Bab 92: KEKECEWAAN PART 2

Menyaksikan angin kencang yang secara tiba-tiba berhembus, aku mampu memahami yang tengah terjadi saat ini. Aidan membacakan ayat hina untuk melawan pria-pria itu. Tampaknya kekuatan sihir yang digunakan Aidan cukup berhasil membuat pria-pria itu ketakutan, terlihat dari raut wajah mereka yang terlihat jelas mulai panik. Untuk kesekian kalinya harus kuakui, Aidan memang berbakat dalam ilmu sihir. Sangat berbanding terbalik denganku yang sampai detik ini masih tak terlalu memahami ilmu sihir. Baiklah, sebentar lagi akan kulihat Aidan yang akan menyesali perbuatannya ini karena sudah melakukan tindakan bodoh dengan menyelamatkan gadis itu.

"K-Kau ... penyihir," ucap salah seorang dari pria itu sambil menatap Aidan dengan ekspresi ketakutan di wajahnya yang begitu kentara.