersihkan punggung kamu" kata Saeko dengan sedikit rona merah di pipinya
Adi yang mendengar ini, membiarkan Saeko membantunya mandi dan membersihkan tubuhnya.
Merasakan punggungnya yang sedang di gosok oleh Saeko, adi merasa senang karena begitu perhatiannya seorang wanita jepang.
" Anata sekarang kamu bisa berbalik, bagian depan belum dibersihkan" berkata saeko yang sudah mulai bernafas kasar di telinga adi.
Dan adi yang telah yang telah lama menahan, menjadi semakin tidak tahan, membiarkan dirinya berbalik, dan menghadiahkan Saeko dengan pemandangan Adik kecilnya yang menjulang seperti pilar.
Melihat adik kecil adi yang sudah tegang, Saeko menjadi semakin berafas sesak.
" Huft....hufttt....huffftt...anata, biar aku mandikan adik kecilmu dulu"
Tanpa banyak menunggu balasan, segera Saeko membalut adik kecil adi dengan sabun, dan perlahan mengocoknya dengan lembut
" ahahhhhhm....sayang terusss....." desah adi nikmat
Melihat wajah adi yang penuh kenikmatan Saeko juga sudah tidak bisa lagi menahan dirinya, membuka handuknya dan memperlihatkan tubuhnya yang hot
Adi yang melihat tubuh Saeko di depannya, menjulurkan kedua tangannya, dan mulai menggosok payudara Saeko dengan lembut sambil tak lupa meremas nya.
" Emmmmm.....ahahhh....anata....kamuuuuu m..ahhhhhh"
Maka dimulai lah sesi fore play mereka yang intens dan juga bergairah, hingga setegah jam kemudian adi dan saeko yang berada dalam posisi 69 berteriak serempak " aahhhhhhh.....cuminggggggg"
"blurrrrrrrr..." suara kepuasan yang datang dari keduannya.
" ha.....ha....ha.....anata bawa aku ke bak mandi" pinta Saeko dengan wajah penuh dengan kepuasan
Mendengar suara Saeko adi tahu, menu utamanya telah siap. Sambil menggedong Saeko ke bak, adi memposisikan Saeko untuk diatas dirinya
Dan melihat Saeko yang mulai memejamkan matanya sambil menggososkan taman edennya kepada adik kecilnya.
" emmmmmm....anata aku sudah siap" jawab Jawab Saeko dengan wajah yang penuh nafsu
" Baiklah" balas adi sambil mensejajarkan adiknya dengan pintu masuk taman eden Saeko
" Aku masukan anata" jawab kembali Saeko sambil mulai membenamkan adik kecil adi ke dalam dirinya.
" ahhhhhh.....sakit anataaa..." tapi tidak ada gerakan berhenti dari Saeko untuk memasukan sepenuhnya adik kecil adi kedalam dirinya.
" Ahhhhh....hufff....hufff...huffff akhirnya anata kamu menyatu dengan diriku" kata Saeko setelah berhasil memasukan semua adik kecil adi ke dalam dirinya.
Masih dalam posisi berpelukan dan menunggu rasa sakit Saeko yang mereda keduanya, saling berciuman dengan intens " muachhhhhh...."
" anata kamu sudah bisa mulai bergerak" kata Saeko berbisik di telinga adi
Mendengar ini adi mulai bergerak dengan perlahan" plokkkk.....plokkkk..plokkkkk....plokkkkk" suara tumbukan bergema di dalam kamar mandi
Sampai beberapa menit kemudian, adi mulai mempercepat gerakannya, " aaahhhhhhh.....terussssss.....antaaa
.
lebih keras"
"Plakk
.
...plakkk
...
plakkk" suara tamparan pantat juga bergema di dalam kamar mandi, ternyata sifat keras Saeko juga terbawa didalam saat berhubungan.
" ahhhhhh
.isshhhhhh
ahhhhhhhh"
" ikuuuuu....ikuuuuuu
kimochiiiiii
" aahhhhhhhhhhhh cuminggg anata..."
" aku juga sayang cumingggggggg"
dan beberapa saat kemudian suara musim semi itu berakhir .
ctt: Jangan kebanyakan, takut ga kuat heheeh...minum jamu kuat dulu sana baru lanjut...