"[Untuk kamar asrama, satu kamar akan berisi dua orang dengan fasilitas yang ada di dalam sudah termasuk lengkap.]"
Orang-orang yang ada di sekitarku bersorak dengan penuh semangatnya. Sama sepertiku meskipun bersorak dari dalam hati. Wajah tenang yang sudah menjadi pembawaan dari kecil memang selalu membuatku kesulitan untuk mengeskpresikan segala sesuatu.
"Yah, itu tidak menjadi masalah dari pada harus satu kamar yang berisi empat orang atau lebih. Seperti apa jadinya jika aku sama sekali tidak bisa fokus untuk meningkatkan kekuatan ketika mereka sedang meribut," ungkap Alan.
Aku menatapnya dengan wajah yang terlihat tidak percaya sambil berucap, "Kau pernah belajar?"
"Kau syngguh tega mengatakan itu kepadaku." Dan Alan terlonjak kaget mendengar gurauan yang ke luar dari tenggorokanku.