Jihan tampak menghela nafas saat ingin menjawab telpon dari Reza sang suami.
"Halo, assalamualaikum."ucap Jihan malas.
"Waalaikum salam, Jihan kenapa kamu gak mau dengar perkataan saya."ucap Reza di sebrang telpon.
Jihan tak menjawab perkataan Reza.
"Halo, Jihan kamu masih dengarkan perkataan saya?"ucap Reza.
"Hem."ucap Jihan malas.
"Jihan, kenapa kamu naik taksi online?"tanya Reza.
"Memangnya kenapa kalau saya naik taksi online?"tanya Jihan.
"Jihan kamu naik taksi online memang tidak apa- apa tapikan saya bisa mengantarkan mu ke perusahaan sekalian jalan, kenapa sih kamu gak bisa di bilangin."ucap Reza dengan nada lembut.
"Mas Reza udah ya gak usah atur hidup aku, terserah aku mau naik taksi online mau naik angkutan umum, yang naikkan aku bukan mas Reza."ucap Jihan ketus.
"Jadi apa gunanya saya jadi suami kamu?"tanya Reza.
"Mas Reza cukup urusi saja urusan mas Reza dan saya mengurusi urusan saya, itu lebih baik untuk hubungan kita."ucap Jihan.