Bahkan di dalam Istana ... semua orang berlutut ketika mereka melihatku. Sama seperti kedua Prajurit tadi, mereka semua yang kutemui terlihat begitu ketakutan ketika melihatku. Rasa senang dan puas itu ... kenapa belum juga kurasakan meskipun telah kusaksikan begitu banyak orang yang berlutut di depanku?
Kupercepat langkah menuju ruang Kebesaran, keinginanku hanyalah segera menemui Derrek dan memintanya untuk mengembalikan takhtaku. Setibanya di depan ruangan itu, kuhentikan langkah karena tanpa sengaja aku mendengar suara orang-orang yang mungkin sedang berbincang di dalam seolah mereka sedang berdiskusi. Aku memilih tetap diam di sini untuk mendengarkan pembicaraan mereka.
"Yang Mulia, kita harus merencanakan sebaik mungkin rencana kita ini. Jangan sampai terjadi kesalahan sedikitpun."
"Ya, kalian benar. Karena itu aku mengumpulkan kalian hari ini. Kita akan membahasnya serinci mungkin."
"Kami menantikan perintah anda, Yang Mulia!!"